⚠️FOLLOW SEBELUM BACA GES!
Ini tentang Raja Lea. Dua orang yang saling memimpikan suatu kebahagiaan dalam hidupnya. Razalea Sabita Megana gadis delapan belas tahun yang masih bersekolah di SMA Negeri Garuda, dan panggil saja dia Lea.
D...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Untuk kalian yang selalu mengharapkan sebuah kebahagiaan. Namun hal itu tidak bisa kalian dapatkan, its oke jangan sedih tetap menjadi diri sendiri dan menciptakan kebahagiaan versi kalian, SEMANGAT!' . . .
👑📖
"Tuhan izinkan kami bahagia, meski hanya sesaat."
-RajaLea
📖👑
"Arggghh.. sakittt pahh" Seorang gadis menjerit kesakitan akibat pukulan yang di lakukan oleh sang ayah.
Gadis itu menatap tubuhnya yang penuh luka, rasa sakit di sekujur tubuhnya ia rasakan. Tangisan nya begitu pilu dan menyayat hati, sang ayah memberikan siksaan yang begitu kejam kepada anaknya.
"Jangan sakiti Lea pah. Lea sakit pah" lirihnya. Namun tidak ada satupun orang yang memperdulikan rintihan dan rasa sakit Lea.
Kenapa dunia sekejam dan sejahat itu? Kenapa dunia tidak pernah adil atas apa yang orang lemah lakukan? Apakah hidup sekejam itu tuhan? Tidak adakah setitik kebahagiaan untukku? Aku lelah, tapi aku tidak ingin nyerah. Aku belum bahagia tuhan.
PLAK!
BUGH!
Pukulan demi pukulan, Angga berikan kepada Lea. Ia tidak perduli dengan jeritan Lea yang menyakitkan, Justru Angga sudah seperti orang kesetanan yang tidak bisa melihat bahwa di depannya adalah putri kandungnya sendiri.
"Pah... berhenti" suara itu terdengar jelas sudah melemah, tidak ada lagi tenaga untuk memberontak. Tubuhnya terkapar lemah di atas lantai yang begitu dingin, darah kental berwarna merah itu mengalir dari bagian tubuh yang terluka parah.
"KAMU! ANAK BODOH! KURANG AJAR! SEHARUSNYA AKU MEMBUNUHMU SEJAK DULU!!" teriak Angga mengeluarkan kata-kata yang seharusnya tidak di keluarkan dari mulut sang ayah untuk anaknya.
Lea, mata gadis itu perlahan terpejam sedikit demi sedikit. Terlihat pandangan yang sudah mulai gelap, dan akhirnya matanya menutup dengan sempurna.
"BANGUN SIALAN! BANGUNN!! BUKA MATAMU!" teriak Angga kembali dengan sorot mata tajam dan merah, memperlihatkan bahwa dirinya begitu membenci sosok gadis yang saat ini sudah menutup matanya.
"ARGGHH!!!"
BRAK! Angga pergi dari ruangan gelap itu, ia meninggalkan Lea sendiri dalam keadaan pingsan dan sudah tidak berdaya lagi.
Seorang wanita tua berlari tergesa-gesa, ia memasuki ruangan itu setelah kepergian Angga. Di hampirinya Lea yang sudah terkapar dengan darah yang terus mengalir.
"Non, non Lea. Bangun non" ucapnya sendu, hatinya begitu sakit melihat anak majikan yang selama ini ia rawat selalu mendapatkan siksaan dari ayahnya.
Panggil saja wanita itu, Bi Laras. Seorang pembantu yang sudah lama bekerja di kediaman Angga sejak ibu kandung Lea masih ada.
Bi Laras, merogoh ke dalam saku bajunya, ia mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
Tak membutuhkan waktu yang lama telpon pun tersambung.
"Hallo. Bi Laras" Terdengar suara yang begitu berat di sebrang telpon sana.
"Den Raja" lirih Bi Laras.
"Bi? Bibi kenapa?" tanya Raja dengan suara yang tiba-tiba panik.
"Non Lea, Den."
👑📖
Angga, pria itu pergi entah kemana setelah menyiksa Lea.
"Kenapa kamu harus melahirkan anak sialan itu?!!." Ia meremas setir mobil dengan kuat, perasaan yang sudah di kuasai oleh amarah dan rasa benci itu seakan menutup mata Angga bahwa Lea terlahir dari rahim wanita yang begitu Angga cintai. Ibunda, Lea sudah meninggal sejak Lea berusia 4 tahun. Sejak Lea lahir Angga memang sudah tidak menyukai bahkan ia membencinya, namun sang istri selalu mempertahankan meski Angga berniat untuk membuang Lea.
Sampai pada akhirnya tragedi yang begitu memberikan luka besar terhadap Lea dan Angga terjadi, sehingga Angga semakin membenci Lea. Dalam hidup Lea tidak pernah ada yang namanya hidup dalam ketenangan, selama ini ia selalu hidup dalam bayangan rasa sakit dan penyiksaan yang di berikan oleh Angga.
"Aku tidak akan pernah sudi, menganggap dia putriku, Alena!" ujarnya sambil menatap sebuah foto wanita cantik yang tengah menggendong seorang bayi. Senyumnya terlihat manis dan bahagia kala ia bersama bayi itu.
"Anak itu. Sudah menghancurkan hidupku Alena!" Angga terus mengeluarkan kata-kata menyakitkan untuk Lea. Angga tidak pernah menganggap Lea ada.
"Aku tidak akan membiarkan dia hidup!" ucapnya dengan tatapan yang tajam dan merah menandakan bahwa kebencian nya amat begitu besar terhadap Lea.
👑📖
Gimana gess prolog nya?
semoga suka dengan cerita baru yang Radis bawa yaaa! kalo ada unsur nama, visual, latar dan tokoh yang sama itu sama sekali tidak di sengaja!
Ini murni hasil khayalan, halu, dan pemikiran sendiri lalu di tuangkan ke dalam sebuah tulisan.
Kisah Raja dan Lea yang sama-sama saling mencintai dalam hidup yang selalu menginginkan dan memperjuangkan sebuah kebahagiaan!
Tidak ada kah untuk mereka setitik bahagia? Apa rencana tuhan untuk keduanya?
So! ikutin terus dan jangan lupa untuk masukin perpustakaan kalian biar tau bab terbaru selanjutnya!
Radis minta untuk kalian Vote dan Komennya yaaa!! itu semua gratis kok tidak di pungut biaya sama sekali hehe...