Bab 13.

1.1K 46 5
                                    

"Sedang apa, disini?!" tanya Olive pada Nathan yang saat ini berdiri di depan pintu rumahnya.

"Tentu saja bertemu denganmu," jawab Nathan enteng.

Olive menggeleng dan berkata "Aku tidak ingin bertemu denganmu, sekarang pergi."

Olive menutup pintu rumah nya, namun tangan besar Nathan menahan dari depan, agar pintu tersebut tidak tertutup.

"Nathan!" teriak Olive.

"Apa?" jawab Nathan dengan santai.

"Pergi! Aku bilang pergi, dari rumahku!"

"Kenapa kau, mengusirku?"

"Karena aku tidak ingin bertemu denganmu Lagi!" jawab Olive dengan ketus. Ia langsung menutup pintu.

"Apa kau tidak takut hamil? Aku mengeluarkan nya di dalam."

Deg!

Belum tertutup rapat, mendengar ucapan Nathan membuat Olive terdiam.

Seketika Olive kembali merutuki dan mengumpati dirinya sendiri.

"Aku tidak akan hamil, jika kau takut aku akan meminta pertanggung jawabanmu. Kau tenang saja, aku tidak akan melakukannya. Aku bahkan sudah meminum pil pencegah kehamilan saat itu juga." Olive berkata yakin pada Nathan.

"Sekarang, pergi dari rumahku!"

Namun lagi-lagi di tahan oleh Nathan dan Pria itu berkata.

"Bagaimana jika Video kita aku kirim kepada, kekasihmu?"

Olive kembali terdiam, melihat Nathan mengambil ponselnya. Lalu menunjukkan sebuah Video yang terdapat dirinya dan Nathan, sedang melakukan kegiatan panas di kamar hotel, tadi pagi.

"Ahh ... Nathan ... ahh!"

Terdengar jelas jika itu suara desahan Olive.

"Brengsek!"

Olive hendak merebut ponsel Nathan, namun Pria itu segera mengelaknya dan memasukkan ke dalam saku celananya.

"Kau mau, video ini aku kirim ke kasihmu? Atau aku sebarkan ke seluruh dunia?" ucap Nathan dengan seringai licik.

Olive mengepalkan kedua tangan, dan melotot kepada Nathan. "Kau memang pria Brengsek! Bajingan! Keparat!" teriak Olive dengan penuh emosi.

Nathan justru menusuk telinganya menggunakan jari kelingking, seakan mengejek Olive yang begitu berisik.

"Terserah apa katamu, sekarang aku hanya ingin memberimu penawaran," kata Nathan.

Menatap Olive dengan lekat, Nathan kembali berkata. "Turuti semua apa kataku, atau Video ini ku sebarkan."

Ingin sekali Olive mencakar wajah tampan milik Nathan. Ia juga ingin menendang kemaluan pria itu, bahkan jika bisa ia ingin memotongnya menggunakan pisau.

"Hah ...." Helaan nafas Olive terdengar begitu kasar.

Ia tidak bisa berbuat apa-apa selain menuruti kemauan pria gila itu.

"Baiklah, tapi sebelum itu kau harus menghapusnya terlebih dahulu," pinta Olive.

"Ck! Kau fikir aku bodoh? Aku tidak akan menghapusnya sebelum aku puas dengan keinginanku."

Sungguh, Olive semakin besar keinginan untuk menusuk leher Natahan saat itu.

"Aishh! Cepat katakan, apa maumu!" teriak Olive.

Nathan tersenyum melihat wajah frustasi Olive, yang begitu menggemaskan baginya.

"Ikut denganku," ucap Nathan.

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang