Bab 14.

948 42 1
                                    

Olive sudah selesai dari mandinya, ia langsung keluar dari kamar mandi untuk menuju ke walk-in closet, hanya menggunakan handuk pendek.

Viuwitt!

Olive menoleh ke arah ranjang, dan terdapat Nathan yang sudah bangun. Pria itu menunjukkan raut wajah mesum, sambil menusuk lidahnya dari dalam mulut menonjol di pipinya. Jangan di lewatkan kedua alisnya yang naik turun.

Olive memutar bola matanya malas, ia lekas masuk ke dalam walk-in closet mengabaikan Nathan.

Hari ini ia sudah bertekad untuk tidak menghiraukan Nathan.

Setelah selesai dengan pakaian kantornya, Olive keluar dan duduk di meja rias.

Nathan melihat Olive yang sepertinya akan pergi pun berbicara. "Kau tidak boleh bekerja."

Sontak saja pergerakan Olive yang hendak menggunakan bedak miliknya terhenti, melihat ke arah Nathan dengan raut wajah bingung.

"Why did you forbid me?" kata Olive heran.

"Karena aku ingin kau, bersamaku," balas Nathan dan turun dari ranjang.

Pria itu berjalan ke arah Olive hanya menggunakan celana boxer hitam miliknya yang begitu ketat. Bahkan sangking ketatnya, milik Nathan tercetak begitu jelas dari luar beserta otot-otot pahanya.

Olive sampai menelan ludah kasar melihat pemandangan tersebut.

"Apa yang kau lihat?" tanya Nathan dengan seringai tipisnya.

Olive lekas mengalihkan pandangan ke arah lain.

'Sial, kenapa sekarang aku menjadi mesum?!' kata Olive dalam hatinya.

"Hari ini kau tidak boleh bekerja. Kau harus ikut denganku," titah Nathan.

"Tidak mau. Semalam aku sudah menurutimu, jadi jangan menghalangiku untuk hari ini. Aku harus bekerja!" kekeh Olive.

Nathan mengangguk lalu berkata. "Baiklah ... siap-siap hari ini kau akan menjadi terkenal, sebagai bintang Porn."

Setelah mengatakan itu, Nathan meninggalkan Olive yang menganga lebar.

Pria itu masuk ke dalam kamar mandi.

"What a fucking asshole!!" pekik Olive frustasi. "Apa aku bunuh saja pria itu saat ini juga?!"

"Huaa! Mommy ...," rengek Olive.

Dia tidak mungkin mengatakan ini pada kedua orang tuanya. Olive tidak mau kembali mengecewakan kedua orang tua dan kakaknya.

Di dalam kamar mandi, Nathan mendengar pekikan Olive. Dia justru tersenyum puas.

***

Setelah selesai dengan ritual mandinya, Nathan keluar hanya menggunakan handuk putih melilit di pinggang, dan handuk itu tentu milik Olive.

Ia melihat jika Olive sudah berganti pakaian yang lebih santai. Lagi-lagi Nathan tersenyum.

Wanita itu begitu cantik saat rambut nya di kuncir satu. Itu semakin membuatnya manis dan seksi, dengan memperlihatkan leher jenjangnya.

Belum lagi outfitnya yang begitu pas pada tubuh semok itu. Olive menggunakan atasan crop abu-abu yang mampilkan punggung mulusnya beserta perut abs nya.

Serta celana jeans panjang sobek-sobek nya yang membalut kaki jenjang Olive. Lekukkan pinggang dan bokongnya sangat indah.

Nathan sampai menjilat bibir bawah nya sendiri melihat penampilan Olive dari belakang, yang begitu menggiurkan.

LOVE AND PASSION (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang