Chapter 37 - Is This Lasting Peace?

1 1 0
                                    

Pancaran sihir yang luar biasa terpancar dari gadis itu, dia menjadi sosok yang belum pernah di duga oleh para makhluk di sekitar sana. Dia berubah menjadi seorang wanita dewasa dengan tubuh elok dan dengan armor emas berkilau serta sebuah halo di kepalanya. Dia juga memiliki dua sayap yang sangat bersih, tubuh nya bersinar dan luapan energi sihir nya luar biasa sampai beberapa orang pingsan saat merasakan energinya.

"Ka- Kasha ..." ucap Rei.

"Sungguh di sayangkan ... tanpa Asuka Kujo, dirimu hanyalah iblis kotor yang tidak berguna ..." ucap Kasha.

"kau ... hanya demi memusnahkan iblis, meninggalkan sisi kemanusiaan dan berubah menjadi sihir ...?!" ucap Rei.

"Dasar bodoh ... ini adalah sihir penghakiman ... semua iblis harus di hancurkan ..." ucap Kasha.

Kasha pun mengangkat tangannya, kemudian dia mengaktifkan ribuan lingkaran sihir yang bersinar terang. Sambil merapalkan mantra, Kasha menatap musuh-musuhnya dengan kebencian yang mendalam. "Kalian akan melihat kehancuran yang akan membuat kalian tidak dapat bangkit lagi ... Pahlawan Rusak harus digantikan ...!!" getak Kasha dengan suara yang penuh amarah.

"Kami tidak akan membiarkan itu terjadi ...!!" teriak Guphie dengan penuh tekad.

"Hahaha ... iblis rendahan yang baru saja kehilangan Tuan nya, apa yang akan kalian lakukan ...?" cemooh Kasha dengan nada meremehkan.

Guphie pun melancarkan serangannya dengan sekuat tenaga untuk setidaknya menghalau lingkaran sihir itu. Serangan Guphie yang dibantu oleh Asta tampak membuahkan hasil, beberapa lingkaran sihir berhasil dihancurkan. Namun Kasha terus menerus menambah jumlah lingkaran sihir itu. Dia merapalkan sihir ledakan yang mana akan menghancurkan semua yang ada di sekitar mereka.

Asta berjuang keras untuk menghalangi lingkaran sihir itu aktif, namun karena jumlahnya terlalu banyak, akhirnya Luna membantunya. Luna mengikat Kasha dengan rantai sihir yang kuat dan membiarkan Guphie menyerangnya dengan serangan bertubi-tubi. Namun usaha mereka sia-sia, sihir ledakan itu sudah hampir siap dan Kasha tertawa terbahak-bahak.

"Hahaha ...!! Rasakan penghakiman ini ...!!!" teriak Kasha sambil bergelak tawa, suaranya bergema di seluruh arena.

Asta yang masih menahan lingkaran sihir itu pun sudah mulai kelelahan, dan begitu pula Luna yang mengekang Kasha. "Sudah tidak bisa lagi ..." ucap mereka dengan pasrah, wajah mereka dipenuhi keringat dan napas mereka tersengal-sengal.

Dalam sekejap, lingkaran-lingkaran sihir itu bersinar semakin terang, menyilaukan mata. Kekuatan besar terkumpul di pusat setiap lingkaran, bersiap untuk meledak. Tiba-tiba, suara raungan keras terdengar dari kejauhan, mengguncang tanah di bawah mereka.

"AAAAHHHHHHHH!!!" teriak Asta dengan sekuat tenaga, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menghentikan sihir itu. Tubuhnya bergetar hebat, tapi ia tetap bertahan.

Di sisi lain, Luna menggigit bibirnya hingga berdarah, menahan rasa sakit dan kelelahan yang luar biasa. Ia memfokuskan seluruh energinya untuk mempertahankan rantai sihir yang mengikat Kasha. "Kita tidak boleh menyerah ...!!!" serunya.

Namun Kasha hanya tertawa lebih keras, suaranya mengerikan seperti gemuruh petir. "Kalian semua akan mati di sini! Tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian sekarang!"

Saat Kasha mengucapkan kata-kata itu, sebuah kekuatan gelap muncul dari bawah tanah, menyelimuti seluruh area. Udara menjadi berat dan bau busuk kematian terasa semakin kuat. Suara gemuruh semakin mendekat, dan kemudian sihir nya terhenti seketika dan terlihat sebuah lingkaran sihir raksasa.

Lingkaran sihir itu berjatuhan, dan muncul sosok yang tidak bisa di bayangkan oleh Kasha itu sendiri. "Kerja bagus semuanya ... kalian bertahan dengan baik ..." ucap Asahi.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang