Ada tidaknya kamu, hidup masih berjalan. Sempat aku merasa bingung apa aku bisa menjalani semuanya?? Apa aku akan baik-baik kembali setelah semuanya terjadi??
Ternyata aku masih bisa hidup tanpa ada atau tidak nya kamu di kehidupanku.
_______________________________________________________
Aku tidak menghitung hari namun ternyata sudah sejauh ini, jujur aku kecewa dengan diriku sendiri. Apa kabar kamu disana?? Sudah lama tidak bertegur sapa. Terakhir kali aku melihatmu masih ada rasa cinta untukku, apakah sekarang masih ada?? Aku masih orang yang sama kalau kamu lupa, meskipun semesta tidak mengijinkan kita bersama, namun percayalah, baik buruknya kamu, aku selalu mendoakanmu selalu.
Meskipun aku tidak tau kabar kamu disana aku harap kamu selalu baik-baik saja.
Aku rindu, bolehkah aku rindu padamu yang bukan siapa-siapa dalam takdir ku??
Ternyata waktu sangat cepat berlalu, hingga aku tidak sadar bahwa kita tidak diijinkan untuk selamanya bertemu. Mungkin hanya singgah. Ternyata tanpa adanya status kamu lebih gampang untuk pergi sesuka hatimu yah. Maaf, mungkin aku yang salah di sini.
Terimakasih telah memberi rasa ini meskipun hanya sementara. Terimakasih yah.
Terimakasih teman, yah kamu hanya teman tidak lebih. Meskipun sakit untuk mengatakan ini tapi itulah kenyataannya kita hanya sebatas teman tidak lebih.
_______________________________________________________
Setelah bertemu dan mengobrol banyak dengan Iqbal Sienna segera merubah maidsetnya. Bener kata dia bahwa kehidupan tidak akan berhenti karna kamu sedih saja.
Lagipula bukan hal asing bagi Sienna, kesedihan adalah makanan sehari-hari Sienna. Yang harus Sienna lakukan hanya menambah kekuatannya untuk menjalani hidupnya.
Tak apa sedih, hanya saja jangan berlarut lebih lama. Kamu terlalu berharga untuk hanya untuk menangis orang yang kamu sendiri tidak tau letak salahmu dimana.
Biarlah mereka pergi, mungkin sudah waktunya. Halaman selanjutnya masih ada, hidupmu masih berlanjut.
Tersenyum yah, kamu cantik kalau senyum.
Sekarang Sienna sedang berada di rooftop kampusnya. Tempat yang membuatnya dirinya mengingat laki-laki itu.
"Kamu dimana??"
"Lian, ini adalah 2minggu tanpa kamu. Hampa, tapi benar ka Iqbal dunia masih berlanjut"
"Aku masih harus mencapai tujuan awal ku"
"Ternyata benar kata Iqbal, masih banyak hal yang harus aku capai"
"Kamu tau?? Aku tidak pernah menyesal pernah bertemu denganmu"
"Aku anggap kamu rumah pada waktu itu, meskipun tidak berangsur lama. Kamu tetap rumah, rumah yang aku singgahi sementara sebelum semuanya pergi"
"Kamu lagi apa sekarang?? Masih ingat aku kah??"
"Aku kira aku akan mengalami kehancuran untuk kedua kalinya"
"Ternya tidak seburuk itu ternyata sendiri"
"Aku bingung harus berdoa apa untuk mu"
"Aku gak tau aku harus minta apa pada Tuhan"
"Mengikhlaskan mu atau memintanya untuk kamu kembali??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT)
Teen FictionTernyata rumah bukan tempat ataupun siapa yang membuat kitanya nyaman. Kenyatannya mereka akan hilang jika sudah waktunya tiba. Berharap atau menggantung sesuatu kepada mahluk yang katanya hanya sementara hanya membuat suatu harapan yang berakhir ke...