DON'T EXPECT TO RUN BL || [END]

chapter 1🔞

~🌼~
Viewers 3rb bakal ada giveaway saldo Shopee pay buat 3 orang beruntung
Caranya:
-Vote semua chapter cerita ini
-Follow Ig aku (toniii.o_c)
-dm Ig aku (hallo KK aku ikut giveaway)
-dan follow akun WP ku

.

.

.

.

.

.
Aska Aksarandra.

Putra dari Kennath Aksarandra dan Istrinya, atau bisa disebut suaminya.

Yakni, Leon Aksarandra.

Beberapa tahun yang lalu setelah Ken memulai hidup barunya di Amerika, dia bertemu dengan Leon.

Lalu tanpa sadar, mereka berdua saling mencintai seiring berjalannya waktu.

Lantas mereka pun memutuskan untuk menjalin hubungan yang lebih serius, yakni ke jenjang pernikahan.

Dan dikaruniai seorang Putra yang mereka beri nama, Aska Aksarandra.

Aska sendiri kini sudah tumbuh dewasa dan memiliki wajah yang sangat cantik dan menggemaskan.

Tentunya kecantikan itu menurun dari ibunya.

"Selamat pagi, mommy daddy."

Aska mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

Leon yang tengah memasak pun menoleh. Dan tersenyum saat mendapati putra tercintanya yang menyapanya.

"Selamat pagi juga, sayang."

"Morning, baby."

Leon menoleh ke arah tangga.

Dan kini mendapati Kennath yang hanya memakai handuk sepinggang berjalan menuju ke arahnya.

Leon melototkan matanya horor.

"Hei, mana bajumu?"

"Di almari."

Suaminya ini benar-benar menjengkelkan.

"Cepat pakai bajumu."

"Pakaikan, sayang."

"Tidak tidak tidak. Pakai sendiri, cepat."

Ken menggelengkan kepalanya.

Dan duduk di kursi yang berada disamping Aska.

"Hei little prince, kenapa kau diam saja?"

"Lalu aku harus mengatakan apa? Daddy saja tidak menyapaku."
Ken tertawa.

"Maaf maaf, daddy sengaja."

Aska berdecak kesal.

"Mommyy lihat daddy. Dia meng-anak tirikan aku."

Leon hanya menggelengkan kepalanya.

Sudah jenuh melihat pertengkaran ayah dan anak itu.

"Mommy tidak akan membelamu. Karna apa? karna dia lebih menyayangiku."

Aska mencubit perut Ken dengan kuat.

Sangat menyebalkan.

Kenapa daddy nya ini suka sekali membuatnya kesal?

Dia jadi merasa seperti anak tiri saja.

Leon yang sudah selesai memasak pun meletakkan semua masakannya di meja makan.

"Sudah sudah, mari makan."

"Hei, siapa yang mengajakmu makan juga?"

Leon menampar tangan Ken saat Ken hendak mengambil makanan.