taesan ITS gone

18 4 0
                                    

" aghhhh" jerit ku saat seseorang sedang mengurut kaki ku di ruang tamu..
Di samping ku ada aksara yang sedang berada di belakang ku memegang tubuh ku.
" Tahan ya neng" ujar tukang urut yang rumahnya tak jauh dari sini.
Tangan ku sudah mencengkram erat lengan aksara dari tadi.
Tapi dia tak berontak,hanya diam pasrah sambil sesekali mengusap punggung ku.

Kretek....

Bersamaan dengan Suara itu,bersamaan pula dengan jerit ku,bahkan kali ini aku menangis..
Sumpah ini sakit banget...

Aksara segera memeluk ku..
" Udah ya jangan nangis kan biar sembuh" tangan nya terus mengelus kepala ku.
" Sakit sa" rengek ku yang kini membenamkan wajahku di dadanya.
" Aww" jerit ku lagi saat ibu itu menekan kaki ku
" Udah selesai,nanti juga sembuh,tulangnya udah kembali normal kok"
Si ibu berdiri dari duduk nya.
" Aku antar dulu ibunya sebentar ya"
Aksara mengurai pelukan ku,lalu mengantar ibu tukang urut ke depan rumah.

Saat dia kembali ke rumah,aku sedang duduk memegangi hp ku.
" Kau mau berangkat kerja ???" Tanyaku mengalihkan atensi di hp ku pada aksara.
" Tidak,aku hanya akan menunggumu di rumah,libur" jawabnya sambil duduk di samping ku dengan merebahkan punggung nya pada sandaran kursi.
Mungkin dia lelah..
Ku anggukan kepala sebagai jawaban.

Aku kembali sibuk dengan hp ku,kali ini aku akan menelpon taesan.
Cukup lama sebelum akhirnya dia mengangkat telpon dariku
" Kenapa ???"
" San,kau bisa bilang pada teman mu itu untuk tidak jadi datang hari ini ke kantor ???"
" Memang kenapa ???" Tanyanya heran.
" Aku hari ini tidak ke kantor San,kaki ku terkilir jadi aku gak bisa jalan"jelas ku.
" Aku kesana sekarang"
Sebelum taesan mematikan hp nya,aku segera berkata " gak usah, akan udah di obati,sebentar lagi sembuh,kau tak perlu kesini"
" Aku kesana"
Dan dia pun mematikan telpon nya sepihak

" Dia mau kesini ???" Tanya aksara menatap ku dengan kepala yang masih bersandar pada sandaran kursi
" Seperti nya" jawab ku tak yakin.
Aksara hanya tersenyum tipis " khawatir banget dia sama kamu"
" Namanya juga temen"
" Temen apa temen ???"
Aku menatap nya " maksud mu ???"
" Lupakan"
Ujarnya sambil berlalu pergi meninggalkan ku ke teras.
Dia sedang menjemur kasur ku yang basah.

Ku coba untuk menggerakkan kaki ku,ternyata sudah tidak terlalu sakit,tapi masih sedikit ngilu kalau berjalan.

Karna malas, akhirnya aku tiduran saja di sofa sambil mengecek pekerjaan di dalam hp ku.

Hingga seseorang berdiri di ambang pintu
" Heh putri tidur"
Aku menatap nya yang membawa keranjang buah di tangan kanan nya dan paper bag di tangan kirinya.
" Mau kemping ??? Banyak banget bawaan nya ???"
" Nengok orang sakit"
Aku berdecih " bukan nya kamu mau berangkat sekarang ???"
Taesan duduk di depan kaki ku yang berselonjor kedepan.
" Nanti siang"
Aku mengangguk
Lalu datanglah aksara dari depan, langsung duduk di sampingku.
" Mau kemana emang ???"
" Ke Surabaya,ngurus klinik milik ayah" taesan membuka beberapa makanan dalam papar bag nya
Bibir ayam,nasi Padang,Sempol ayam,seblak dan tak lupa cilok goang yang sedang hits sekarang.
" Kalian berpisah donk ???" Tanya aksara lagi
Yang mendapat anggukan kepala dari taesan.
Aksara menatap ku,mungkin dia menangkap gurat kesedihan dalam mataku.
Agar tidak terlalu kelihatan,aku segera memalingkan muka dari aksara.
" Putri tidur ayo makan dulu,aku beliin semua yang kamu suka" ajak taesan sambil membuka semua makanan nya.
" Ayo makan bareng sa" tak lupa taesan pun mengajak aksara yang hanya terdiam.

Dengan pelan aku menurunkan kaki ku yang sedari tadi tiduran disofa menjadi ke bawah seperti biasa.
" Hati hati" ujar aksara melihat ku sedikit ketakutan.
Aku tersenyum ketika akhirnya aku bisa mendaratkan kaki ku.

Kita bertiga pun makan,aku makanan bubur ayam..
Sungguh bubur ayam yang taesan bawa adalah tempat langganan kami makan,jadi aku sangat suka bubur ini.
Sedangkan aksara memakan nasi Padang,kebetulan banget kan kalau kita belum makan.
Taesan sendiri sibuk dengan mengupas buah,tanpa makan,karna katanya dia sudah makan sebelum kesini..
" Ke Surabaya,berarti Deket dengan Wildan doank ???" Taesan mendongak memandang wajah aksara yang sedang bertanya padanya.
" Ia pas banget kan,klinik ayah tuh Deket kosan Wildan"
" Wah bagus doank,bisa sekalian jagain dia,titip ya"
Taesan mengangguk " iya aku pasti jagain"
Kami pun kembali sibuk dengan urusan masing-masing
Aku dan aksara makan,sedangkan taesan mengupas buah apal dan mangga.

pelabuhan Sidney | Myung jaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang