“Hati yang selalu di takdirkan untukmu, dia tidak akan pergi hanya karna melihat kekuranganmu. Justru, dia tidak akan pernah peduli dan risau tentang kekuranganmu.“
—GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
┏━━━━°❀•°✮°•❀°━━━┓
USAHAKAN UNTUK VOTE
DAHULU, SEBELUM
MEMBACA!!!!❤❤
┗━━━━°❀•°✮°•❀°━━━┛Gus Fachrul celingukan kesana kemari untuk mencari istrinya yang entah pergi kemana. Padahal, ia hanya meninggalkan dia sebentar, karna dirinya ingin pergi ke toilet. Tapi, setelah ia kembali dari toilet, istrinya sudah tidak ada di kamar. Dan sekarang ia merasa prustasi karna tidak bisa menemukan istrinya. Padahal, ia sudah hampir mencari ke seluruh penjuru rumahnya. Tetap tidak menemukannya.
"Zahraaa, kamu dimana sayang?" Tak ada satupun sautan dari sang pemilik nama. Hal ini membuat Gus Fachrul pusing sendiri. Istrinya sedang hamil, bagaimana mungkin dia pergi tapi tak mengatakan padanya, jika dia ingin pergi kemana?
"Zahraaaa!!"
"Kamu ini kenapa sih, Rul? Kok teriak-teriak kayak gitu?" tanya Ummi nya Gus Fachrul yang tiba-tiba datang
"Ini loh, Ummi, Masa Zahra pergi, tapi nggak bilang-bilang dulu, Kalau dia ingin pergi.. Kan, Fachrul jadi risau. Takut dia kenapa-napa."
"Zahra? Pergi??"
"Iya, Ummi tau nggak, dia pergi kemana?"
"Orang dia nggak pergi kok.. Zahra ada di dapur. Barusan Ummi pergi ke dapur. Terus ngeliat dia yang sedang duduk disana, sambil makan buah anggur." kata Ummi Laeli yang membuat Gus Fachrul tak percaya.
"Hah? Masa iya sih? Orang tadi pas Fachrul cek ke dapur, dia nggak ada kok!" Gus Fachrul sangat yakin, jika saat dia mengecek ke dapur, benar-benar tidak ada Zahra disana!
"Berarti kamu nge-cek nya nggak teliti! Coba deh, kesana lagi. Pasti ada Zahra disana."
"Hmmm... Ya-yaudah deh, Fachrul cek lagi. Siapa tau, kali ini beneran ada."
"Orang beneran ada kok. Kamu nya aja, yang matanya ditaruh di lutut." ucap Ummi Laeli sambil berlalu pergi
"Masa sih, Zahra beneran ada di dapur?" lirih Gus Fachrul. Tanpa menunggu lama lagi, ia segera meluncur pergi menuju dapur.
Dan ternyata.......
Apa yang dikatakan Ummi nya benar. Istrinya benar-benar sedang makan anggur, dengan sangat menikmati.
"Zahra, Kamu kok ada disini? Aku daritadi nyariin kamu loh."
"Udah tak cari ke dapur, juga nggak ada. Tapi kenapa sekarang bisa ada disini?" tanya Gus fachrul sambil mendudukkan bok*ngnya di kursi.
"Tadi kan, pas Gus Fachrul kesini, Zahra ngumpet di kolong meja. Memangnya Gus Fachrul nggak lihat?"
dengan polosnya, Gus Fachrul menggeleng. Ia memang benar-benar tak melihat jika Zahra berada di kolong meja makan.
Zahra terkekeh. "Kenapa Gus Fachrul nggak lihat? Padahal, kentara banget loh,"
"Enggak, Ra, Aku beneran nggak lihat loh.."
Zahra hanya mengangguk. Lalu setelah itu ia berkata, "Eh, Gus, tolong ambilin itu dong," pinta Zahra pada satu gelas minuman miliknya. Ia meminta tolong Gus Fachrul untuk mengambilkan nya. Karna ia sedang malas untuk menjangkau sesuatu yang agak jauh darinya. Padahal, jaraknya tak jauh, tapi yang namanya orang sedang malas, memang malas untuk melakukan apapun. Termasuk mengambil sesuatu.
"Ini? Ini apa?"
"Itu? Ya, minuman lah."
"Iya, Aku tau. Tapi, minuman ini, kamu buat sendiri?"
"Enggak."
"Lalu, kamu dapatkan darimana?"
"Itu, dari Ning Nazwa. Dia ngasih itu, ke aku, Gus. Tumben banget, kan, dia baik? Eh?" Zahra langsung menutup mulutnya. Takutnya, Abinya Gus Fachrul mendengar ucapannya. Bisa-bisa, ia kena marah oleh dia.
"Apa?! dari Nazwa?"
Zahra menganggukkan kepalanya.
Gus Fachrul tiba-tiba mengingat apa yang dikatakan oleh Imama di telfon. 'Kalau misalkan ada perempuan yang ngasih Gus minuman, ataupun ngasihnya ke Ning Zahra, Jangan diminum ya, Gus..'
"Hmm.. Apakah minuman ini, benar-benar ada racunnya? Atau memang si Imam saja, yang membual?"
"Eh, tapi untuk jaga-jaga, lebih baik jangan di minum. Atau, di buang saja? Ah, ya. Minuman ini harus di buang."
"Eh? Tapi, saya harus mengecek minuman ini. Minuman ini benar-benar ada racunnya atau tidak."
"Gus? Gus Fachrul!"
Gus Fachrul pun tersadar dari lamunannya. "Eh? Iya? Kenapa?"
"Kok Gus ngelamun sih? Apa yang Gus lamunin?"
"E-enggak ada apa-apa, Ra.."
"Hm? Bener nggak ada apa-apa? Atau memang ada yang disembunyikan dariku?" Zahra mendadak jadi curiga pada Gus Fachrul.
"Beneran nggak ada yang Aku sembunyikan dari kamu,"
Cup.
Gus Fachrul memberikan ciuman singkat di punggung tangannya Zahra."Jangan mikir aneh-aneh, ya.. Aku beneran nggak menyembunyikan apapun, kok! percaya deh,"
Zahra tersenyum tipis, lalu mengangguk. Ia yakin jika Gus Fachrul benar-benar tidak menyembunyikan apapun darinya.
"Kamu, haus kan?"
Zahra mengangguk. "Iya, haus banget, Gus.."
"Aku buatin minuman yang baru, ya?"
"Loh, kenapa nggak yang itu saja? yang di kasih dari Ning Nazwa?" tanya Zahra heran
"Jangan minum yang itu.. takut nggak higienis."
😭😭😭
"Ah, gitu ya? Kalau begitu, Gus buatin Zahra Jus Strawberry! Zahra lagi pengen banget makan itu,"
"Boleh, tunggu sebentar yaa..." Gus Fachrul mulai menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan. Lalu mulai membuat Jus Strawberry keinginan istrinya. Zahra duduk manis di kursinya, sambil memperhatikan suaminya yang sedang membuatkan nya Jus.
Beberapa menitnya, Jus Strawberry itu, telah siap untuk dihidangkan.
"Jus nya sudah siap untuk disantap istrikuu," ucap Gus Fachrul sambil memberikan gelas berisi Jus Strawberry itu pada Zahra
Zahra tersenyum manis. "Makasih Guss!" katanya seraya berterima kasih pada Gus Fachrul karna sudah membuatkan nya Jus Strawberry kemauannya. Eh? Tidak. Lebih tepat kemauan bayinya.
Gus Fachrul mengangguk. "Sama-sama. sok atuh, diminum."
Zahra pun mulai menyeruput Jus Strawberry miliknya. "Hmmm.. Enak banget, Gus!!"
Gus Fachrul tersenyum. tangannya terulur untuk mengelus puncak kepala istrinya. "Di minum ya, sampai habis."
"Okayyy" kata Zahra menurut
Gus Fachrul mengambil ponselnya dari saku. Ia hendak memberikan pesan pada Ustadz Imam. Untuk meminta agar Ustad Imam datang ke ndalem bersama Ustadz Reza untuk mengecek, apakah minuman itu berbahaya, atau memang hanya minuman biasa saja. Dan jika minuman itu benar-benar minuman yang bisa membahagiakan Zahra, Gus Fachrul tidak akan segan-segan untuk memberikan wanita itu sebuah hukuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
RomanceCerita ini, menceritakan seorang perempuan yang bernama Chamelia Zhafira Az-Zahra. yang dimana, perempuan ini slalu dihina hanya karna bentuk tubuhnya yang gendut. namun, tak disangka-sangka Gus muda yang bernama Muhammad Fachrul Hidayatullah ini, k...