Di jodohkan cuma demi menghasilkan keturunan, Gojo melampiaskan semuanya pada pasangannya, Yuuji.
Entah itu hasrat, kemarahan, cinta dan kasih sayang.
this is GoYuu.
bl.
yaoi.
ok?
Pict from pinterest
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'd let the world burn for Yu
. . .
Lampu operasi seketika berubah menjadi hijau. Semua orang menanti dengan waspada. Bahkan Megumi yang datang ke rumah sakit pun menunggu dengan diam di samping Gojo yang nampak kesakitan.
"Ada orang segila itu mengincar Yuuji. Kenapa kamu tak lapor polisi?" Megumi memaki. Menatap Gojo dengan pandangan sinis.
"Lalu membuat Yuuji makin trauma?"
Megumi terdiam. Tapi Gojo juga tak menyalahkannya. Memang ini salahnya. Seisi rumah sakit sibuk dengan orang-orang yang membereskan kekacauan akibat ulah Yuta.
Beruntung Megumi dan ayahnya juga bertindak cepat begitu mereka mendengar berita terorisme di rumah sakit ini. Meski Megumi juga menyesali bahwa Choso juga seorang dokter lainnya dan banyak pasien lain harus jadi korban. Tapi ada rasa syukur di hatinya karena Yuuji selamat.
Masalahnya sekarang, dokter yang menangani Yuuji juga terkena ledakan. Dia tak mungkin di selamatkan. Ada dokter lainnya yang juga ikut andil tapi pikiran mereka ragu tanpa pemimpin. Karena kasus penyakit Yuuji sangat langka dan satu-satunya dokter yang menanganinya sudah meninggal, banyak kekhawatiran yang akan terjadi pada jalannya operasi nantinya.
Sekarang ini, yang bisa mereka lakukan hanya berdoa.
"Dia akan bertahan."
Megumi mendongak. Menatap sosok sukuna yang bicara di sampingnya dengan wajah serius.
"Dia akan bertahan. Dia pasti bertahan."
Mendengar gumaman yang begitu getir dari sukuna membuat Megumi semakin gamang.
Bahkan orang sekeras sukuna juga bisa menunjukkan wajah se cemas itu, ya?
"Ku harap begitu."
. . .
"LEPASKAN AKU!! AKU TAK BERSALAH! AKU TAK MELAKUKAN APAPUN! SEMUA INI ULAH RIKA! DIA YANG MELAKUKANNYA!! AKU TAK MELAKUKAN APAPUN!!" Yuta memberontak saat dibawa ke kantor polisi. Ia bersikeras mengatakan bahwa dia tak terlibat dalam hal ingin menyelamatkan Yuuji dari ledakan akibat terorisme.
"Ya. Ya. Kau bisa jelaskan itu di kantor polisi nanti." Toji menjawab malas.
"Apa..?" Alis Yuta berkerut. "APA KAU BERHAK SEWENANG-WENANG PADA WARGA SIPIL?!?! AKU KORBAN! KAU BAHKAN MENEMBAKKU!"
"Nah, kau sudah menusuk seseorang. Bagaimana mau berdalih?"
"Dia ingin mencelakai Yuuji!" Yuta geram karena sepertinya Toji menanggapi nya dengan main-main. "LEPASKAN AKU BRENGSEK! LELAKI ITU SUDAH MEMBUAT YUUJI MENDERITA!!"
