Part 12

378 72 19
                                    

Biru senyum-senyum sendiri ketika turun dari mobil. Malam ini ia akan menjemput Prilly dan mengajak wanita itu untuk makan malam bersama. Biru berpesan, katanya Prilly harus berpenampilan cantik malam ini. Padahal Prilly pikir hanya ingin makan malam kan? Kenapa harus cantik-cantik?

Hanya menunggu sebentar di halaman depan rumah Prilly, wanita itu sudah terlihat berjalan keluar dari rumahnya. Balutan gaun hitam pendek terbalut pas di tubuh mungilnya. Make up tipis yang Prilly gunakan di wajahnya semakin membuat wanita itu terlihat makin cantik. Rambutnya ia tata sedemikian rupa yang semakin menambah kesan cantiknya.

Gak salah pilih, dalam hati Biru membatin. Benar-benar cantik wanita pilihannya.

"Hai," sapa Prilly riang. Tersenyum melihat Biru yang juga terlihat sangat ganteng malam ini. Kemeja dan celana hitamnya, lalu dibalut jas hitam yang sengaja tak ia kancingkan. Memang kata Biru mah dresscodenya malam ini hitam. Biar kompak ceunah.

"Haiiii. Udah siap?" Tanya Biru.

"Udah dong. Udah rapih belum sih? Cocok kan outfit aku kalau buat dinner?" Prilly memastikan. Takut gak sesuai. Malah nanti ngecewain Biru. Makanya dia bertanya dan meminta pendapat lelaki itu.

Biru terkekeh, "Cocok sayang. Cantik lagi," pujinya. Jangan tanya gimana reaksi Prilly. Itu jantung dan hatinya udah berdegup kencang.

Apa tadi? Biru memanggilnya sayang. Ada angin apa lelaki ini? Pacaran aja belum, masa udah panggil-panggil sayang.

"Dihhh apa tadi? Sayang masa hahaha. Sayang siapa tuuuu," ledek Prilly balik. Wanita itu masuk ke dalam mobil ketika Biru membukakan pintu untuknya. Hal sederhana, tapi cukup terkesan manis di hati Prilly. Biru selalu melakukan itu untuknya.

Biru ikut masuk ke mobil, kemudian mengemudikannya. "Sayang kamulah, masa sayang yang lain. Hahaha cieeee." Sahutnya. Prilly jadi tertawa. Biru selalu tau cara untuk membuatnya tersenyum bahkan tertawa. Dibalik sifat seriusnya tentunya.

"Cieeee hahaha. Btw, kita mau dinner dimana sih? Restaurant yang biasa kita makan kan?"

Biru menggeleng. "Enggak, aku mau ngajak kamu makan di tempat lain. Bosen lah masa disitu terus," jawabnya. Prilly gak tau aja kalau Biru udah nyiapin tempat dinner yang katanya mah romantis.

"Terus dimana? Jauh?"

"Enggak. Bentar lagi kita sampe."

"Ohhh gituu. Aku belum pamit tadi ke papa mama. Soalnya mereka bilang ada acara temen kantornya papa," Prilly memberitahu.

"Iya? Kemana?"

"Gak tau sih. Gak bilang kemananya,"

"Yaudah nanti aku temenin di rumah sampe papa mama kamu pulang," kata Biru. Gentle dia tuh. Gak akan membiarkan wanita sendirian. Adeknya aja dia jaga banget, apalagi calon istrinya nanti.

"Jangan deh. Takut papa mama pulang larut. Kasian nanti kamu nungguinnya kelamaan."

"Gak masalah si. Aku mah seneng bisa lama-lama sama kamu,"

"Dih hahahaha cieee." Prilly tertawa. Kemudian tangannya mengambil ponselnya di dalam tas. Ternyata dia mau selfie guys. Biru si cuma noleh ngeliatinnya. Prilly benar-benar cantik!

"Fotonya kirim ke hp aku sekalian ya," kata Biru. "Mau di posting nanti."

"Ih mana boleh. Mahal foto aku mah," balas Prilly tertawa. Lagian orang belum jadi pacar, masa iya tiba-tiba ada foto Prilly di ponsel Biru? Nanti Prilly salting, kan bahaya wkwk.

"Hahaha iya deh, mentang-mentang cantik."

"Dih gombaaaaaall hahahaha."

Hobi barunya Biru ya gitu, ngeledek Prilly sembari ngegombal bikin wanita itu salting. Gemesh katanya lihat Prilly begitu.

XABIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang