[A/N: di chapter ini ratingnya lebih tinggi (mature). Aku akan menggunakan penggambaran yang mungkin agak triggering (?)
TW: Adegan kekerasan dan sadis. Emotional scenes. Mau minta maaf dulu sebelumnya 🙏🏻]⌖⌖⌖
"Jangan bilang... Bom waktunya sudah mulai meledak sekarang?!"
"Tidak" kata Mark memasang telinganya baik-baik. "Ledakannya terdengar dari atas, kalau ledakannya berasal dari bom yang dipasang tim kita, harusnya dari lantai B2 (di bawah), kan?"
"Dan juga, kalau bom waktu kita meledak, ledakannya akan beruntun" tambah Jeno. "Karena kita berencana meledakkan semuanya dalam waktu bersamaan"
Doyoung menghela nafas. Sepertinya ia terlalu panik hingga tak sampai berpikir jernih. Memang benar tadi itu hanya ledakan tunggal, yang berarti bom waktu mereka belum meledak. Tapi, siapa yang menyebabkan ledakan itu?
Setelah ledakan terjadi dan tak ada tanda-tanda pergerakan, Mark berkata. "Aku akan mengecek sumber ledakan di atas" katanya lalu membuka pintu lift.
"Kami juga ikut!" pinta Jeno dan Sungchan segera. Mereka tidak mau meninggalkan kakak mereka sendirian lagi.
"Bolehkah aku dan Yushi ikut?" Sion menawarkan. "Siapa tahu kalian membutuhkan bantuan"
Ketiga anak Jung itu mengangguk, lalu naik ke atas bersama kedua subjek Zeta. Kelimanya bersiaga ketika lift telah sampai kembali di lantai 1, tapi rupanya saat lift terbuka, sudah tidak ada Park Sehun maupun Johnny Suh disana.
Melainkan, apa yang mereka lihat membuat mereka bergidik ngeri.
"Ugh!" semua serentak menutup mulut dan membelalak. Yushi dan Sungchan bahkan merasa sedikit mual. Begitu pula dengan Taeyong dan Doyoung.
Di hadapan mereka berserakkan potongan daging yang hancur tak beraturan dan cipratan darah yang sangat banyak ke segala arah. Di satu area terdapat bagian lantai yang menghitam, seperti hangus terkena ledakan.
"Tidak..." ujar Mark terbata, lalu bergegas melihat onggokan daging yang bahkan tak memberitahu mereka siapa identitas orang itu sebelumnya. "Johnny hyung..."
Jeno menemukan serpihan cangkang granat di sekitar itu. "Sepertinya, ia meledakkan diri dengan granat agar bisa menghancurkan Park Sehun"
"Hyung! Sebelah sini!" panggil Yushi, membuat ketiga anak Jung segera mendatangi tubuh seseorang yang terkapar di dekat tembok.
Keadaannya mengenaskan. Kepalanya seperti membentur tembok dengan keras sebelumnya dan membuat goresan darah disana. Di sekujur kepalanya terdapat banyak luka benturan.
Sungchan buru-buru menempelkan telinganya ke dada pria tersebut. "Masih berdetak!!" serunya penuh harapan.
"Tapi, kondisinya sangat kritis" ujar Sion.
⌖⌖⌖
Paragon Laboratory, Lantai Ground. Beberapa saat sebelumnya.
(Johnny's POV)
"Pergi, selesaikan misimu! Urusan disini biar aku yang bereskan"
Setelah Mark mengangguk, ia tetap bersiaga menjaga Mark agar Sehun tak sampai mengejar anak itu ke dalam lift. Begitu lampu tanda posisi lift sudah turun ke lantai B1, Johnny diam-diam menarik nafas lega.
"Kau curang, Johnny" kata Sehun menggeleng sambil tersenyum. "Mana boleh kau melawan orang yang hanya membawa handgun sepertiku dengan light machine gun seperti itu? Aku hanya bisa membawa ini karena harus menyusup ke lantai 2, sementara kau bisa masuk dengan santai tanpa penjagaan"
KAMU SEDANG MEMBACA
ATONEMENT [Jung Family] ✔
FanfictionJung Jaehyun, putra kedua dari boss organisasi mafia akhirnya memutuskan untuk keluar dari family. Pria yang dulunya berstatus sebagai cleaner dan caporegime di Park family itu ingin memiliki kehidupan baru dan memulai dari awal. Dalam perjalanannya...