HAPPY READING
08
Felix melirik kalender di meja kerjanya. Tanggal 24 Desember. Ia mendesah pelan, lalu mengalihkan perhatiannya ke tumpukan buku yang baru dikembalikan hari ini. Ia harus mengembalikan semua buku itu ke rak masing-masing. Tetapi ia merasa tidak bertenaga. Padahal hari ini seharusnya ia merasa bersemangat. Nanti malam ia akan pergi makan malam dengan Christopher Bang, lalu mereka akan pergi menonton pertunjukan balet yang sangat ingin ditontonnya. Ya, seharusnya hari ini ia merasa senang.
Semua ini gara-gara Hwang Hyunjin, pikir Felix geram. Ada di mana Hyunjin sekarang? Sudah tiga hari terakhir ini Felix tidak bertemu dengannya. Terakhir kali mereka bertemu adalah malam itu di apartemen Hyunjin, ketika Felix bercerita Christopher Bang mengajaknya pergi menonton pertunjukan balet. Setelah itu Felix tidak melihatnya lagi.
Tentu saja Felix sudah berusaha menghubungi ponsel Hyunjin, tetapi benda itu ternyata tidak dinyalakan. Awalnya ia merasa jengkel karena Hyunjin pergi tanpa berkata apa-apa. Kemudian kejengkelannya berubah menjadi kecemasan. Bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Hyunjin? Bagaimana kalau... Stop! Ia tidak sanggup berpikir jauh sampai pada kemungkinan kalau Hyunjin bisa terluka atau semacamnya. Sebaiknya ia berpikir Hyunjin terlalu sibuk untuk meneleponnya. Ya, itu lebih baik.
Dengan tekad baru, Felix bangkit dan berjalan ke arah troli berisi buku-buku yang harus dikembalikan ke rak. Sebaiknya ia melakukan tugasnya sebelum atasannya memutuskan untuk memecatnya karena kedapatan melamun sepanjang hari. Setelah itu, ia akan pulang dan bersiap-siap untuk kencannya malam ini. Ia tidak akan memikirkan tetangganya yang menjengkelkan itu lagi selama sisa hari ini.
©hmnhynjn
Hyunjin memperbaiki letak tali ransel yang meluncur dari bahu kanannya tanpa memperlambat langkah. Sesekali ia mengembuskan napas perlahan. Sebenarnya ia berencana melewatkan Hari Natal bersama kakeknya di Jeju, tetapi ternyata kakeknya akan terbang ke New York malam ini. Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang? Kelihatannya ia memang harus melewatkan malam Natal sendirian. Menyedihkan sekali.
"Hyunjin."
Mendengar namanya dipanggil, Hyunjin mendongak dan menoleh ke belakang.
Alisnya terangkat begitu melihat siapa yang memanggilnya. "Oh, Chris."
Christopher Bang tersenyum cerah dan berhenti tepat di depan Hyunjin. "Kebetulan sekali bertemu denganmu di sini. Aku sudah berusaha meneleponmu berkali-kali."
Ya, kebetulan sekali, pikir Hyunjin dalam hati. Kenapa ia harus kebetulan bertemu dengan Chris di sini? Ia melihat berkeliling dan menyadari tempat ini tidak jauh dari rumah sakit tempat Chris bekerja. "Maaf," sahutnya. "Ponselku rusak. Ada apa kau mencariku?"
"Aku hanya ingin memberitahumu kalau reuni sekolah kita diadakan tanggal sepuluh Januari nanti," kata Chris. Ia melihat ransel besar Hyunjin dan bertanya, "Kau mau ke mana?"
Hyunjin melirik ranselnya dan tersenyum. "Ah, tidak. Aku justru baru kembali dari luar kota. Menjenguk kakekku," jelasnya, lalu memandang pakaian santai temannya dan bertanya, "Kau sendiri tidak bekerja hari ini?"
"Shift-ku sudah selesai," sahut Chris sambil tersenyum lebar. "Sekarang aku akan pulang dan bersiap-siap untuk malam ini."
Ah, benar juga... Chris akan pergi dengan Felix malam ini. Pikiran itu membuat kening Hyunjin berkerut samar.
YOU ARE READING
Like the First Snow, I Will Go to You
FanfictionHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Drama Tags: #fluffy, #photographer, #librarian, #mistakenidentity, #slightcomedy, #amnesia, #doctor, #pastmemories Lee Felix adalah seorang pustakawan, dia tinggal di se...