PERINGATAN: CERITA INI HANYA DAPAT DINIKMATI UNTUK USIA 17 TAHUN KE ATAS. BEBERAPA ALUR, KATA-KATA KASAR DAN TIDAK PANTAS AKAN HADIR DI CERITA INI. DIHARAPKAN PEMBACA BISA BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI.
CERITA INI HANYA FIKSI BELAKA.
Jangan lupa untuk follow, vote, komen, dan simpan book ini di perpustakaan favorit kalian yaaw❤️❤️❤️💙💙💙
18
||• PENGKHIANATAN •||
..
.
Sepuluh hari setelah kejadian itu.
Hubungan Maya dan Zayyan mulai membaik. Mereka semakin sering menghabiskan waktu bersama. Karena sekarang mereka berdua tinggal di atap yang sama maka interaksi antara Maya dan Zayyan juga semakin mudah. Tidak ada perdebatan maupun pertengkaran. Saling memahami antar individu dan terbuka satu sama lain.
Sesekali Zayyan mengajak Maya untuk berjalan-jalan di luar, menikmati waktu bersama. Semua aktivitas yang mereka jalani sangat terasa menyenangkan. Apa pun yang Maya mau maka di saat itu juga Zayyan bisa langsung mewujudkannya. Maya sangat beruntung ketika dicintai oleh Zayyan. Dia juga merasa bahagia walau terkadang Zayyan terlihat sulit untuk dipahami.
Mereka sudah lama sekali saling mengenal. Di satu sisi, Maya mengenal kepribadian Zayyan. Dia mampu mengamatinya dengan hanya sekali lihat saja tapi di satu sisi yang lain Maya sama sekali tak mengenal Zayyan. Bagaimana ya cara menjelaskannya, di beberapa kesempatan Zayyan selalu mengatakan kata-kata yang sulit bagi Maya untuk dimengerti dan laki-laki itu juga tak terlalu detail dalam menjelaskan.
Zayyan adalah laki-laki yang memiliki sifat abu-abu. Sulit ditebak. Itulah yang menyebabkan mereka sering kali berdebat, karena Maya masih belum bisa memahami Zayyan sepenuhnya. Tapi tak mengapa, lambat laun pasti Maya bisa melakukannya. Mungkin karena dirinya saja yang payah dalam mengamati seseorang, jadi sampai detik ini Maya masih cukup kesulitan dalam mengenal sosok Zayyan.
Malam ini terasa hening. Maya menghabiskan waktu untuk menonton acara televisi sembari menikmati teh panas yang manis. Uap yang terpancar dari dalam gelas teh panas tersebut tampak mengepul samar. Tak lupa juga memakan beberapa keping kue kering sebagai pelengkap. Maya amat menikmati suasana itu.
Zayyan baru saja keluar dari dalam kamar, mengacak rambut sesaat. Berjalan menghampiri posisi Maya dan mulai bergabung. Duduk di sebelah Maya dengan tangan yang menyambar kue kering. "Maya, kita jalan keluar yuk."
Ekor mata Maya melirik sekilas ke arah Zayyan, menautkan sepasang alisnya, merasa keheranan. "Keluar ke mana? Tumben kamu ngajakin aku keluar malam-malam begini. Sekarang udah jam setengah sebelas loh."
Maya menunjuk jam tangan yang tengah dikenakan olehnya, memberi tahu informasi kepada Zayyan. Namun laki-laki itu hanya sebatas tersenyum saja, mengangguk membenarkan. Dia juga sudah tahu kok kalau sekarang sudah cukup larut untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam yang Gemerlap [ END ]
Romance[ ORIGINAL STORY ] =| SERI PERTAMA |= °°Antara putih dan hitam°° Kisah ini menceritakan tentang perjalanan hidup seorang gadis mungil dengan sejuta penderitaan yang dimiliki. Namanya Mayara. Dia memiliki postur tubuh yang menggemaskan. Sejuta cahay...