00.02

26 11 4
                                    

Seorang gadis dengan rambut gelombang dan sepunggung menatap ribuan orang dihadapan nya dengan tatapan datar khas nya, ia menghela sejenak nafasnya sebelum melangkahkan kakinya dan mulai mencari ruangan yang tertera di handphone nya.

Ruang 46

Gadis itu memasuki ruangan itu, ternyata sudah hampir seluruh kursinya terisi. Gadis itu duduk di salah satu kursi yang sudah tertera nama.

Arantanaya Kaertha

Atau ia lebih suka di panggil Ertha, tapi kalian cukup memanggilnya Er saja.

"Hei" er mengalihkan tatapan nya pada gadis di yang duduk tepat di sampingnya. Ia menatap nama yang tertera di meja gadis itu.

Aruna Yudistia

"Nama gue aruna, panggil gue una ya. Gue belum ada temen nih, jadi temen gue mau ga?" semangat aruna.

"hm, er"

"Er? nama lu? tapi di situ namanya Arantanaya"

"Panggil er"

"ouu lu lebih suka panggilan itu, oke. Btw lu irit bicara banget ya" er tak menanggapi nya lagi.

Saat hendak membuka suara nya lagi tiba-tiba ada 4 pengawas yang masuk, semua langsung duduk tegap.

"Haloo semua, apakah kalian dalam keadaan baik?" ucap pengawas itu.

"Baik" ucap hampir seluruh nya, ada 20 orang di ruangan ini. Memang setiap ruangan diisi 20 sampai 25 orang.

"Baik kita mulai langsung try out untuk menentukan langkah kalian selanjutnya, silakan nyalakan komputer dan masukan identitas kalian. Itu akan otomatis langsung ke soal yang ada" jelas pengawas itu, serempak semua menyalakan komputer di hadapan mereka.

"Sebelum mengerjakan, bagi yang membawa tas tolong simpan di pinggir kursi kalian. Dan yang ada di meja hanya kertas dan pena yang sudah kami siapkan" semua menaruh tas mereka di samping kursi mereka.

"Sebelum kalian memulai try out kali ini, saya akan menjelaskan sedikit. Kalian akan mengerjakan 100 soal campuran dalam waktu 150 menit, semua merupakan pilihan ganda. 20 soal matematika, 10 bahasa indonesia, 10 bahasa inggris, 20 fisika, 15 biologi, 5 seni, 10 Pkn, dan 10 ips. Kalian bisa menghitung menggunakan kertas yang tersedia di meja kalian, coretan kalian di kertas itu pun akan menjadi salah satu penilaian kami" jelas pengawas itu.

"Kalian boleh mulai mengerjakan" sontak seluruhnya mulai fokus pada komputer dihadapan mereka.

4 pengawas itu berpencar, mereka berjalan-jalan untuk mengawasi tiap gerak para peserta membuat para peserta gugup.

Er membaca soal pertama yang keluar di layar komputer.

Proses yang digunakan untuk memisahkan campuran dengan titik didih yang berbeda-beda disebut...
A. Hidrolisis
B. Tersuspensi
C. Distilasi
D. Kristalisasi

Tanpa ragu er langsung memilih opsi C. Distilasi

Zat alami terkuat di bumi adalah...
A. Berlian
B. Emas
C. Perak
D. Silikon

Er memilih opsi  A. Berlian

Grafik fungsi f(x) =ax³-bx²+cx+12 turun jika...

A. b² - 4ac < 0 dan a < 0
B. b² - 3ac < 0 dan a < 0
C. b² - 3ac < 0 dan a > 0
D. b² - 4ac < 0 dan a > 0

Er mengambil kertas yang ada di meja nya dan mulai mengotret. Setelah yakin ia memilih opsi B. b² - 3ac < 0 dan a < 0

Er mengerjakan setiap soal itu tanpa beban.

Aruna yang duduk di samping er menatap gadis itu yang nampak masih mempertahankan wajah datar nya seperti saat pertama kali datang, seperti tak ada beban yang gadis itu hadapi. Berbeda dengan dirinya dan murid lain yang sudah mulai pusing dengan soal yang ada, ditambah para pengawas yang terus berjalan-jalan membuat mereka tambah gugup.

Tak terasa waktu sudah habis dan komputer otomatis mati dengan sendiri nya, beberapa berdesah kecewa. Banyak ocehan yang keluar  karena layar komputer yang sudah mati.

"Gue 3 soal lagi beres padahal"

"5 soal lagi yang di skip"

Gumam beberapa dari mereka.

"Waktu pengerjaan sudah habis, kalian bisa langsung keluar dari ruangan dan letakkan juga kertas yang sudah kalian gunakan untuk mencatat tadi diatas meja" ucap pengawas itu.

Semua berbondong-bondong untuk keluar ruangan itu dengan tertib.

Aruna berlari guna mengsejajarkan langkahnya dengan er yang sudah jalan menuju gerbang terlebih dahulu.

"Kok tadi gue liat lu kayak gaada beban banget sih ngerjain nya er? padahal banyak banget soal yang susah" celetuk aruna.

"Ga susah kalo lu belajar" dingin er.

"Gue udah belajar pagi malem buat ini tapi masih aja tuh susah"

"Bodoh berarti" er memasuki mobil nya dan meninggalkan aruna yang masih terdiam.

"Malah ditinggal lagi, padahal belum minta no nya. Padahal pengen tau caranya biar pinter kayak dia" kesal aruna.

⃠⃠⃠

Seorang pria menyimpan motor nya di garasi rumah nya dan langsung turun menuju ke dalam rumah.

"Gimana tadi?" suara tegas yang menggema saat ia masuk ke rumah.

"Baik, emang cuman peduli soal aku masuk Antersa yah?"

"Demi kebaikan kamu juga"

"Template banget ucapan nya, udah bosen tau ga denger nya"

"Kamu ga usah ngelawan ucapan ayah, belajar yang bener biar bisa masuk genio class"

"Belajar belajar dan belajar, muak tau ga" ia menaikan satu oktaf nada nya.

"KAIVAN TAKANA, SUDAH BERANI KAMU MEMBENTAK SAYA"

"Kenapa tidak? ayah mau pukul? silahkan, saya selalu siap jika anda mau cambuk atau pukul saya"

"Kembali ke kamar, lanjutkan belajar mu. Masih ada satu seleksi untuk memastikan kamu lolos atau tidak di Antersa"

Kaivan atau kai menatap tajam lelaki dihadapan nya yang sialnya adalah ayah nya, kai melangkahkan kaki menuju kamarnya.

ANTERSA- 'Genio Class'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang