08

14 10 0
                                    

Aksa memasuki kantin. Di pojok kantin, teman-temannya sudah lebih dulu makan. Pemuda itu dengan santai meraih air mineral yang akan di minum Dirga dan duduk di dekat Jovan. Membuat cowok berkepala kecil itu memasang wajah nelangsa seakan itu adalah air putih terakhir di bumi ini.

"Belum gue bayar itu, berarti lo yang bayar ya." ujar Dirga setelah mengembalikan wajahnya menjadi konyol

"Kampret," Aksa hampir menyemburkan air yang ada di mulutnya setelah mendengar ucapan Dirga itu, "Lo yang ambil, masa gue yang bayar."

"Lah, kan elu yang minum. Ogah banget gue yang bayar." Ujar Dirga dengan wajah mengejek

"Aksa," panggil Eric yang duduk di dekatnya setelah berhasil menggeser Jovan, "Kemarin lo ada acara apa?"

Aksa geming. Setelah berhasil menelan minuman yang ada di mulutnya, Aksa mengendikan bahunya acuh.

"Bukan acara penting. Cuma emang gak bisa di tinggal." Jawabnya acuh

Aksa benar-benar mau membahas masalah semalam, sebenarnya. Aksa benar-benar lelah. Hanya saja mungkin itu terlihat aneh di mata teman-temannya. Acara sepenting pernikahan salah satu keluarganya saja Aksa ogah-ogahan datang, meski sudah di paksa semua keluarga. Aksa bahkan lebih mementingkan balapan. Tapi kemarin, acara apa yang sampai membuat Aksa absen kegiatan Adelaar.

"Lo kemarin ke jembatan dekat SMK 1 gak?" Tanya Eric lagi

Yang lain menggeleng pelan. Agaknya kembaran Erland itu masih penasaran dengan seseorang yang ia lihat kemarin malam di jembatan.

Meski terkejut, Aksa tetap memasang wajah polosnya seakan tidak tahu apa yang Eric maksud. Itu berarti Eric sempat melihatnya dengan Melody kemarin malam.

"Enggak, salah lihat lo!" Jawabnya tidak berani menatap Eric

Jovan merangkul Eric, "Udah di bilang gak mungkin itu Aksa. Apalagi sama cewek."

Eric mencebik, "Tapi mirip banget asli."

Felix berdecak pelan, "Di dunia ini kita punya tujuh kembaran, btw."

Arya mengangguk setuju, "Lagian lo pernah bilang sama gue kalau lo rabun jauh, kan? Siapa tahu emang salah lihat."

"Udah sih kenapa masih di bahas terus." Ujar Aksa menghentikan topik pembicaraan ini

"Guys, ada yang ngajak balapan nih nanti malam. Ada yang free gak?" Tanya Wildan menunjukkan room chatnya dengan seseorang

Sandi menunjuk dirinya sendiri, "Gue mah free-free aja. Gak tahu yang punya cewek tuh. Bisa di tinggal gak?"

Ya sebenarnya beberapa dari mereka memang sudah ada yang punya pacar. Mustahil jika seluruh anggota Adelaar jomblo. Kegantengan mereka kan ada di atas rata-rata.

"Yang habis putus, apa kabar nih?" Tanya Samuel merangkul Yoga

Melihat itu semua anggota menoleh kaget pada Yoga. Pasalnya meski pendiam, Yoga itu memang punya pacar dari SMP. Dan secara mengejutkan tiba-tiba putus. Padahal hubungan mereka selalu adem ayem meski harus LDR, beda sekolah.

"Sumpah, Ga? Lo putus dari Katrina?" Edgar bertanya dramatis

"Lo mau beli apa? Gue beliin, tapi jangan galau-galau, Yog. Masa anggota Adelaar galau. Kita mah geng anti galau-galau. Bilang, mau beli apa? Gue beliin sekarang!" Arjuna berucap menggebu-gebu sambil memegang dua pundak Yoga. Tidak akan membiarkan temannya itu galau karena putus cinta

Atala dengan heboh menggebrak-gebrak meja, "Gue, juga habis putus tuan muda. Gue pengen ganti hp dong. iPhone ya, yang terbaru. Terserah mau warna apa."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MELODY AKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang