June dan Mingyu duduk di sebuah kafe kecil yang tenang di pinggiran kota.
Mereka telah berteman selama bertahun-tahun, tetapi malam ini ada sesuatu yang berbeda. June tampak gelisah, dan Mingyu bisa merasakannya.
"June, ada apa? Kamu terlihat tegang," tanya Mingyu dengan penuh perhatian.
June menghela napas berat dan memandang ke luar jendela. "Mingyu, aku... Aku mengalami sesuatu yang aneh. Aku merasa seperti ada pesan yang harus kusampaikan, tapi aku sendiri tidak benar-benar mengerti apa artinya."
Mingyu menatapnya dengan alis terangkat. "Pesan? Dari siapa?"
June menggelengkan kepala. "Jangan tanya aku apa yang sedang kubicarakan. Aku sendiri tidak tahu, oke? Aku hanya seperti sebuah wadah. Pesannya sudah diberikan. That's all."
Mingyu masih bingung, tetapi dia tahu bahwa dia harus mendengarkan. "Oke, aku mendengarkan. Ceritakan apa yang terjadi."
June memejamkan mata sejenak, mencoba merangkai kata-katanya. "Beberapa minggu yang lalu, aku mulai mengalami mimpi yang sangat nyata. Dalam mimpi itu, ada seseorang yang berbicara kepadaku, tetapi aku tidak bisa melihat wajahnya. Suaranya terdengar seperti datang dari dalam diriku sendiri. Dia memberitahuku tentang sesuatu yang penting, sesuatu yang harus kusampaikan kepada orang lain."
Mingyu mencoba mencerna informasi ini. "Apa yang dia katakan padamu?"
June menghela napas lagi, kali ini lebih berat. "Dia berbicara tentang perubahan besar yang akan datang. Tentang bagaimana dunia ini akan mengalami transformasi yang drastis. Tapi, detilnya kabur. Aku hanya bisa merasakan urgensi dan pentingnya pesan itu."
Mingyu merasa merinding mendengar cerita June. "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Bagaimana kamu akan menyampaikan pesan itu?"
June menggelengkan kepala lagi. "Itulah yang membuatku bingung, Mingyu. Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku sudah berbicara dengan beberapa orang tentang ini, tetapi mereka hanya menganggapku aneh atau gila. Aku mulai merasa putus asa."
Mingyu menatap June dengan penuh empati. "Aku tidak berpikir kamu gila, June. Aku percaya padamu. Jika kamu merasa ini penting, maka kita harus mencari cara untuk menyampaikannya."
June merasa terharu mendengar dukungan dari Mingyu. "Terima kasih, Mingyu. Kamu selalu ada untukku. Tapi aku benar-benar tidak tahu harus mulai dari mana."
Mingyu tersenyum lembut. "Kita bisa mulai dengan mencoba mencari tahu lebih banyak tentang mimpi-mimpimu. Mungkin ada petunjuk yang bisa kita temukan. Kita bisa mencari ahli dalam bidang ini, atau bahkan mencari tahu tentang fenomena serupa di internet."
June mengangguk, merasa sedikit lega. "Itu ide yang bagus. Aku bersedia mencoba apa pun untuk memahami ini lebih baik."
Hari-hari berikutnya dipenuhi dengan pencarian informasi dan diskusi panjang tentang mimpi-mimpi June. Mereka menemukan bahwa ada banyak orang di seluruh dunia yang mengalami hal serupa—mendapatkan pesan misterius dalam mimpi mereka. Beberapa dari mereka mengklaim bahwa pesan-pesan ini berasal dari entitas spiritual atau makhluk luar angkasa. Yang lain percaya bahwa itu adalah pesan dari alam bawah sadar mereka sendiri.
Suatu malam, saat mereka sedang duduk di perpustakaan membaca buku tentang mimpi dan pesan spiritual, June tiba-tiba merasa ada yang aneh. Dia merasa seperti ditarik ke dalam keadaan trans, dan suaranya terdengar lebih kuat dan jelas.
"Perubahan besar akan datang. Manusia harus bersiap. Kebenaran akan terungkap, dan hanya mereka yang terbuka hatinya yang akan melihatnya," kata June dengan suara yang berbeda dari biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
B R A V E 💪🏿 bottom!Mingyu [⏯]
FanfictionKim Mingyu. Manly. Cool. Tangguh. Perkasa. Gagah. Kuat. Tampan. Dominan. Tidak akan ada seorangpun yang mengira peran apa yang ia lakoni di dalam sebuah permainan panas. ©2019, ichinisan1-3