Sepuluh

13 2 0
                                    

Happy reading! 🌷



Tepat jam 20:00, Nabila sudah siap dengan gaun cantik yang di pilih Alvino tadi siang. Dengan make up Natural dan tas yang berwarna senada dengan baju nya, rambut yang sengaja ia gerai menambah kesan Cantik, elegan dan menawan secara bersamaan.

Nabila menuruni tangga secara perlahan, terlihat keluarga nya sedang menikmati acara TV bersama sama sambil tertawa bahagia. Nabila yang melihat itu hanya tersenyum tipis dan mulai mendekati mereka.

"Bunda, Ayah Bila izin keluar ya?" ucap nya mengagetkan kan mereka yang sedang asyik melihat sinetron yang sedang di tampilkan di TV.

"Masyaallah, anak bunda cantik banget. mau kemana sayang?" melihat penampilan anak nya yang nampak cantik malam ini.

"Ternyata adek Gue kalo feminim gini cakep juga ya?" tanya Raqilla sambil sedikit tertawa.

"Anak ayah mau kemana malem malem gini? udah dandan cantik banget," Sambil mengusap kepala Nabila pelan.

"Bila di ajak pergi ke acara ulang tahun mamanya temen Bila. Yah," jelas Nabila pada kedua orangtuanya.

"Boleh kan Bila pergi Yah, Bund?"

"Boleh, tapi inget jangan pulang terlalu larut," dengan tersenyum ayah menjawab pertanyaan anak gadisnya itu.

"Pergi nya sama siapa ke sana?" bunda bertanya pada Nabila yang sudah tersenyum senang karena di izinkan.

"Sama temen Bund, nanti dia jemput kerumah kok," dengan tersenyum sumringah Nabila menjawab pertanyaan bunda.

Ting Tong!

Suara bel rumah berbunyi, dengan segera Nabila memakai tas nya dan berjalan keluar menemui sang tamu. "Mau pergi sekarang?" Tanya Nabila setelah membuka pintu, dan di balas anggukkan oleh lawan bicara nya.

Tak lama orang tua Nabila beserta kaka nya pun keluar menemui orang yang akan menjemput putri mereka, di lihat dari penampilan nya seperti anak baik baik. pakaian nya juga sopan, memakai jas dan sepatu hitam yang nampak mengkilat serta rambut yang terlihat rapi di sisir.

"Assalamualaikum, Om Tante" Ucap Alvino Sambil menyalimi tangan orang tua Nabila setelah melihat mereka berdua ikut keluar, dan terlihat ada seorang anak perempuan yang juga terlihat di antara mereka.

"Waalaikumussalam, jadi ini yang mau jemput anak Saya?" menatap Alvino penuh selidik dan melihat penampilan nya dari atas sampai bawah.

"iya Om," jawab Alvino sopan.

"Ganteng, pinter juga Kamu pilihnya," Bunda menyenggol lengan Nabila sambil terkikik geli.

"ishh, apaan sih Bund" Dengan cemberut Nabila menjawab ucapan Bunda.

"Saya izin bawa anak Om dan Tante keluar, dan bakal Saya pulangkan dengan selamat dunia akhirat," Izin Alvino pada Orang tua Nabila sambil sedikit candaan khas nya.

Sedangkan mereka hanya tertawa geli mendengar ucapan Alvino. "Tolong kamu jagain ya anak gadis om ini," Raut wajah Ayah terlihat serius menatap pemuda di depannya.

"Pasti Om! Bakal Saya jaga meskipun harus mengorbankan nyawa Saya sendiri, dan Saya bakal pulangkan dia dengan selamat utuh sampai ke tulang!" jawab Alvino dengan yakin walaupun tetep ada candaan di dalam nya.

"Udah kaya nikah aja, Kamu bilang gitu," Ayah Nabila tertawa kecil melihat tingkah pemuda itu dan sedikit terhibur dengannya.

"Yaudah Ayah bunda, Bila izin pergi dulu ya? Assalamualaikum," Ucap Nabila sambil menyalami tangan orang tuanya diringi Alvino di belakang.

Indahmu Menyatu Dengan LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang