"Jadi sekarang Allicia ada di Singapura?" Tanya Laras.
Teddy mengangguk "setelah keluar dari RS, pak Haris membawa Allicia untuk berobat ke psikiater di Singapura, dia terkena gangguan mental,makanya dia bisa senekat itu"
"Dia terlalu terobsesi untuk memiliki kamu mas, aku nggak nyangka?"
"Sama seperti Tegar, dia juga terobsesi untuk memiliki kamu, dan segala cara ia lakukan. Akhirnya dia harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya itu."
Laras mengangguk "tapi aku nggak mau kamu ngulangin itu lagi mas, disini kamu juga bersalah, kamu selingkuh, meskipun kamu terpaksa,tapi kamu tetap bersalah karena membuka kesempatan untuk orang lain masuk ke kehidupan kita."
"Iya beib,,maaf ya, aku janji nggak akan ngulangi lagi. Seharusnya aku terbuka sama kamu dari awal soal ini, tapi karena saat itu hubungan kita sedang bermasalah, aku takut kamu semakin marah jika memberi tau kamu, walaupun akhirnya kamu pergi ninggalin aku."
Laras tersenyum dan menyenderkan kepalanya di bahu sang kekasih.
Mereka berdua kini duduk bersama di balkon yang ada di apartemen Laras.
"Ini bukan mimpi kan mas? " Ucap Laras yang masih enggan mengalihkan pandangannya
Teddy menggeleng "bukan sayang, ini bukan mimpi, aku disini, bersama kamu"
Teddy membawa Laras kedalam pelukannya. Laras begitu erat memeluk teddy.
"Kita akan selalu bersama sayang, aku janji akan selalu mencintai kamu, aku nggak akan mengulangi kebodohan ku".
" Aku paling benci perselingkuhan mas. Mungkin ini yang dulu dirasakan Neina ketika aku berhubungan dengan Tegar. Aku sempat berpikir jika ini karma buat aku, karena aku pernah menjadi duri dalam hubungan orang lain"
Teddy mengelus lengan Laras.
"Sudah beib, nggak usah bahas yang sudah berlalu ya. Kita buka lembaran baru dalam hidup kita. Sekarang kita bahas rencana kita kedepan."
"Rencana? "
"Iya,, pernikahan kita tinggal 2 bulan lagi sayang, kita harus segera menyiapkan segala sesuatunya"
"Mas, apa sebaiknya kita undur saja, karena waktu yang cuma 2 bulan terlalu mepet untuk mempersiapkan segalanya"
Teddy menggeleng "nggak,, aku nggak mau menunda lagi beib, aku ingin kita segera menikah, aku nggak mau kita berpisah lagi"
"Tapi mas.. "
"Kamu tenang saja, aku yang urus semua, kamu pulang bareng aku ya? "
Laras menggeleng "maaf, aku nggak bisa mas"
"Kenapa beib, kamu nggak mau kita nikah? "
"Nggak bukan itu mas. Soal kepulangan ku, aku minta waktu mas, gimanapun juga aku punya tanggung jawab juga disini, beri aku waktu untuk menyelesaikan pekerjaan ku disini"
Teddy mengangguk "berapa lama beib"
"Beri aku waktu 1 minggu mas, setelah itu aku akan pulang"
"Janji? "
Laras mengangguk"aku janji"
Teddy tersenyum dan memeluk kekasihnya lagi
"Beib,,"
"Iya mas"
"Aku punya ide, gimana kalau kita buat foto prewedding di London? Kamu mau? "
Laras mengangguk"boleh"
"Ya sudah,kebetulan dicky ikut rombongan Bapak, jadi aku bisa minta tolong dia buat fotoin, dia sering juga dapet job foto prewedding"
"Terus konsepnya gimana mas"
"Kita pakai yang resmi dulu ya, aku pakai seragam khusus ku ini dulu, nanti selebihnya kita bisa lakukan jika kita sudah pulang. Untuk undangan, kita dulu udah ada konsep kan"
Laras mengangguk
"Kalau baju pengantin, nanti aku hubungi bu Anna ya, semoga saja beliau bisa buatin cepet"
"Aku ngikut kamu aja mas, "
"Jangan dong beib, ini kan pernikahan kita, jadi idenya juga harus dari kita berdua ya"
Laras mengangguk. Saat itu juga Teddy menghubungi dicky, sang fotografer yang juga ikut dalam rombongan.
"Halo dick"
"Iya Pak,, "
"Dick, tolong kamu carikan saya MUA di London ya? "
"MUA,? Buat apa ya pak? "
"Buat make up lah. O iya, aku juga sekalian minta tolong kamu ya, bantuin aku buat foto prewedding? "
"Prewedding? Bapak mau prewedding sama siapa pak, saya denger calon bapak kan pergi ninggalin Bapak."ucap reflek dicky yang membuat Laras tersenyum mendengar nya.
"Udah, kamu bisa nggak?! "
"Emang kamu prewedding sama siapa Ted? " Sahut seorang perempuan yang tak lain adalah adik bapak menteri
"Siap bu Sahara, dengan calon istri saya Bu"
"Ya sudah, kapan kamu mau, saya yang make up, kebetulan saya ada cabang butik disini,jadi nanti gaunnya pake yang ada di butik saya, gimana kamu mau? "
Teddy menoleh ke arah Laras, perempuan ini mengangguk antusias
"Siap bu, saya mau"
"Ya sudah, besok setelah kamu selesai dengan pekerjaan kamu, kamu ajak calon istri kamu ke butik saya, kamu tau kan tempat nya"
"Siap tau, Bu"
"Ya sudah, saya tunggu besok""Mas, serius bu Sahara mau make up in aku? "
"Kamu denger sendiri kan beib tadi? "
Laras tersenyum "Mas, make up nya bu Sahara kan terkenal bagus banget"
Teddy tersenyum "ini rejeki kita beib,semua diperlancar,,"
"Makasih ya mas" Ucap Laras memeluk teddy
"Apapun akan aku lakukan beib, untuk membuat kamu bahagia""Beib, udah tengah malam, aku mau balik ke hotel dulu ya, aku nggak enak ninggalin Bapak lama lama? "
Laras mengangguk "ya udah, nggak apa apa mas, kamu balik, kamu punya tanggung jawab disini"
"Makasih ya udah mau ngertiin aku. Tapi kamu nggak apa apa aku tinggal sendiri? "
"Ya nggak apa apalah mas, biasanya juga setiap hari aku sendiri" Ucap Laras dengan tertawa.
"Ya udah hati hati ya, besok aku kesini buat jemput kamu, kita ke butik bu Sahara."
Laras mengangguk. Teddy mendekat dan mencium kening Laras. Perempuan ini memejamkan ketika teddy mencium keningnya. Ia sangat merindukan momen ini.
"Aku pergi dulu, bye"
"Bye"
*****
"16.00 waktu London, di kantor Laras"
Bipp..bipp
Mas 🐻 ; beib, udah pulang kantor?
Laras tersenyum membaca pesan teddy, sudah lama sekali ia merindukan notifikasi pesan dari teddy. Perempuan ini kemudian mengetikkan balasannya.
Me : udah, ini mau pulang.
Mas 🐻 : aku juga sudah selesai tugas. Setelah ini aku jemput kamu ya
Me : iya mas
Perempuan ini kemudian melangkahkan kakinya untuk pulang. Apartemen Laras memang sangat strategis, berada di pusat kota dan jarak dengan tempat kerja tidak terlalu jauh.
Sesampainya di apartemen, Laras segera membersihkan diri dan bersiap karena sebentar lagi teddy menjemputnya.
Ting tong ting tong
Suara bel apartemen Laras berbunyi. Perempuan ini bergegas mengambil tas nya dan menuju ke pintu untuk membuka.
Teddy tersenyum begitu pintu terbuka, begitu juga dengan Laras.
"Kita pergi sekarang? " Tanya teddy
Laras mengangguk "boleh,, yuk".
Mereka pergi dengan menggunakan mobil sewa. Teddy sengaja menyewa sebuah mobil untuk mempermudah jika ia ingin pergi kemana mana. Teddy menyetir dengan satu tangan sedangkan btangan satunya menggenggam tangan Laras.
Hanya memerlukan waktu berberapa menit saja untuk sampai di butik milik bu Sahara.
" Ini butiknya mas? "
Teddy mengangguk "iya.turun sayang"
Mereka berdua memasuki butik tersebut dan terlihat Sahara telah menunggu mereka.
"Hei,, teddy" Sapa Sahara
Teddy dan Laras menoleh kearah sumber suara tersebut dan tersenyum.
"Gimana, nggak sulitkan cari alamat butik saya"
"Siap tidak bu"
"Kamu ini, jangan terlalu formal, saya kan bukan dari kalangan militer seperti kamu dan kakak saya, udah biasa saja. "
"Maaf Bu, kebiasaan"
Sahara tersenyum "ini calon istri kamu"menatap Laras.
Teddy mengangguk "iya bu, kenalkan calon istri saya, Laras"
"Laras, bu" Ucap Laras dengan tersenyum dan mengulurkan tangan, dan Sahara menyambut dengan senyuman.
"Cantik banget teddy, pantesan kamu galau parah pas ditinggal dia. Makanya jangan macem-macem jadi laki-laki, udah punya yang cantik kok, masih kurang aja"
Teddy tersenyum salah tingkah"salah paham aja kok Bu"
"Ya sudah, Laras, kita lihat lihat baju untuk kamu ya, saya punya koleksi yang bagus sekali, cocok buat kamu"
Dengan bantuan Sahara Laras mulai memilih beberapa gaun yang akan ia gunakan untuk foto prewedding esok hari. Teddy juga sudah berunding dengan Laras untuk melakukan foto di hotel tempat bapak menteri menginap, karena bangunan disana terlihat menarik dan sedikit ada sentuhan kerajaan. Dan mereka juga menerima usul dari Sahara, untuk membuat foto prewedding dengan konsep casual di London dengan latar menara bigben.*diperjalanan*
"Mas? "
"Hmm,, ya beib" Jawab teddy mencium tangan Laras sementara satu tangannya menyetir.
"Kok bu Sahara tau masalah kita, kamu cerita? "
Teddy tersenyum "nggak usah cerita semua tau beib, foto aku dan Allicia tersebar, dan kamu pergi ninggalin aku.
" Foto kamu tersebar mas? "
Teddy mengangguk "iya, tapi untungnya kabar itu cepat menghilang, dan nggak terbukti, karena aku justru menjauh dari Allicia"
"Emang foto yang mana mas yang kesebar? "
"Kamu pasti mikir foto ciuman itu kan?"
Laras terdiam
"Bukan sayang, foto yang pas aku di ulang tahun Allicia,masih dalam batas wajar sih fotonya"
Laras mengangguk dan tersenyum ke arah teddy
"Beib, selama di London kamu udah jalan jalan kemana aja?" Tanya teddy mencoba mengalihkan suasana
"Banyak mas, setiap 2 minggu sekali aku sama Daniel selalu pergi jalan jalan? "
"Daniel?dia kesini?"
Laras mengangguk "setiap 2 minggu sekali dia pasti kesini untuk mengunjungi aku, dan kita selalu mengelilingi London"
"Kamu deket banget ya sama Daniel? "
Laras mengangguk "iya, aku dekat dengan dia"
Teddy mengangguk ada rasa cemburu dihatinya ketika tadi laras mengatakan jika Daniel sering mengunjunginya. Melihat raut wajah teddy yang berubah membuat Laras tersenyum.
"Aku memang dekat dengan Daniel mas, tapi dia nggak bisa menggantikan posisi kamu di hatiku meskipun dia cinta pertamaku,tapi saat ini cintaku sudah habis dikamu, cinta terakhir ku, aku ingin menghabiskan waktu ku bersama kamu" Ucap Laras sambil mencium tangan teddy yang masih menggenggam tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Mas Tentara
Novela JuvenilLarasati Adelia seorang gadis cantik yang sudah 5 tahun menjadi kekasih gelap dari seorang putra tunggak CEO Lazuardi group bernama Tegar. Tapi Tegar sendiri sudah dijodohkan dengan seorang perempuan bernama Neina, dan saat itu juga orang tua tegar...