Pijakan Boruto dan Sarada tercetak di atas hamparan salju yang tebal. Keduanya berjalan beriringan dengan jaket sebagai penghangat tubuh.
"Yasudah kalau kau tidak mau bicara" Sarada berdecak kesal, sahabat kuningnya ini sedari tadi hanya diam dengan raut wajah yang sangat datar. Setiap kali dia bertanya pasti hanya ditanggapi dengan deheman pelan.
Sarada tau Boruto sedang badmood, tapi lelaki ini juga tak mau bercerita tentang penyebabnya. Sarada tidak suka diabaikan begini.
"Huh, cuaca malam ini sangat dingin" gumam Sarada, dia mengeratkan syal biru nafi yang dipakainya.
Sekarang ini memang sedang musim salju. Dan kebanyakan orang lebih memilih berdiam diri dirumah sambil menyesap teh hangat.
Sarada menghela nafas pelan, "Boruto, setidaknya jangan diam seperti ini."
"Aku tidak suka melihat syalmu itu" ucap Boruto tanpa basa-basi. Gadis Uchiha itu sedikit tersentak, langkahnya terhenti, ia lantas menoleh pada Boruto.
"Eh? Maksudmu ini?" Sarada memegang syal yang ada di lehernya. Boruto tak menjawab, tapi dari raut wajahnya Sarada sudah bisa mengerti.
Lagipun, kenapa Boruto tak suka? Ini syal pemberian dari Kawaki.
"Memangnya ada apa? Apa kau belum memaafkan kesalahan Kawaki?" Sarada bingung. Boruto menatap Sarada sebentar kemudian kembali berjalan.
"Bukan begitu, sudahlah lupakan saja." Sarada kembali mengernyitkan alisnya, Boruto ini aneh. Apa Sarada sudah membuat kesalahan hingga membuat laki-laki itu terlihat kesal?
***
Boruto berdiri tak jauh dari Apartemen Sarada. Wajahnya datar dan kesal memandang dua orang yang sedang bermesraan mungkin?
"Ck" desis Boruto, kalau boleh jujur dia merasa panas walau suhu malam ini sangat dingin.
Dia melihat Kawaki yang sedang memakaikan syal biru nafi kepada Sarada. Dan gadis Uchiha itu yang juga tersenyum manis. Mereka jadi seperti pasangan kekasih.
Boruto berniat menjemput Sarada malah di hadiahi pemandangan seperti ini.
Setelah kepergian Kawaki, mata Sarada menangkap sosok Boruto yang berdiri tak jauh darinya, langsung saja Sarada menghampirinya.
"Rupanya kau sudah datang." Sarada tersenyum tipis. Boruto tak menyahut, laki-laki itu hanya diam sambil menatapnya datar ah lebih tepatnya syal yang dipakainya.
Alis Sarada terangkat satu, "Ada apa denganmu Boruto?"
"Ayo, kita harus cepat pergi ke kantor Hokage" ucap pemuda itu lalu berbalik mengindahkan pertanyaan Sarada.
Mengabaikan rasa bingungnya, Sarada mengangguk antusias.
Dia mensejajarkan langkahnya dengan pemuda berusia 22 tahun itu.
"Kau tahu? Kawaki sudah tak terlalu kaku lagi ya. Lihat saja, dia memberiku syal ini dengan alasan untuk kado ulang tahunku, padahal ulang tahunku kan masih lama. Haha dia lucu sekali," celoteh Sarada seraya terkekeh kecil.
Tidakkah kau tahu Sarada? Ceritamu malah membuat Boruto semakin panas saja!
Boruto tak menyahut membuat kening Sarada mengkerut.
"Ada apa denganmu Boruto? Apa kau sakit?" Sarada bertanya, tapi lagi-lagi tak ada jawaban dari pemuda itu.
***
Kantor Hokage
"Seorang buronan desa lain berhasil menyusup ke dalam desa Konoha dan mereka sedang bersembunyi saat ini. Jumlah mereka ada empat, aku harap kalian secepatnya menangkap mereka. Aku khawatir mereka akan tiba-tiba menyerang warga nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
BoruSara Week 2024
FanfictionMenyajikan beberapa One shot Boruto dan Sarada. Disclaimer Masashi Kishimoto Sensei.