19

319 63 4
                                    

[DON'T MOVE!]

:

vote + komen

(DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT)

:


Setelah Gabryong selesai menceritakan keseluruhan hal tentang [name] yang tiba-tiba saja menghilang dan terlepas dari pihak Gimyung dan tiba-tiba saja sudah di genggam oleh pihak Gitae.

Rasanya semua orang yang ada disana sangat ingin marah.

Jika malam itu [name] tak bertemu Gitae dan Zin nekat untuk mencari [name], mungkin saat ini [name] masih bisa disebut sebagai manusia normal ketimbang manusia parasit menjijikan yang akhir-akhir ini sering mereka temui karena wabah yang melanda.


Ditambah dengan fakta jika [name] hanya bisa bergantung pada Gitae, rasa panas cemburu yang di rasakan oleh senior Jonggun benar-benar terasa.



Meski pertemuan mereka begitu singkat dan mereka tak terlalu banyak membuat interaksi yang berarti.

Jonggun akui ia tertarik pada [name].



Tetapi gadis bernama Gong [name] ini seperti nya memang kadang tak terduga. Ada banyak orang yang ingin dekat dengan nya meskipun belum memiliki ikatan hubungan yang pasti hanya dengan melihat dan merasakan sifat dan karakteristik nya sebagai orang baik.



"Bagaimana bisa itu terjadi pada [name] ayah?" tanya Gimyung dengan tatapan tajam yang marah. Tak peduli dengan fakta jika ia sedang berbicara dengan ayah nya yang gila, Gimyung menggunakan tatapan yang terlampau bisa menyinggung Gabryong karena terkesan tidak sopan.




Gabryong menghembuskan asap cerutu yang baru saja ia hisap dengan hembusan yang nikmat. Pria dewasa itu cukup tenang meskipun di depan nya ada anak-anak ingusan yang merasa marah atas hal yang ia ungkapkan tadi.




"Mana ku tau, aku baru bertemu Gitae beberapa hari yang lalu dan dia baru menceritakan itu kemarin. Jadi, semua hal yang diperbuat oleh Gitae tak ada sangkut paut nya dengan ku karena aku sama sekali tak terlibat..." jawab Gabryong dengan tatapan yang menekan kan bahwa ia memang benar-benar tak terlibat dalam masalah yang dibuat Gitae.




Gimyung menghela nafas gusar. Fakta jika orang tangguh yang ia lindungi bersama Seongeun ternyata dirusak hebat oleh kakak nya sendiri membuat nya merasa tak terima. Benar-benar sangat tak terima.



Gabryong menyadari kegusaran yang dirasakan tujuh pemuda itu. Tak mau membuat mereka terlalu larut dalam masalah yang tidak akan bisa mereka campuri, akhirnya pria dewasa itu mengusulkan sesuatu.




"Dibanding kalian disini hanya diam dan merasa gundah, lebih baik bantu aku membersihkan bangkai serigala yang aku bunuh tadi" usul Gabryong mengalihkan perhatian mereka. Karena ia paham betul sifat Gitae seperti apa. Anak sulung nya itu pasti akan menjauhkan [name] dari banyak orang agar kepunyaan nya tak di usik oleh siapapun.

Ingat bukan jika Gitae selalu memindahkan [name] di sembarangan tempat agar tak bertemu siapapun?


"Aku tidak mau pak tua, lagipula itu ulah mu. Jadi bersihkan saja sendiri" jawab Jungoo dengan ekspresi wajah yang songong. Dia akui dia sama sekali tak mau memegang hewan mengerikan itu karena sudah merinding duluan akibat melihat benjolan-benjolan dengan tumpukan brutal yang terdapat pada tubuh si serigala parasit.


𝕯𝕺𝕹'𝕿 𝕸𝕺𝖁𝕰 ! [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang