31 | Selesai sudah riwayatmu!

56 9 0
                                    

Satu bulan sudah berlalu,sejak kejadian itu Edric menjadi dingin lagi,dia membeli rumah kecil untuk ia tinggali, rumah itu kecil minimalis,dia tinggal disana sendiri,padahal mommy dan daddynya meminta dirinya untuk tinggal bersama tapi Edric tidak mau,dia mencari sendiri keberadaan Dareen dia tidak ingin dibantu oleh siapapun termasuk keluarganya sendiri dia harus berusaha untuk mendapatkannya.

"Len..kembalilah aku butuh kamu.."gumamnya sambil melihat fotonya bersama Dareen dan ketiga anaknya.

Oh ya Edric masih kaya ya, kalian jangan ngira kalau Edric bakal jadi jatuh miskin karena Dareen sudah membangkrutkan perusahaannya dan menghancurkan semua fasilitas yang ia miliki.

"Kemana lagi aku harus mencarimu Len..asal kamu tau aku sudah hancur sekarang jadi selama ini kamu gak cinta sama aku,apa yang kamu mau sebenarnya?,kamu tidak cinta aku dan kamu bahkan juga tidak cinta hartaku terus apa yang kamu mau dariku Len.."lirih Edric yang masih setia melihat foto keluarga kecilnya yang saat itu masih bahagianya.

Dilain tempat seorang lelaki yang sekarang begitu ramping dan sekarang tubuhnya tambah kurus karena jarang makan,makanpun dia harus dipaksa dulu sama dua anak buahnya.

"Hahaha nasibnya malang sekali sekarang tapi.. orang tuanya belum hancur Vero kau ini gimana sih,kan sudah nenek katakan hancurkan orang tuanya dulu baru anaknya,dasar kau ini"

Prang..

Suara dari pecahan vas bunga begitu nyaring membuat lelaki yang berdiri didepannya kaget sambil menutup matanya.

"Maaf oma"kata lelaki itu sambil menundukkan kepalanya.

"Sekarang cepat kau hancurkan orang tua sialan itu,jika tidak aku akan membunuh kakek dan kedua orang tuamu"ancam wanita tua yang sedang duduk dikursi kayu miliknya.

"Oma..kenapa oma menjadi seperti ini apa salah mereka sebenarnya hingga aku dan keluargaku terlibat dalam hal ini,apa oma tega ingin membunuh kakek?,kakek itu masih suamimu oma"kata lelaki itu.

"Vero cepat lakukan saya tidak suka bantahan,kau tidak mau melakukannya kakek dan orang tuamu meninggal,cepat kau pilih yang mana?"ancam wanita tua itu.

"Aku akan melakukan yang ketiga"ucap lelaki yang dipanggil Vero itu dia adalah Dareen.

"Maksudmu apa hah!"bentak wanita tua itu.

"Membunuhmu"ucapnya dengan kata yang menusuk.

Wanita itu melototkan matanya horor,gak mungkinkan lelaki didepannya ini akan membunuhnya kan dia cucunya sendiri.

"Jangan berpikir aku tak tega membunuhmu oma,aku sudah capek hidup dikekang terus olehmu,aku juga ingin bahagia oma,jika kau membunuh oppa dan orang tuaku aku juga tak segan-segan untuk membunuhmu"ucap Dareen.

Dareen berjalan mendekati wanita tua yang tengah duduk di kursi kayu itu,Dareen tersenyum miring kepadanya senyuman itu terukir jelas seperti ingin menerkam mangsanya.

"Maaf jika selama ini aku ada salah terhadapmu tapi sepertinya tidak,karena yang banyak salah itu dirimu wanita tua"katanya penuh dengan tekanan.

"Apa yang kau lakukan hah!"sentak wanita tua itu.

"Sudah ku bilang aku ingin membunuhmu"

Jleb

Pisau itu menancap apik diperut wanita tua itu, darahnya bercucuran kemana-mana , matanya mendelik ketika pisau itu menancap.

Dareen mengambil sesuatu dari balik saku celananya lalu menancapkannya dikedua mata wanita tua itu,belati yang ia ambil tertancap sempurna di kedua mata itu dan satu belati lagi ia tanam diarea vaginanya.

Mafia × PsichoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang