19 - Masuk Ke Dalam Kelas

29 4 0
                                    

Menatap ke arah kelas A dan melihat dengan jelas ada seorang yang sebelumnya mencoba melakukan praktik vhunuh diri. Membuat semuanya menjadi terkejut dan terheran-heran, sebab apa seorang nona muda ingin kembali ke sekolah ini.

Kepala sekolah kemudian menatap ke arah tempat duduk Wei Lim. Apa yang ada dipikiran kepala sekolah adalah membiarkan menerima kembali Wei Lim agar citra sekolah diangkat kembali. Karena satu kasus percobaan vhunuh diri, membuat citra sekolah menjadi buruk.

Niatnya adalah dengan kembalinya Wei Lim ke sekolah maka publik menyadari bahwa ada kekeliruan yang terjadi. Keluarga Lim pun memberikan pendapat bahwa Wei akan kembali bersekolah atas dasar keinginannya sendiri. Dengan kata lain, pembicaraan mengenai ketidakbecusan sekolah dalam menangani masalah besar bisa teratasi.

Kini giliran kepala sekolah yang akan memberikan sambutan hangat bagi para siswa/siswi baru. Menatap ke seluruh bagian orang yang sedang duduk dengan rapih pada setiap kelas.

"Saya akan bertanggung jawab penuh apabila kejadian tahun kemarin terulang kembali." Kepala sekolah membungkukan badannya kehadapan murid-murid.

Membuat semua murid-murid menjadi terheran-heran karenanya. Seorang yang mempunyai martabat paling tinggi di sekolah ini sampai rela membungkukan tubuhnya dihadapan seorang yang bernama Wei Lim.

Wei Lim yang duduk hanya bisa senyum dan tampak terlihat konyol karena ditatap begitu banyak orang.

Pada akhirnya Wei Lim berdiri dan menatap ke arah kepala sekolah dan berkata, "Angkat kepala bapak ... saya di sini hanya ingin mengulang kembali masa-masa indah di sekolah."

Kepala sekolah mengangkat kepalanya dan menatap ke arah Wei Lim dan menjawab, "Terimakasih telah memberikan kembali kepercayaan mu kepada sekolah ini."

Semuanya menjadi kenal dengan Wei Lim, selain dari keluarga dengan marga Lim yang terkenal karena kekayaannya, tapi juga kasus yang pernah terjadi satu tahun silam.

Mungkin sebagian murid akan mempertanyakan kenapa ada orang yang pernah celaka kembali lagi ke sekolah yang pernah membuatnya celaka. Ini masih menjadi pertanyaan bagi setiap siswa baru dan bahkan kaka tingkat sekalipun.

Wei Lim merasa tidak enak dengan tatapan penuh dengan multi tafsir. Entah apa yang dipikirkan setiap kepala yang melihat Wei Lim secara langsung.

Di bagian kelas sebelas, Jim menatap ke arah bagian kelas sepuluh A dan di sana terlihat dengan jelas siapa orang yang bernama Wei Lim.

Jim Guang terpana melihat sebuah indahnya pesona dari seorang yang bernama Wei Lim. Rambut hitam dengan gelombang yang indah. Poni yang melengkung dengan bulu mata yang lentik. Selain itu juga kulit putih khas orang asia timur terpancar begitu indah pada tubuh Wei Lim. Seakan Wei Lim adalah seorang idol yang siap mementas di atas panggung yang megah.

Salah satu teman Jim yakni Bingwen ... menatap ke arah Jim yang seakan terpanah menatap ke arah kelas sepuluh A. Dimana di sana ada seorang siswi yang saat ini menjadi buah bibir bagi siapapun.

"Apa kamu suka dengan wanita itu?" tanya Bingwen dengan jahil dia membisikkan ke kuping Jim dengan nada yang membuat Jim menjadi geli.

"Uwaah ..." Jim kaget setengah mati setelah mendengar bisikkan Bingwen yang membuatnya bergidik.

Bingwen menatap ke arah Jim yang memberikan reaksi terkejut dan baru kali ini Bingwen mendapati Jim sepanik itu.

"Kenapa dengan mu? Kenapa panik begitu?"

Wajah Bingwen berubah dan menutup mulutnya dan seakan tertawa kecil, "Hehehe jangan-jangan kamu suka dengan Wei Lim kan?"

Jim entah kenapa panik dan jantungnya secara tiba-tiba menjadi deg-degan ketika diledek oleh teman terbaiknya.

"Si-siapa juga yang suka dengan wanita itu?" tanya Jim dengan wajah yang memerah.

"Loh kok? Wajah kamu merah seperti pantat monyet begitu?" Bingwen lagi-lagi usil dengan Jim apalagi wajah Jim tampak merah.

"Sudah ahh ... jangan bercanda lagi Bingwen!"

Pada akhirnya acara penerimaan murid baru telah usai dan kini seluruh murid baru akan masuk ke dalam kelasnya masing-masing. Wei Lim berjalan dan sudah seperti dikelilingi oleh banyak orang.

Banyak diantara mereka yang ingin berkenalan langsung dengan Wei Lim, karena seorang Wei Lim dikenal oleh publik dan menjadi misteri dalam sekolah.

"Aku Hanna ..."

"Aku Yue ..."

"Aku Kiara ..."

Wei Lim menjabat tangan mereka dan menjawab, "Iya, aku Wei Lim."

Wei Lim memberikan senyumannya dengan setiap orang yang ingin menyalaminya dan ingin berkenalan dengannya.

'Ampun ... satu-satu kek. Udah kaya artis di sekolah aja'

Akhirnya Wei Lim masuk ke dalam kelasnya dan mencari tempat duduk yang kosong. Ada sekitar delapan siswi yang selalu ada di samping Wei Lim dan mengerubungi Wei Lim.

Mendaratkan bokongnya pada kursi yang ada di belakang dan menaruh tasnya pada tempat yang tersedia pada meja kayu.

Wei Lim kemudian melirik ke sekitar dan belum ada seorang pun yang berani duduk di sampingnya. Mereka semua seakan ingin ditunjuk oleh Wei Lim secara langsung untuk mempersilahkan duduk di sampingnya.

Entah kenapa perasaan Wei Lim saat ini bagaikan terpilih oleh banyak orang sebagai ketua geng yang berhak untuk mengatur hajat banyak orang.

"Kalau mau duduk disebelah ku silahkan kalian suit aja ya," ucap Wei Lim menatap ke arah delapan siswi yang saat ini sedang saling menatap sinis.

Mereka semua akhirnya suit untuk memastikan siapa yang menjadi pemenang untuk bisa duduk di samping nona Wei.

"Yeay ... aku yang menang." Yue sangat gembira setelah berhasil mengalahkan banyak orang yang ikut serta dalam pertandingan suit.

Yue duduk di sebelah nona Wei dan mencoba mengulurkan tangannya lagi.

"Nama ku Yue Tan ... senang bisa berkenalan dengan nona Wei. Dan suatu kehormatan bisa duduk di samping nona Wei."

Terlihat sangat formal dan seakan Yue sudah rela menjadi bawahan dari seorang Wei Lim. Entah kenapa dirinya bisa begitu superior dibanding siswi lainnya.

'Perasaan pas jadi pria kaga kaya gini dah?'

Wei Lim kemudian menjabat balik dan memperkenalkan dirinya, "Nama ku Wei Lim. Senang berkenalan dengan mu Yue."

Setelah memperkenalkan diri, Wei Lim melepaskan tangannya dan memberikan sebuah senyuman yang sangat manis.

Yue seketika mimisan karena gula yang diterima oleh dirinya terlalu over power sampai-sampai tidak menyadari bahwa hidungnya mengeluarkan darah.

Sambil memegangi hidung yang mimisan akibat melihat dengan jelas senyuman manis, Yue pun menjawab, "Terimakasih dewa engkau telah menciptakan makhluk semanis nona Wei!"

Semua orang yang belum duduk mereka melihat nona Wei memberikan senyuman manis dan mereka semua juga mengeluarkan darah dari hidungnya.

Mengangguk secara bersama-sama karena ucapan Yue yang benar adanya.

Guru penanggung jawab kelas pun masuk ke dalam dan akan menjadi wali kelas untuk kelas sepuluh A.

Melihat keramaian yang ada di pojok belakang dimana di sana ada murid yang dibicarakan oleh banyak orang.

Guru wanita ini pun berdeham kencang, "Ahem ...!"

Semua murid langsung buyar dan panik setelah mengetahui ada sesosok makhluk yang disebut guru berada di depan kelas.

"Uwaaah ..."

"Duduk ke tempat kalian masing-masing!"

Transmigrasi Ke Tubuh WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang