"Baiklah, karena tiba-tiba saja ada murid yang dipindahkan ke kelas F. Ibu akan mengabsen lagi dari awal, dan menambahkan murid yang bernama Wei Lim," ucap guru Yan Rong.
Ada 26 murid dari berbagai macam marga dan dari berbagai macam golongan status. Yang paling disegani tentu saja Wei Lim karena kekuatan dari keluarganya yang mampu mengubah konstitusi dan mempengaruhi ketetapan parlemen.
Yang membuat Wei Lim terkejut adalah pria yang berada di sebelahnya. Ternyata Aiguo mempunyai garis keturunan dari militer yang sangat kuat. Apalagi keluarganya sering menjaga perbatasan antara China dengan Taiwan.
Sesuatu hal yang dianggap mulia oleh pemerintah China, karena ketegangan antara China dan Amerika masih berlanjut sampai saat ini. Dan keluarga dari Aiguo lah yang mengamankan laut perbatasan dengan pangkalan militer Amerika yang berada di Taiwan.
Setelah memperkenalkan diri masing-masing, Osis dari sekolah ini kemudian menyambangi satu persatu kelas dan mereka mulai melakukan pengenalan sekolah.
Karena hari ini masih dalam masa orientasi sekolah, maka untuk memperkenalkan sekolah adalah anak-anak osis.
Di luar kelas, tampak anak osis tidak begitu semangat karena mereka harus masuk ke dalam kelas F yang mana mempunyai ruang kelas yang tidak sedingin kelas lain. Selain itu kelas F dekat dengan tempat pembuangan sampah sekolah. Yang mana terkadang tercium aroma busuk yang bisa masuk ke dalam kelas.
"Malas sekali yah ... harus masuk ke kelas F. padahal seharusnya aku bisa masuk ke kelas A. namun Luo Mei memaksa ku untuk menukarkan undian." Bingwen mengeluh dan mengepalkan tangannya tinggi-tinggi lalu melanjutkan ucapannya, "Untung cantik, kalau burik pasti aku tolak mentah-mentah!"
Jim menghela napasnya melihat tingkah sahabatnya yang di luar nalar. Padahal dirinya sendiri yang secara suka rela menukar undian dan terpengaruh dengan pesona cantik dari seorang Luo Mei.
"Makanya jangan percaya dengan mudah dengan hasutan wanita." Jim menatap ke arah Binwen dan melanjutkan ucapannya, "Kau paham kan?"
"Paham lah ... tapi wajahnya pas memelas sangat cantik dan seakan aku tenggelam dalam bujuk rayunya!" Bingwen menundukkan pandangannya dan mengingat wajah cantik Luo Mei.
"Seharusnya kita bertiga kan ya? Kemana si Jia Li? Seharusnya dia masuk ke kelas F bersama kita," ucap Jim.
"Entah lah, wanita paling misterius di sekolah ini sulit ditebak kemana arahnya." Bingwen membuka pintu kelas F yang tampak rapuh itu dan masuk dengan menutup mata dengan berjalan pelan.
Bingwen membuka matanya secara perlahan dan melihat ke arah depan, fokusnya langsung menatap ke arah siswi yang berada di pojok kanan. Seorang dewi kecantikan sedang duduk di paling pojok kanan, seorang dewi yang Bingwen kenal bisa membuat Jim tampak malu-malu.
"Uwaaah ... Wei Lim?" Bingwen berteriak kencang.
Jim yang baru masuk pun dibuat terkejut dengan suara teriakan Bingwen. Jim pun sedikit menganga ketika dirinya melihat ke arah pojok kanan dan melihat Wei Lim secara dekat.
Deg deg deg ...
Suara jantung berdebar kencang membuat Jim kebingungan, keringat yang tiba-tiba muncul dengan tekanan darah yang tidak beraturan.
Ini adalah reaksi wajar bagi tubuh manusia yang pertama kali jatuh cinta.
Wei Lim pun berdiri dan berkata, "Iya ada apa kak?"
Suara Wei Lim begitu lembut dan membuat Wingben dan Jim ketar-ketir dibuatnya.
Glek ...
Bahkan mereka berdua sampai menelan ludahnya, dengan menatap wajah yang cantik menstimulus mata dan mendengar suara yang lembut dapat menstimulus kuping sebagai indera pendengaran.
"Bu-bukannya kamu kelas A kan? Kenapa bisa berada di kelas F?" tanya Bingwen yang panik.
"Tidak apa-apa, aku dipindahkan oleh guru Bao Yu ke kelas F. aku menerimanya tawarannya karena merasa bahwa belajar tidak perlu dikotak-kotakan seperti itu," ucap Wei Lim menjelaskan kenapa dirinya bisa berada di kelas F.
Jim sadar bahwa jika Wei Lim tidak enak dengan kelasnya, dan melaporkannya kepada keluarganya maka ini akan menjadi berita nasional lagi.
"Aku akan melaporkan hal ini kepada kepala sekolah." Suara yang dikeluarkan Jim begitu maskulin.
Wei Lim sedikit bingung kenapa pria yang terlihat tampan ini sampai harus melaporkan hal receh seperti ini kepada kepala sekolah.
"Wei Lim, aku berharap dirimu tidak melaporkan kejadian ini kepada keluarga mu." Jim membungkukkan badannya dan berharap ini adalah keputusan yang tepat.
Wei Lim menatap dalam-dalam ke arah Jim, "Angkat kepala kakak, sudah aku bilang bukan aku menerima tawaran pindah kelas dengan senang hati."
"Kenapa?"
"Kalau dibilang kenapa, karena aku tidak menyukai penerapan sistem pendidikan di sekolah ini. Dimana orang-orang bodoh dan pintar saling di kotak-kotakan. Aku paham maksud para petinggi yang ingin membuat sebuah kompetisi dalam sekolah, hanya saja ini terlalu berlebihan sampai membeda-bedakan jenis kelas dan juga fasilitas yang didapatkan. Justru ini membuat ketimpangan sosial lainnya dan aku tidak menyukainya," ucap Wei Lim dengan wajah yang sangat meyakinkan.
Jim menatap ke arah Wei Lim dan merasa bahwa Wei Lim bukan hanya sekedar cantik, keturunan dari keluarga yang berpengaruh namun juga mempunyai kebijaksanaan yang luar biasa.
Bingwen melirik ke arah muka Jim, dimana mukanya menjadi begitu merah setelah mendengarkan ucapan Wei Lim.
"Wajah mu memerah Jim ... jangan bilang kau mulai menyukai Wei Lim kan?" Bingwen mencoba meledek Jim dan di depan Wei Limnya langsung.
Sontak satu kelas menatap ke arah wajah Jim seorang kakak kelas yang terkenal karena keramahannya dan kebijaksanaannya. Selain itu pula keluarga Jim yang merupakan keluarga dokter juga sangat dihormati di negeri Tiongkok.
"Be-berisik ...!"
Semua murid di dalam kelas kemudian dengan nakalnya meledek kakak Jim, "Cieee."
Semuanya menundukkan mukanya dan menutup mulutnya karena terlihat lucu. Melihat orang yang panik karena diledek soal cinta adalah hal yang sangat lucu.
'Pasti kakak Jim suka sama Wei Lim ...'
'Kalau cowo udah salah tingkah begini sih harusnya bisa langsung disikat'
'Wei Lim dengan Jim Guang bukanlah pasangan yang buruk!'
Semuanya memikirkan banyak hal mengenai perubahan wajah Jim ketika diledek oleh temannya dan wajahnya begitu sangat merah.
Aiguo merasa kesal yang entah datang darimana. Seakan perasaan ini sedikit berkecamuk padahal dirinya baru mengenal Wei Lim.
Melihat ke arah samping dan mempertanyakan wajah Wei Lim yang tampak biasa saja. Jika seandainya wajah Wei Lim berubah menjadi kemerahan justru membuat Aiguo menjadi resah.
"Apa kau merasa risih? Dengan keadaan seperti ini?" tanya Aiguo kepada Wei Lim.
"Biasa saja, kenapa harus risih bukannya ini adalah momen perkenalan?" Wei Lim menatap Aiguo dan memberinya sebuah senyuman.
Aiguo sedikit memerah dan bergumam kecil, "Benar juga ... aku juga ingin mengenal dirimu."
Wei Lim melihat bibir Aiguo yang sedikit bergerak dan bertanya ucapan apa yang keluar dari mulutnya, "Kamu ngomong apaan?"
Aiguo panik dan membuang sedikit mukanya, "Bukan apa-apa kok ... sumpah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ke Tubuh Wanita
RomansaUpdate setiap hari, minimal update 1 hari 1 chapter. Jun Lee adalah seorang pria biasa yang bekerja menjadi budak korporat disuatu perusahaan publik ternama di kota Shenzhen. Hari-hari dilalui Jun Lee seperti biasanya, bekerja dan bekerja. Sampai...