6. terbalaskan.

1.2K 175 11
                                    


enjoy!








2 hari telah berlalu.

Setelah mendengar jawaban dari yang Zioline berikan dua hari yang lalu, kini Erine menjadi gugup ketika berada di dekat Zio. Entah mengapa, padahal jawaban itulah yang Erine inginkan. Tetapi, saat itu dirinya malah menjawab untuk melupakan pertanyaan yang sudah ia berikan pada Zio.

Ia kini sering sekali gelagapan saat berbicara dengan Zio. Zio merasakan gelagat dari bosnya yang sedikit berbeda setelah ia menjawab pertanyaan Erine saat dua hari yang lalu.

Zio juga sudah beribu ribu kali mempertanyakan apakah Erine baik baik saja? Namun yang ia dapatkan hanya anggukan dari Erine. Atau tidak ...

"Saya gapapa, Zio."

Iya. Hanya itu.

Itu justru membuat Zio berfikir apakah dirinya ada kesalahan? Bukankah dirinya hanya menjawab sesuai dengan apa yang ia rasakan? Itu kebenarannya! Zio juga mempunyai perasaan yang sama, sama dengan Erine.

Tapi kenapa Erine menjadi gelagapan seperti itu?

Pikiran Zio selalu bertengkar, karna tak mendapatkan jawaban yang puas dari Erine. Rasa penasarannya begitu besar, namun ia urungkan agar tak mengganggu kesibukan Erine.

Dan saat ini, Zio baru saja keluar dari minimarket dekat rumah Erine. Erine meminta tolong pada Zio untuk membelikannya minuma segar. Katanya, untuk menghilangkan rasa kantuk yang menyerangnya.

Tentu saja Zio menurut, sehingga dirinya baru saja selesai membeli minuman yang telah Erine pesan.

Saat ingin kembali kerumah, dirinya melihat gadis yang tengah menangis di pinggiran jalan. Zio penasaran dan mulai menghampirinya perlahan. Hanya takut jika itu bukan manusia.

Saat sudah mulai mendekat, Zio menepuk pundak gadis tersebut.

Gadis berambut panjang itu merasa ada yang menepuk di bagian pundaknya langsung menghapus segera air matanya yang sedari tadi mengalir. Gadis itu menangis tanpa bersuara.

Dengan cepat gadis itu menoleh pada Zio. Sebelum dirinya berbicara, gadis itu merasa terpanah dengan tampang Zio yang bisa di bilang cukup tampan saat ini.

Gadis itu terus menatap Zio lekat, sedangkan yang di pandang hanya mendelik heran. Dia ... Perempuan?

Zio menyadarkan gadis itu dengan tangannya yang di kibaskan depan mukanya.

Gadis itu langsung tersadar dari lamunannya, mengerjapkan matanya lalu, "a-ada apa?" tanya gadis itu sedikit sesegukan.

Zio yang sedari tadi membungkuk pada gadis yang di hadapannya, kini dirinya ikut duduk di samping kanan gadis muda berambut hitam itu. "gak apa-apa. Kamu nangis? Kenapa?"

Gadis itu menatap heran Zio. Mengapa dirinya berani bersikap seperti ini dengan orang yang baru saja ia temui?

"Ah, tenang aja, aku ga ada niatan apapun, kok. Aku cuman gak sengaja ketemu kamu disini yang lagi nangis. Aku cuman mau nemenin, siapa tau rasa sedih kamu jadi ilang?" tutur Zio lembut sembari tersenyum.

Gadis itu menapilkan senyum tipisnya pada Zio. Orang yang di hadapannya ini benar benar lucu.

"Kamu senyum?" gadis itu memalingkan wajahnya dari Zio. Mendengar pertanyaan dari perempuan di sampingnya barusan, tentu membuatnya sedikit menjadi salah tingkah.

"Aku Kimmy Amuerra. Panggilannya Kim. Kalo kamu?" gadis bernama Kim itu menjulurkan tangannya pada Zio. Zio membalasnya, "Aku Zioline. Kamu bisa panggil aku Zio." Kim mengangguk menanggapi perkenalan dari Zio.

Fell In Love With You, Ziolline?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang