Menghabiskan hampir tiga jam berbincang dengan Jaehyuk membuat lelah Jeongwoo hilang. Dia jadi tidak mengantuk sama sekali. Setelah kembali dari lorong panti, dia akhirnya bisa merebahkan diri di kasur. Tubuhnya dibiarkan terlentang tanpa berniat menutup mata sementara penghuni ranjang tingkat yang berada di seberang dan Junghwan yang tidur di ranjang atasnya telah damai dalam mimpi.
Dia masih memainkan percakapan mereka tadi di dalam benaknya. Suara Jaehyuk yang di ambang kantuk namun memaksakan untuk terus mengoceh menyekrup sudut bibirnya ke atas. Demi apapun, Jeongwoo benar-benar dibuat jatuh cinta di setiap detiknya. Perasaan yang meluap-luap hingga mungkin sekalipun diungkapkan secara terus menerus tak akan pernah mencapai surutnya. Ketika Jeongwoo menaruh telapak tangan di dada sebelah kirinya, terasa debaran yang kencang. Selalu begitu setiap kali dirinya memikirkan tentang kekasihnya itu.
Jaehyuk adalah cinta pertama bagi Jeongwoo. Satu-satunya yang berhasil menarik seluruh kewarasannya untuk tunduk pada rasa yang sedari dulu tak pernah diindahkannya itu. Bagi Jeongwoo, mencintai dan dicintai cukuplah dari dan untuk keluarga angkatnya di panti saja. Perasaan itu teramat berharga untuk dibagi kepada orang lain yang belum tentu akan membalasnya dengan sama besarnya.
Namun Jaehyuk terlahir untuk menjadi pengecualian.
Siapa sangka niatnya mencari tambahan uang untuk dikirimkan ke panti dengan bekerja paruh waktu di bar malah mempertemukannya dengan laki-laki itu. Sejak mendapati suara kesusahannya saat berkutat di depan kloset dan menangkap tubuh lemasnya yang nyaris mencium lantai, Jeongwoo tau dirinya secara suka rela masuk ke dalam perangkap sang cupid. Itulah kenapa dirinya gamang sekali saat Jaehyuk naik ke punggungnya dan mulai meracau tidak karuan.
Jeongwoo tak akan pernah menyesal memberikan pengalaman pertamanya kepada Jaehyuk malam itu.
Lalu, apakah Jeongwoo tidak pernah kepikiran tentang status sosial mereka yang bagai langit dan bumi? Sering. Di awal-awal pendekatan mereka, Jeongwoo kadangkala ingin menjauh dari Jaehyuk. Rasanya tidak pantas untuk berada di dekat laki-laki itu. Apalagi Jaehyuk banyak membantunya membelikan ini itu dan menolak setiap kali Jeongwoo ingin mengganti. Jeongwoo takut dia terkesan memanfaatkan kebaikan dan kekayaan Jaehyuk. Mungkin itu menjadi faktor kenapa hubungan mereka terkesan jalan di tempat meskipun Jeongwoo tau persis seberapa besar rasa suka yang dimilikinya untuk Jaehyuk. Kalau saja Jaehyuk tidak lebih dulu menyatakan perasaannya, bisa jadi keduanya tidak akan menjadi siapapun bagi satu sama lain sampai sekarang.
Tamparan paling kencang yang pernah Jeongwoo terima berasal dari tempatnya bekerja. Bagaimana rekannya sering menyindir tentang seberapa beruntung Jeongwoo bisa mendapatkan Jaehyuk. Bertanya pelet jenis apa yang dipakainya sampai laki-laki itu takluk. Apalagi ketika Jaehyuk mulai menjemputnya untuk pulang bersama, mereka ribut sekali menggoda Jeongwoo sampai menjulukinya upik abu. Jeongwoo tau mereka bercanda, dia tidak sakit hati karena memang benar keadaannya seperti itu. Jaehyuk sang pangeran yang jatuh cinta kepada orang miskin seperti dirinya.
Bukan sekali Jeongwoo mengasihani Jaehyuk karena harus memiliki kekasih yang serba terbatas. Yang bahkan untuk membelikannya makanan enak saja sampai harus menghemat dulu. Padahal Jaehyuk terbiasa hidup dengan layak. Dirinya merasa kurang ajar harus membuat bungsu kesayangan keluarga Yoon itu menurunkan standarnya hanya untuk menyamai dirinya. Jeongwoo sudah bersiap akan kemungkinan keluarga Jaehyuk menunjukkan sikap menentang hubungan mereka.
Ternyata di luar dugaan, keluarga Jaehyuk malah sangat menghargainya. Dia tidak pernah mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan saat mereka berinteraksi. Pertemuan pertama mereka di acara makan malam keluarga, ayah Jaehyuk tak ragu untuk memeluknya alih-alih hanya mengucapkan salam. Dia diberikan kewenangan untuk menjadi jujur akan siapa dirinya tanpa takut dihakimi.
Di pertemuan selanjutnya, Jeongwoo selalu diterima dengan baik setiap kali berkunjung. Oleh-oleh tak seberapa yang berusaha dibawanya agar pantas selalu dinikmati. Kedua kakak laki-laki Jaehyuk tak sungkan mengajaknya mengobrol di sela-sela kesibukan mereka, mengajaknya masuk ke dalam diskusi ringan tentang topik apa saja yang tiba-tiba terlintas di kepala atau sekedar berbasa-basi menanyakan kabar karena sedang terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Lucky Find | a Jeongjae Fanfic
FanficGlad it's you out of that fucking 8 billion people bxb fiction! not relate to face claim real life mature