Bab 1

15 4 0
                                    

Selamat membaca luv🤍💋

~•~

Sudah sebulan berlalu, Reya masih mencari pekerjaan. Begitu banyak lowongan pekerjaan, tetapi satupun tidak ada yang menerimanya.

     Terlahir dari keluarga yang sederhana membuat ia sebagai anak tunggal harus membantu kedua orangtuanya yang sudah tidak muda lagi.

     Sudah cukup ia menjadi beban keluarga. Reya memang anak yang cukup cerdas, di SMA BREALIN ia mendapatkan beasiswa gratis spp. Tetapi, untuk biaya lain orangtuanya yang membayar.

     Saat ini ia hanya menunggu di kamarnya seraya berdoa. "Ya Allah semoga ada yang ngelirik lamaran reya, aminnnn," harapannya sebelum tidur.

     Di pagi hari yang lumayan mendung, bahkan sang matahari belum juga muncul karena tertutup awan hitam. Reya masih memeluk guling keramatnya, mata ia masih tertutup hingga ada suara yang mengganggunya.

     "Reyaaaaaaa!!! Kebakaran!!!!" teriak Sarah sang ibu sambil mengetuk panci.

      Mata Reya yang tertutup seketika terbuka dengan wajah bingungnya. "Apa bu?! Dimana kebakarannya?"

      "Tuh di tabunan!! Kamu tuh ya bukannya bangun pagi-pagi, jam segini masih tidur keburu rezeki di patok ayam noh!!" teriak Sarah sambil beranjak pergi.

     "Iya bu, nih bangun biar Reya yang matok ayamnya." ucapnya sambil bangun dengan muka bantal.

      Reya bergegas membersihkan diri di kamar mandi dengan bengong terlebih dahulu. Setelah 1 jam berlalu, ia pergi ke ruang keluarga untuk serapan bersama orangtuanya.

     "Selamat pagi tuan putri," ujar Sarah sedikit menyindir. (Sedikit loh ya)

     "Eh selamat pagi ratu keabadian dan ayah Reya yang paling tampan," balas Reya.

     "Pagi putri ayah yang paling cantik,"balas ayahnya Tara.

     Kegiatan sarapan berlangsung dengan hening hingga selesai. Setelah sedikit berbincang dengan kedua orangtuanya, Reya memutuskan kembali ke kamarnya untuk mencari lowongan pekerjaan melalui website.

     "Duh semoga deh lamaran kali ini diterima walaupun kemungkinan kecil, apalagi ini PT. RAGASA perusahaan besar," ujarnya sedikit negatif thinking.

     Setelah beberapa menit kemudian, handphone nya berbunyi. Sebuah notifikasi email dari PT. RAGASA yang ternyata menerima surat lamarannya dan langsung di interview besok.

     "Alhamdulilah ya Allah keterima juga ni lamaran, harus siapkan mental nih" ucap bersyukurnya.

     "Alhamdulilah ya Allah keterima juga ni lamaran, harus siapkan mental nih" ucap bersyukurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~•~

Jangan lupa vote dan komen yaw sayang sayang ku🤍

Terimakasih sudah mampir baca cerita Yaya, tunggu bab selanjutnya yaw babay👋🏻😉

09/07/2024








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIA LAGI?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang