🍑🍑🍑
"Aku akan benar-benar terus merindukanmu.. Kenapa waktu begitu sangat cepat" Alyssa menangis di hadapan Karin, mereka berada di bandara untuk mengantar Karin pergi kembali ke London.
Impiannya akan terus berjalan, dia benar-benar ingin menjadi dokter. Karin tersenyum, matanya berkaca-kaca tapi dia menahan tangisnya agar tak membuat Alyssa semakin pecah.
"Jangan menangis, aku akan selalu mengabari mu. Tenang saja!" ucap Karin memeluk Alyssa.
Pelukan itu lepas. Alyssa mengangguk sambil mengusap air matanya. "Semangat mengejar impianmu, aku Jacob dan Marcell akan selalu mendukungmu!" ucap nya dengan penuh kebanggaan pada Karin.
Karin mengangguk-angguk. Lalu dia menatap Marcell dengan senyumannya yang manis, dia mendekati laki-laki itu yang tampak diam dari dua hari sebelum Karin akan berangkat ke London.
"Apa kau tidak ingin mengucapkan sesuatu untukku?" ujar Karin menatap Marcell dengan mata bulatnya.
Marcell melirik sekilas, lalu laki-laki itu bernapas panjang. "Jangan lupakan aku, dan jangan bersama laki-laki lain. Kita sudah berjanji akan terus bersama walaupun tanpa hubungan asmara, hm?" ucap laki-laki itu dengan tatapan yang dalam pada Karin.
Karin yang mendengar itu menjadi tersenyum lebar lalu mendekat padanya dan memeluk Marcell hangat, setelah itu melepaskannya. "Aku berjanji, aku akan selalu mencintaimu. Kau hidupku, aku mencintaimu" ucap gadis itu.
Marcell tersenyum lebar. "Aku juga mencintaimu. Jika kau kekurangan sesuatu kabari aku, akan aku kirim yang kau butuhkan di sana Oke?"
Karin mengangguk sembari mengacungkan jempol nya. Sampai sebuah suara dari salah satu pekerja di bandara, yang mengatakan jika pesawat yang menuju negara London akan segera terbang.
Disitulah Karin tak bisa menahan tangisnya saat mulai berjalan meninggalkan ketiga temannya yang sangat dia sayangi, beserta Jasper yang mungkin melihatnya saat ini di alam nya. "Hati-hati!" ucap Alyssa sedikit keras.
Karin mengangguk dan melambaikan tangannya. Kemudian dia langsung berlari kecil dan berjalan diantara kerumunan orang-orang yang akan masuk kedalam pesawat yang di tuju.
Skip. Didalam pesawat, sudah empat jam lalu mereka berada di udara. Karin merasa sangat bosan, selain bermain ponsel tak ada hal yang lain yang bisa dia lakukan.
Bagaimana dengan ibu Karin? Mereka selama ini telah menemani dan mengirim apa yang dibutuhkan putri mereka, walaupun dari jarak jauh. Karin menerima itu, karena dia masih memiliki ketiga temannya yang sangat sayang padanya.
Tiba-tiba ponselnya mengeluarkan notif yang untungnya suara notif itu tak keras sama sekali, dia melotot melihat nomor tak dikenal yang mengirim pesan padanya.
****
****
eumm, Hai?
Apakah masih aktif nomor ini?You
Siapa?****
Apa benar ini Karin?You
Ya, siapa kau****
Bodoh! Kau benar-benar melupakanku sialan

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋'𝐒 𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐎𝐍 [END]
Teen FictionDevan, laki-laki gila akan cinta pada pandangan pertamanya dengan Karin adalah sebuah takdir yang laki-laki itu syukuri. Tetapi tidak pada Karin yang justru mencari cara agar keluar dari hidup dan pergi sejauh-jauhnya dari Devan. Tapi tidak semudah...