HEHEHE
Welkam bek gais
Selamat pagi!
Motivasi aku hari ini, gapapa readers Three Weeks berkurang, yang penting aku ngelanjutin cerita ini sampai habis.
SELAMAT MEMBACA!
"Tadi aku memesan 8 kotak cokelat dengan 8 warna kemasan yang berbeda. Sedangkan toko itu hanya memiliki 7 ragam warna, jadi aku meminta mereka untuk dilebihkan di warna hitam saja," ujar Melisa dengan segala rasa penyesalan yang ada dalam dirinya.
Kembali dunia dihebohkan oleh fakta yang satu ini.
"Tapi ini hanya kebetulan, aku berani bersumpah untuk kalian!" seru Melisa sembari mengangkat kedua tangannya.
"Mana ada kebetulan yang dua kali, Noona," ujar mak comblang terkuat kita, Lee Haechan.
"Hei, tapi aku benar-benar tidak tahu kalau ini akan terjadi. Aku tak terpikirkan makna warna emotikon hati, aku tak terpikirkan kepada siapa kotak-kotak ini akan sampai, apa lagi terpikirkan akan mendapatkan kotak yang sama dengan Mark!" jelas Melisa lagi panjang lebar.
"Iya, kan, Renjun-ssi?" tanya Melisa karena tadi Renjun sempat membelanya.
Renjun mengangguk kemudian berkata, "Tapi kali ini aku setuju pada Haechan. Maaf, Melisa-ya."
Melisa melotot kemudian menghadap pada oknum yang bersangkutan dengan kejadian ini. Mark yang peka akan hal itu pun kemudian menghela napasnya berat kemudian berujar, "Hei, sudahlah. Semua yang Melisa ucapkan masuk akal, kok. Lagi pula ia memang berniat membelikan untuk kita semua, kan? Bukan hanya untukku?"
Melisa mengangguk-angguk mendengar ujaran Mark.
"Aigoo, Mark hyung, kau sedang membela calon pacarmu, ya?" tanya Jaemin yang tepat duduk di sebelah Melisa.
Kini Jaemin menyesali pilihan hidupnya untuk duduk di samping Melisa kali ini. Kenapa? Karena kalau ia duduk di tempat lain, mungkin ia tidak akan merasakan pukulan keras di lengan kanannya saat ini.
"Kau jangan sembarang bicara ya, Jaemin-ssi!" seru Melisa.
"Aku tidak bicara sembarangan, tuh. Fakta, kan?" bantah Jaemin yang membuat tangan Melisa kembali terangkat untuk memukulnya, namun kali ini Jaemin berhasil menahan pergelangan tangan gadis itu.
"Tidak lagi, ya, Melisa," ujar Jaemin dengan senyuman manisnya.
"Kalau Noona memang tidak ada niatan untuk menyatakan rasa dan menyamakan warna kotaknya dengan punya Mark Hyung, itu tandanya dunia memang menyepakati kalian untuk bersama, Hyung! Oh my God!" seru Haechan sambil memukul pelan lengan Mark yang duduk di sampingnya.
"Ya tuhan, kalian ini, bisa tidak sehari saja berhenti melakukan hal semacam ini? Coba kalian lihat betapa tidak nyamannya Melisa sedari tadi," kata Mark yang diangguki Melisa.
Melisa mendengus sebal kemudian menggelengkan kepalanya lantas bertanya, "Sudah, sudah. Bagaimana hari kalian, hari ini? Apakah semua baik-baik saja?"
Jisung mengangguk lalu menjawab, "Semua baik, Noona! Hanya saja, kau tak menemui kami sebelum malam ini, jadi aku sedikit merindukanmu."
"Hei, kau ini. Sengaja menggodaku, ya?" tanya Melisa lagi sambil mendelik yang membuat Jisung terkekeh melihat reaksi Noonanya itu.
"Tapi yang Jisung ucapkan itu benar, lho, Noona. Kau lihat saja. Besok sudah hari terakhirmu bekerja, kan? Harusnya hari ini kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama!" celetuk Chenle yang diangguki Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Weeks | NCT Dream ft. WayV
Fanfiction"Gabutnya orang kaya mah beda, yak?" "Au tuh, uang udah bejibun gitu malah pengen cari kerjaan, mana pas liburan lagi." "Gue gabut, ga ada hubungannya kaya atau engga sama gabut." Pernah ngga sih kalian gabut ketika libur semester, tapi malah melama...