Kisah Hujan

245 6 0
                                    

Inilah kisahnya...

"When someone feel the rain. Others just get wet."

Ini sudah jam pulang sebenarnya. Tetapi karena hujan, semua terpaksa menunggu reda yang entah kapan mengabulkan permohonan dibalik bisu semua orang. Semua kecuali dia lagi. Lagi-lagi dia. Perempuan bersurai panjang yang sedang menatap lurus dengan senyuman bahagianya pada lapangan. Bukan lapangannya. Tapi segelintir liter air yang jatuh dari awan cumulonimbus diatas sana.

Itu membuatku sedikit mengkerutkan wajahku. Bila kalian menjadi diriku, aku yakin 103% akan melakukkan hal yang sama. Lihat saja, disaat yang lain berkeluh kesah, dia malah menunjukkan giginya dengan lebar. Ketika yang lain berwajah kecewa, dia malah riang bukan main. Ketika yang lain mengusap wajahnya karena menunggu yang tak kunjung reda, dia malah bersinar terang bercahaya. Yang lain memejamkan matanya berharap saat membukanya bulir mulai mengecil, yang ini malah membulat sempurna ditambah binaran-binaran tertegun.

Aku terus memperhatikannya yang mulai merogoh sakunya mengeluarkan smartphonenya entah apa yang sedang dia lakukkan. Aku tak peduli saja. Aku mengalihkan pandanganku darinya dan pikiranku melayang pada puisi dimading yang baru saja kulihat siang tadi saat jam istirahat.

Hari Ini

Karya : Vanaressa

Tak sengaja kumemandang keluar sana dari jendela kelasku

Langit yang cerah berubah kelam mengisyaratkan sesuatu

Kumpulan aves kembali kesarang setelah merasakan aura kelabu

Aku sadar dan tak sabar menunggu

Kurasa usai ini turun hujan untukku

Rasaku senang tak terkira padahal yang lain mungkin pilu

Denting rintik gemericik tunggulah aku

Perihatkanlah bulir dipohon mengkudu

Jangan memulai tanpa diriku

Karena aku dan kamu sudah bersatu

Keesokkannya...

Hari ini majalah sekolah dibagikan, aku yang sedang malas ke kantin hanya duduk membacanya. Entahlah, hari ini majalah sekolah terlihat menarik. Aku membuka dan membuka..dan..

Tik

Karya : Vanaressa

Tik..tik..tik..

Hujan akhirnya turun membasahi bumi

Membuat petrichor membawa baunya

Tik..tik..tik..

Bunyinya yang berecho

Terdengar ramah ditelingaku

Tik..tik..tik..

Suka, aku sangat suka ini !

Tak bisa kuungkapkan melainkan lewat rangkaian kata

Tik..tik..tik..

Hujan di Rabu kemarin membawa berita

Berbisik padaku 'seseorang memperhatikanmu'

Maksudnya 'seseorang memperhatikanmu' itu, aku ?? Tidak mungkin bukan..bahkan dia tak mengalihkan maniknya dari sang hujan. Bagaimana dia bisa mengetahui seseorang memperhatikannya dalam jarak yang tidak dibilang dekat ?! Well, aku dibuat penasaran olehnya. Sampai bel pulang berdering pun rasa itu tak kunjung lenyap.

Tik..tik..tik..

Hujan lagi. Lagi. Dan lagi-lagi, tunggu..dia kemana ? Biasanya dia tak pernah meninggalkan moment seperti ini.

"Hai Sin !", seseorang menepuk pundakku.

"Hey Di", balasku pada Dion."Dulu.."

Aku tak meneruskan omonganku saat 'dia' melewat disampingku dan berjalan tenang ketengah hujan. Aku yang berulang kali mengumpat mengatainya gila atau tak waras sebagainya. Seketika saja aku tak sadar sedang berlari kearahnya dan telah memayunginya sekarang.

"Oi ! Kau ini mau hujan-hujanan sampai rumah gitu ?", tanyaku dengan nada khawatir.

Dia seketika terdiam menatapku. Aku bingung ditatapnya seperti itu. Tapi seketika aku sadar saat dia menatap lengannya.

"O-ow, sorry", aku melepas genggamanku, entah sejak kapan sudah menempel disana. Gaib.

"Kenapa ?", tanyanya yang membuatku bertanya dalam benak 'seriusan nih perempuan gadengerin aku ngomong apa ?'

"Kamu ngga denger tadi apa yang diom-"

"Bukan itu", potongnya."Kenapa kalau aku hujan-hujanan ?"

"Hhh kau bisa sakit lah", aku tak habis pikir pada pemikirannya. Aneh. Dia masih terdiam, tiba-tiba dia mengulurkan tangannya keluar batas bundaran payungku, membuat tetesan hujan itu membasahi tangan mungilnya, dia membendungnya dan mengepalkan tangannya seakan menggenggam erat tak ingin dilepas.

"Aku sudah mengenal hujan, dia tidak akan membuatku sakit"

Perempuan itu melengos begitu saja, dia berjalan bak menari semakin menjauh. Aku menatapnya dengan penuh tanya hingga dia menghilang ditengah rintikkan hujan.

"...i like that girl who smile when its raining..."

Kisah HujanWhere stories live. Discover now