AWAL MULA

2 1 0
                                    


Tringgg.... Tringgg

Sebuah ponsel berlogo sebuah apel  itu berbunyi di atas meja rias seorang Gadis, Gadis tersebut yang mendengarnya langsung mendatangi sumber suara, dia melihatnya siapa yang memanggilnya. 

"oma.., Tumben banget " tangannya mulai swipe simbol telepon berwarna hijau ke atas.

"Cucu omaa sayangg...., Oma kangen sama cucu Oma ini, Aruna datanglah ke rumah Oma malam ini, sepertinya orang tua mu merindukannmu " 

"Baik Oma, Aruna Kesana sepertinya mereka berdua sangat merindukan Aruna sampai tidak mengunjungi Aruna bahkan ketika sakit, daaa oma Aruna sekolah dulu ya " 

"Hati - Hati cucu Oma"

Aruna perempuan dengan begitu banyaknya rahasia yang terpendam, sifatnya yang baik hati membuatnya digemari banyak orang, teman sekelasnya guru bahkan orang yang ditemui Aruna merasa bahwa aman didekat Aruna, Aruna dapat di andalkan dalam segala hal.

Tetapi.....

Aruna dimanfaatkan oleh semua orang.

flashback

" Aruna kamu dan Dirga selaku ketua osis mengikuti kegiatan kunjungan museum sebagai perwakilan dari sekolah kita ya" ujar seorang yang kerap dipanggil bu Nina selaku guru matematika kelas 12.

"saayaa bu ?" Ucap Aruna dengan terbata bata.

" saya ikut dengan Aruna bu, jika Aruna hendak mengikuti saya siap " seorang laki-laki bernama Dirga dirgantara selaku Ketua osis mulai mengutarakan jawabanya.

" Baaik bu, saya bersedia mengikutinya " Aruna menjawab lagi dengan terbata bata, dia gugup karena baru pertama kali mengukuti kegiatan semacam ini.

"ini silahkan kalian isi formulir nya jangan lupa tanda tangan kedua orang tua karena kegiatan di lakukan selama 2 hari penuh." ujar bu Nina menjelaskan.

JDERRRR!!!

Tangan Aruna panas dingin mendengar penjelasan bu Nina, karena Aruna tidak mungkin meminta kedua orang tuanya untuk menandatanganinya, orang tuanya sudah bercerai dari Aruna menginjak sekolah dasar, Aruna diBesarkan oleh Omanya, setelah sekolah menengah pertama dia mulai tinggal sendiri dikontrakan, karena tidak ingin merepokan Omanya yang sudah lanjut usia.

semalaman Aruna mencoba menelepon Ibu kandungnya tetapi nihil, bahkan sepertinya beliau mengganti nomornya sehingga nomor tersebut tidak aktif jika dipanggil.

Aruna yang sudah tidak tahan manandatangani formulir tersebut sendiri dengan mengatasnamakan orang tuanya meskipun dia tau apa yang dilaukakan ini salah.

keesokan harinya...

Aruna yang sedikit khawatir dia menabrak seseorang dari sekolah lain.

"Aduh maaf banget " ujar Aruna berusaha menolongnya kemudian melihat siapa yang ditabraknya orang tersebut mendongakkan kepalanya 

" ahaahaha gapapa ko Aruna " ujar orang itu kemudia mencoba berdiri dengan tangan Aruna sebagai Tumpuannya 

"ahh Aruna kamu ternayata masih hidup yaaa.. aku kira kamu sudah bunuh diri soalnya dirimu tidak kelihatan 3 Tahun terakhir ini sih, kamu kemana aja " orang tersebut bernama Tasya vernata.

"Tttassyaa innni  kammu"

" Iya Aruna ini aku, masih ingat kan Tasya, TASYA VERNATA, SAHABATMU"

"buukan kamu bukan sahabatku aku ga kenal kamu" ujar Aruna kemudian pergi"

Sesampainya ditempat yang ketiga  Aruna pergi ke toilet setelah makan siang, dia memiliki kebiasaan yaitu mengeluarkan isi perutnya, karena setiap dia makan dia akan mual entah apa yang membuatnya mempunyai kebiasaan tersebut.

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang