Jefan
Karina tak mengatakan apapun setelah membaca email yang disodorkannya. Juga tak menolak saat ia yang tengah dalam euforia kebahagiaan karena mendapat panggilan psikotest meraih tubuh mungil Karina ke dalam rengkuhan.
Karina juga menurut saja ketika ia mulai memberi sentuhan halus. Namun sebelum berhasil melakukan hal yang lebih jauh lagi, Karina keburu berbisik dengan suara menahan marah,
"Jefan, please deh! Ini di ruang tengah. Kamu mau semua orang lih..."
Oh ya, tentu saja. Saking dikuasai euforia, ia sampai mengalami disorientasi ruang. Jadi sebelum Karina menyelesaikan kalimatnya, ia pun segera meraih dan membawa Karina ke tempat tersembunyi. Agar mereka bisa melakukan hal menyenangkan yang sedari tadi mendesak ingin segera direalisasikan.
Ini adalah salah satu hal unik yang terjadi semenjak menikah. Tatkala ia mengalami hal yang memacu adrenalin. Maka renjana kian tak berbendung. Dan hanya memiliki satu cara untuk meluapkan kebahagiaan yang membuncah. Yaitu dengan menciptakan kebahagiaan sendiri bersama yang tercinta.
If you know what i mean.
"Jefan ih!" Karina sempat menarik diri dengan wajah memerah menahan malu.
Namun ia tak peduli. Terus saja melakukan hal yang menurut jiwa Erosnya adalah gentlement's territory.
***
Karina
Ungkapan tak setuju dan amarah hampir terlontar begitu ia membaca email di layar ponsel. Namun menguap begitu saja ketika Jefan dengan penuh antusiasme mulai menyentuhnya. Lembut namun penuh hasrat. Begitu memuja sekaligus menginginkannya. Benar-benar pesona tak terbantahkan.
Ia bahkan hanya bisa menggumamkan kalimat tak jelas sembari kedua tangannya panik mencari tumpuan.
Berusaha meraih apa saja yang berada dalam jangkauan. Ketika Jefan mulai memberi sentuhan termanis seperti kali pertama mereka melakukannya di kamar nomor 27. Dengan sederet kalimat yang masih ia ingat betul,
"Survey membuktikan, seorang cewek nggak akan pernah bisa melupakan cowok yang melakukan ini terhadapnya," bisik Jefan dengan suara serak sambil mengedipkan sebelah mata.
Bahkan meski Jefan telah melakukannya berulang kali pun, ia masih saja merasa kelabakan seolah ini adalah yang pertama. Tetap tersipu dan memerah menahan malu.
Seperti baru pernah mengetahui tentang surga tersembunyi. Menyusuri telaga keindahan, sungai kenikmatan, serta lautan hasrat yang dipenuhi oleh arus memabukkan. Untuk membawanya mengayun terbang tingi hingga mencapai batas cakrawala. Kemudian berdiam di sana selamanya.
Jadi ketika Jefan menuntaskan tugas dengan penuh kecemerlangan, ia sudah tak mampu lagi untuk meluapkan ketaksetujuan dan amarah perihal email psikotest.
"Tadi aku udah ijin sama Kak Riany buat hari Kamis," gumam Jefan seraya mencium puncak kepalanya.
Sementara ia hanya bisa mengangguk lemah tanpa daya sedikitpun.
***
Jefan
Hari Kamis, 14 Mei, menjadi hari yang paling dinanti. Meski aplikasi lalu lintas dan navigasi yang terinstal di dalam ponselnya menyebutkan jika jarak tempuh sejauh 20 kilometer lebih bisa ditempuh hanya dalam waktu setengah jam.
Namun ia tak mau berjudi. Tetap berangkat lebih awal guna mengantisipasi hal di luar kuasa yang mungkin saja terjadi.
Karina mengantarkannya hingga ke depan teras usai memasukkan sekotak tempat bekal dan sebotol air mineral ke dalam ranselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja dan Pagi | Na Jaemin
RomantikSometimes someone comes into your life so unexpectedly, takes your heart by surprise.