Happy reading!
Jangan skip narasi, nanti kamu tersesat kedepannya😈
***
Akasa dan Asahi adalah saudara kembar tak identik. Mereka memiliki sifat yang berbanding terbalik, Akasa terlahir sebagai multitalenta dan sifatnya yang penurut serta pendiam, sedangkan Asahi si hiperaktif dan kelebihannya yang mendominasi dalam bidang seni sejak dini.
Saat kecil, Akasa sangat gampang di atur sedangkan Asahi sangat sulit untuk di atur. Akasa selalu mendapat perhatian dari Arthur dan Arumi, sedangkan Asahi selalu dibiarkan bebas sehingga neneknya yang bernama Anisa itu turun tangan untuk mengurus Asahi.
Asahi selalu mencari perhatian kepada Arthur dan Arumi, tetapi mereka selalu menghindar dan menyibukkan diri untuk bekerja dan hanya menyempatkan waktu untuk memberi perhatian dan kasih sayangnya kepada Akasa, hingga suatu hari ketika Akasa yang selalu meraih prestasi dan penghargaan dari sekolahnya, sementara Asahi yang selalu bikin ulah hingga Arthur sering kali di panggil oleh kepala sekolah karena ulahnya itu. Alhasil, Asahi selalu mendapat hukuman dari Arthur dan Arumi, mereka akan menghukum Asahi dengan keras tanpa sepengetahuan Akasa dan Anisa.
Sehingga pada saat Akasa dan Asahi menginjak usia 8 tahun, Arumi dan Arthur memilih untuk pindah ke Osaka dan menetap di sana, hanya Akasa yang diajak pindah. Akasa dan Asahi di paksa untuk berpisah, Arthur dan Arumi menitipkan Asahi kepada Anisa, mereka menjanjikan akan selalu mengirimkannya uang setiap bulan untuk Asahi, namun, itu hanyalah sebuah omong kosong, mereka mengingkari janjinya.
Anisa merasa kasihan dan tidak tega dengan cucunya. Lalu, dengan kesabarannya, Anisa mulai mendidik Asahi sebaik mungkin dengan begitu telaten dan dengan seluruh kasih sayangnya, hingga lambat laun Asahi mulai berubah, anak itu menjadi penurut dan kalem.
Pada saat Asahi menginjak umur 13 tahun, Anisa pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Asahi merasa begitu hancur untuk yang ke dua kalinya, Arthur dan Arumi dengan teganya mereka tidak pulang untuk pergi ke upacara kematian Anisa, Asahi begitu terpukul, ia hanya memiliki satu sahabat waktu itu yang terus memberinya semangat dan dukungan serta mengobati luka di hatinya.
Anisa mewariskan rumah dan seluruh hartanya kepada Asahi sehingga Asahi mampu bertahan hidup sendirian hingga sekarang. Asahi benar-benar tumbuh dengan luka, hari-harinya begitu kosong dan hampa, Asahi membentuk dua karakter dalam dirinya, Asahi akan selalu merasa bahagia dan baik-baik saja ketika di depan teman-temannya, seolah-olah, Asahi adalah orang paling bahagia di dunia, namun nyatanya, di balik itu semua Asahi begitu terluka dan selalu merasa dirinya tidak pantas untuk hidup, kehadirannya seperti tidak pernah dianggap oleh kedua orang tuanya.
***
Malam ini, Asahi mengendarai motornya secepat kilat, ia menyalip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya, Asahi tidak peduli dengan klakson serta umpatan para pengendara lain, cowok itu juga tidak peduli dengan resiko bahayanya kalau kebut-kebutan di jalan raya.
Tidak lama kemudian, Asahi sampai di rumah sakit, cowok itu segera berlari masuk ke dalam, Asahi pergi menuju ruang Hemodialisa seperti perintah Arumi.
Asahi melihat Arumi yang tengah duduk di kursi panjang depan ruang Hemodialisa, Asahi langsung menghampiri wanita itu.
"Ma," panggil Asahi, Arumi langsung berdiri menghadap Asahi, wanita itu terlihat begitu risau.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Them [ON GOING]
Novela JuvenilMereka memiliki trauma yang berbeda-beda namun dari sumber yang sama yaitu keluarga. Bukankah rumah itu seharusnya menjadi tempat perlindungan teraman? Bukankah rumah itu seharusnya menjadi tempat tinggal ternyaman? Bukankah rumah itu seharusnya men...