HAPPY READING 💐💐
"Masa-masa sulit akan
mengajarkanmu bagaimana menjadi kuat dan bagaimana terus berharap kepada Allah." -Umi maryam"bagaimana dok keadaan istri saya?" Tanya Gus Fajar kepada dokter yang menangani istrinya.
"kita harus segera melakukan operasi cesare kalau tidak itu bisa bahaya untuk ibu dan bayi" Ucap Dokter tersebut.
"baik dok, lakukan apapun asal anak dan istri saya selamat" Ujar Gus Fajar yang semakin khawatir.
dokter tersebut mengangguk dan memberikan arahan kepada Gus Fajar "baiklah kalau begitu anda bisa bertanda tangan dahulu disini, kami akan langsung melakukan operasi."
setelah menandatangani berkas tersebut, kemudia aisyah dipindahkan ke ruang oprasi untuk dilakukan ditandakan lebih lanjut.
"yang sabar ya jar, InsyaAllah aisyah dan bayinya selamat kita doakan saja" Ucap Umi menenangkan Gas Fajar yang sendiri tadi terus mondar-mandir didepan pintu oprasi.
"Fajar udah gagal mi, Fajar ga bisa jaga Anak dan Istri Fajar" Ucap Gus fajar dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Umi yang mendengar itu merasa kasihan dengan anaknya lalu memeluk anaknya untuk menenangkan nya "kamu udah jadi Suami yang bertanggung jawab, mungkin ini ujian dari Allah" Ujar Umi sambil mengelus kepala Gus Fajar.
"tapi mi, kalau Fajar ga tinggalin Aisyah sendirian di kamar mungkin sekarang ini ga bakal kejadian. sakit Mi rasanya liat aisyah kaya gini" Ucap Gus fajar sambil terisak.
"udah ya, Fajar jangan ngomong gitu terus. ini bukan salah Fajar ini udah takdir" ucap Umi menenangkan Gus Fajar.
Gus Fajar hanya bisa menangis dipelukan umi nya, pelukan seorang Ibu yang benar-benar menenangkan hatinya ketika hancur. pelukan ternyaman yang ia dapatkan sejak kecil hingga ia dewasa.
"kita sholat tahajjud dulu yuk, kita berdoa buat Aisyah dan dede bayinya ya? udah jangan nangis terus" bujuk Umi sambil nengusap air mata Anak-Nya, jujur saja hatinya sakit ketika melihat Anak-Nya rapuh seperti ini.
Gus Fajar mengangguk lalu berdiri dibantu oleh Umi nya, katakanlah jika dia sangat manja. mungkin jika abinya disini pasti Abinya akan cemburu berat dengannya.
"Ya Allah, ya Rabb Engkaulah yang mampu membantu setiap umat mu dalam segala kesulitan. Ya Allah, istri hamba sedang dalam proses oprasi tolong istri hamba berikanlah kelancaran sehingga nantinya kita dapat berkumpul bersama-sama seperti kemarin, hamba memohon kepada mu ya Allah. hamba hanyalah manusia biasa yang tak bisa melakukan apapun jika bukan karena mu, ya allah. selamatkan calon anak hamba yang engkau titipkan dalam keluarga kecil hamba, semoga ia dapat menjadi anak yang berguna bagi setiap orang disekitarnya Amin amin ya rabb" ucap Gus Fajar sambil menengadahkan tangannya.
ketika ia dan umi balik ke ruang oprasi, ternyata sudah ada Bunda maya dan Ayah Hendra disana "Asalamualaikum yah, bun" ucap Gus fajar sedikit lemah.
Ayah dan Bunda menoleh secara bersamaan "waalaikumsalam."
"kronologi nya bagaimana jar, kok bisa ndalem kebakaran" tanya Ayah Hendra.
Gus Fajar menunduk merasa bersalah tak bisa menjaga aisyah dengan baik "Fajar bahkan ga ada di ndalem waktu kejadian" belum selesai Gus Fajar menjelaskan bunda sudah memotong pembicaraan Gus Fajar.
"maksud kamu apa Jar, kamu kemana?" tanya Bunda mencoba untuk tenang.
Gus Fajar mengehela nafas terlebih dahulu sebelum menjelaskan nya "jadi waktu jam 12 malam itu Aisyah ngidam bun, yah. dia pengen mie ayam jadi fajar coba nyari mie ayam nya tapi gak ajak aisyah karena udara malam gak baik buat Ibu hamil dan saat fajar udah sampe depan ndalem ternyata kebakaran kelihatan nya belum lama untung aja Fajar langsung selametin Aisyah yang masih di dalam dan anehnya pintu kamar bawah di kunci padahal Fajar engga kunci, maafin Fajar yah, Bun. Fajar belum bisa jadi Suami yang baik buat Aisyah" jelas Gus Fajar dengan nada bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐈𝐀 𝐅𝐀𝐉𝐀𝐑 (END)
Tâm linhMuhammad fajar alkhafi seorang Gus tampan di suatu pondok pesantren Nurul Azmi, bukan hanya seorang Gus tetapi dia juga seorang ketua geng motor yang bernama Vanzaros, namun sayangnya dia memiliki sifat yang sangat dingin. Suatu ketika, ia dijodohka...