001

75 34 9
                                    

baru saja alana pulang dari kerkomnya, joshua sang ayah menampar alana.

"plakk"

tamparannya begitu keras sehingga alana terdiam sejenak akibat shock.

ini adalah makanan sehari hari alana ya, ditampar adalah hal biasa untuk alana.

"aww, apa sih yah anaknya baru pulang bukannya ditanya baik² malah ditampar" -alana

"dari mana saja kamu alana jam segini baru pulang." tanya nya sang ayah dengan nada datar

"aku abis kerkom, aku udah bilang loh ke adek untuk ngasih tau ke ayah!." -alana

"adek kamu ga bilang apa² ke ayah." -ayah

"gataulah yah terserah, aku cape" -alana

baru saja alana ingin pergi ke kamarnya sang bunda datang dengan wajah penuh amarah.

"KAMU KEMANA SAJA ALANA!." -bunda

"ANAK PEREMPUAN BARU PULANG JAM SEGINI!."-bunda

"NGELONTE KAMU HAH?!"-bunda

"UDAH BERANI PULANG MALEM KAMU!?" -bunda

sang bunda terus saja mengoceh tidak memberi alana kesempatan untuk berbicara

"bun, kasih aku kesempatan untuk ngomong!" -alana

"aku ga ngelonte!, aku kerkom di rumahnya rachel" -alana

"ALASAN!" -bunda

"plakk"

tamparan itu kembali mendarat ke pipi alana. lalu sang adek dateng

"bun udah bun, kasian kakaknya" -adek

"biarin dek, kakak kamu udah melanggar aturan jadi harus bunda marahin, kamu jangan sampai seperti kakak ya" -bunda

"iya..."-adek

alana sangat emosi karna begitu sang bunda berbicara dengan sang adek yaitu diana, berbicara dengan lemah lembut sedangkan dengan alana sebaliknya.

alana menatap sinis kepada adek nya. karna sejak dulu diana selalu mendapatkan kasih sayang sedangkan dia tidak.

*sedikit info*

diana adalah anak angkat, sebelumnya alana adalah anak tunggal, tetapi memang sejak dulu alana tak pernah mendapatkan kasih sayang dari sang ayah dan sang ibu

alana pun masuk kek kamarnya

"bangsatt, lagi lagi gua yg salah.
mati aja lo diana sialan"
"ck, mana besok sekolah."
"muka gua jdi merah bangsat"










kalo malaikat tanya ke 78×Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang