pantai.

152 17 0
                                    

HAPPY READING 💚.



◦•●◉✿ 🚘 ✿◉●•◦





Kini, keempat insan berbeda jenis itu berada di dalam sebuah mobil yang sama. jendral yang menyetir, atlanna di samping kemudi, dan di belakang di tumpangi oleh hasan dan rezuna.


Keadaan mobil yang mereka tumpangi terasa sunyi, mereka semua merasa awkward. entah lah, kenapa bisa begini, intinya mereka semua hanya diam saja tanpa bersuara. menikmati perjalanan mereka dengan keadaan sepi sebelum ucapan atlanna terdengar di kuping mereka yang berada di dalam mobil.


ekhem!


"mas... kita mau kemana dulu ini?." tanya atlanna dengan deheman di awal agar tidak terlalu canggung. jendral menoleh sesaat sebelum kembali fokus menyetir. "kayak nya pantai." jawab nya. atlanna hanya manut saja. canggung kembali melanda. tidak ada yang memulai percakapan sampai....


kkkrrrrrrrggghhhh...


"hehe..." atlanna cengengesan setelah jendral menatap nya. memang tadi sebelum berangkat mereka semua belum ada yang sarapan, kalo rezuna ya gak tau. mereka gak sarapan juga ada sebab nya. eyang. lupakan itu, kembali ke perut atlanna yang keroncongan minta di isi makanan.


"kita sarapan dulu, kamu mau sarapan apa?." tanya jendral ke atlanna. "kayaa nya cuma mau makan yang ringan ringan aja." ucap atlanna sedikit berfikir. "balon mbak, ringan." sahut hasan sekena nya. atlanna tertawa keras, entahlah candaan hasan barusan masuk ke dalam list jokes ter lucu menurut atlanna.


"apasih, gak ada yang lucu juga!." sirik rezuna, sebenarnya untuk sosok rezuna menurut nya candaan hasan barusan itu cringe. manusia itu berbeda-beda dari segi selera saja sudah beda. "gak ngerti gak di ajak." jawab hasan dengan nada mengejek.



"jadi?." jendral kembali bertanya. "mau makan bubur ayam aja!" atlanna menjawab dengan antusias. "as you wish princess." jendral menjawab dengan suara baritone nya.
atlanna tersenyum senang, begitu pun hasan, ia tidak menyangka kalau abang sepupu nya yang dingin, cuek dan terkesan tegas ini bisa begini sama pacar nya. beruntung nya atlanna. jika atlanna dan hasan tersenyum berbeda lagi dengan manusia di sebelah hasan. dia merotasi matanya jengah. pagi nya buruk mungkin (?).




Pagi pagi melihat sepasang kekasih pangkuan, sekarang malah makin liat kebucinan sepasang kekasih tadi. salah nya juga minta ikut, kan dah kena.


◦•●◉✿ 🏖 ✿◉●•◦


Kini mereka telah sampai di pantai. setelah sarapan pagi dengan memakan bubur ayam, butuh 4 setengah jam untuk sampai tujuan.
memang jauh, karna rumah eyang itu terletak di kawasan sedikit tinggi.

Jam kini telah menunjukkan pukul 11 siang. jendral sudah memarkirkan mobil nya, lalu menoleh untuk melihat sang pacar. ternyata sang empu sedang tertidur lelap, mungkin karna kekenyangan di tambah juga mereka tidak ada yang berbicara.

Hasan sendiri sudah turun untuk mengeluarkan barang barang yang akan di gunakan. sedangkan rezuna juga masih menutup matanya. tidak tau tertidur atau ngga nya.


"sayang bangun..." ucap jendral lembut membangunkan wanita cantik itu. tangan nya ter ulur untuk menyentuh pipi si manis. "bangun hei, udah sampe." jendral kembali mencoba membangunkan atlanna, namun si empu masih enggan membuka mata. malahan yang tidak di panggil yang buka mata. iya, rezuna sudah bangun. menatap keluar mobil dan melihat hamparan laut yang luas. pandangannya beralih menatap jendral yang sedang membangunkan atlanna, membuat nya berdecak.



"kalo gak mau bangun tinggalin aja, ribet banget!." ucapnya sambil bersedekap dada. jendral tak menghiraukan ucapan yang masuk ke netra pendengaran nya barusan. ia hanya fokus membangunkan kekasih nya tanpa membuat sang empunya kaget.


"enggh" sebuah lenguhan halus keluar lewat belah bibir ranum si cantik. jendral menatap atlanna dengan senyum nya. atlanna mencoba membuka matanya dan membiasakan menatap lautan yang terbentang luas di sana. ia langsung cengo, sangat indah.



"udah nyampe, nyenyak banget tidurnya." ucap jendral sembari tangan nya mengelus kepala atlanna dengan lembut, ia juga menyempatkan diri untuk mengecup kening mulus atlanna. "ayo cepat keluar, mas mau bantuin hasan buat ambil barang dulu." ucapan jendral membuat atlanna kembali tersadar setelah beberapa menit terhipnotis oleh laut biru itu.




"apaansih cium cium begitu!? gak sopan banget ciuman di depan orang lain! gue kan juga mau di cium jendral! sial!." —hati kecil rezuna membatin. ia sudah lebih dulu turun setelah menyaksikan keromantisan seorang jendral laksamana.



Atlanna ikut turun dan berjalan ke arah pantai, jendral mengamati atlanna yang sudah jauh. wanita itu sudah melepaskan alas kaki nya entah sejak kapan, yang jelas celana bahan yang sudah di gulung hingga ke betis dan sepatu yang entah kemana .



Hasan sendiri sudah menggelar tikar untuk mereka duduki di bawah sebuah pohon besar, jadi mereka tak akan kepanasan nantinya. jendral datang membawa barang yang seperlunya seperti makan siang dan cemilan untuk di santap. meletakkan nya di atas tikar. rezuna? tentu dia juga udah duduk manis di sebelah jendral yang sedang menata makanan itu.




Setelah selesai menyusun makanan, jendral beralih menatap kedepan, melihat atlanna yang sedang berjongkok dan menulis sesuatu di pasir. diam diam jendral tersenyum mengamati atlanna dari kejauhan, tatapan nya tak lepas dari punggung sempit kekasih manis nya itu.




"gue jadi ke inget, dulu waktu lulus sekolah SMP kita pada main ke pantai, seru banget! waktu itu gue hampir tenggelam dan lo nolongin gue." ujar rezuna mengingat ingat masa lalu. masa di mana untuk pertama kali nya ia menyukai jendral.
setelah kejadian di mana rezuna hampir tenggelam dan jendral menolong nya, rezuna langsung jatuh hati. ia masuk ke SMA yang sama dengan jendral, dan kebetulan mereka juga sekelas, jadilah rezuna mengejar ngejar jendral dengan berbagai cara, namun nihil, jendral abaikan. sedari dulu watak seorang jendral memang seperti itu, dingin, tegas dan terkesan cuek. jendral bukan laki laki yang menye menye, dia tidak pernah dekat dengan wanita manapun. soal eyang mengenal rezuna itu karna rezuna sendiri yang datang ke rumah eyang untuk mendekatkan diri dengan seorang jendral.





"masa lalu gak perlu di ingat, saring inti dan ambil hikmah nya saja. kalo dulu cerobah maka sekarang perbaiki menjadi lebih baik. tinggal kan masa lalu jalani masa sekarang untuk menuju masa depan." setelah berucap demikian jendral pergi meninggalkan rezuna dan hasan di tempat.




"dari sikap mas jendral ke lo aja seluruh dunia juga udah bisa menyimpulkan kalo sebenarnya dia gak suka sama lo, jadi jangan ngarep lebih sampe ngelakuin hal hal yang aneh.—,




—dulu, mas jendral emang sempet suka sama lo karna perlakuan lo yang ugal ugalan. mas jendral sempet baper sama lo sebelum..." hasan menggantung kan ucapan nya. sedangkan rezuna menatap hasan dengan penasaran. "sebelum apa?." tanya rezuna dengan tingkat penasaran yang tinggi.






"sebelum mas jendral tau lo hs sama temen nya. dan mas jendral juga liat sendiri lo ciuman sama temen nya di belakang sekolah." jelas hasan yang membuat rezuna langsung diam membeku. dari mana jendral tau dirinya sudah tidur dengan teman nya sewaktu masih sma? sejauh mana jendral tau? rezuna berperang dengan pikiran nya. sampai ia tidak sadar hasan sudah berdiri siap ingin pergi.




"hahh... mending jalan jalan lah, males disini bareng demit, mana ngeliatin orang bucin lagi, mending nyari tante toblut." monolog hasan setelah membuang nafas nya kasar dan menatap kearah dua sejoli yang sudah gendong gendongan.





TBC.


lupa up bjirlah, sorry banget ini mah.

btw makasih buat yang vote💚



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ATLANNA. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang