Himmel - Episode 22

5.4K 869 418
                                    

Selamat membaca danSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca
dan
Semoga suka
.
.
.
.
.

Miracle pergi ke perusahaan otomotif baru itu bersama dengan kedua sepupunya. Eoghan dan juga Nafely. Rencana berubah karen Rue harus menghadiri meeting yang tak bisa di tunda. Miracle tak tahu meeting seperti apa itu. Karena selama ini Rue selalu membatalkan janji sesuka hati setiap kali ada rencana bersamanya. Tiba-tiba saja, Papanya itu tidak bisa ikut menemani. Sebagai gantinya dia mengirim Eoghan da Nafely untuk menemaninya. Kedua pria itu seharusnya ada kencan buta saat ini. Namun semuanya batal karena Rue memerintahkan mereka untuk menemani putrinya.

Miracle melihat-lihat model motornya. Ternyata motor pertama buatan mereka juga lumayan bagus. Perusahaan baru ini menarik banyak perhatian masyarakat. Terutama para pecinta motor. Untuk perusahaan baru dengan barang lokal. Dia sudah bisa menciptakan model motornya sendiri.

Miracle melihat Nafely dan Eoghan yang tengah berbincang-bincang dengan tenaga kerja perusahaan. Dia ingin melihat-lihat sendiri saja.

"I've sent the details. We can meet soon to talk about what's next. Thank you for your interest in working with my company. I will arrange a schedule and I will deliver the next invitation to you."

Miracle memusatkan perhatiannya pada punggung seorang pria yang sedang menelpon. Suaranya, Miracle tertarik pada suaranya. Rasanya seperti tidak asing. Tanpa sadar Miracle berjalan mendekati pria itu. Menyentuh pundaknya.

Suara pria itu berhenti ketika tangannya menyentuh. Pria itu membalikkan badannya— Melihat ke arahnya.

"Czar?"

Pria itu terdiam. Tak melanjutkan percakapan di telepon. Kedua mata mereka saling bertemu.

Tangan Miracle terangkat berniat ingin menyentuh wajah pria itu.

"Ternyata kau disini! Aku sudah mencari mu kemana-mana!" Seorang wanita datang menghampiri pria itu. Membuat Miracle tersadar dan mengurungkan niatnya.

"Miracle?!" Melione terkejut begitu menyadari Miracle berada di sana.

"Hallo Melione! Maaf, ku kira kekasih mu ini kenalan ku. Aku salah orang. Permisi!" Miracle pergi dengan perasaan malu. Karena tak bisa berhenti memikirkan Czar dia sampai salah orang dan mengira itu adalah dirinya. Hampir saja dia menyentuh kulit kekasih Melione.

Melione melihat Miracle yang pergi. "Czar! Kenapa kau tidak mengatakan apapun?" Pria bodoh ini. Miracle sudah ada di hadapannya. Kenapa dia malah diam membatu. "Kau bilang kau merindukannya. Dia ada hadapan mu sekarang!"

Czar merasa sangat senang. Miracle, wanitanya itu mengenalinya. Meskipun fisiknya telah berubah. Hati wanita itu berkata jika dia adalah Czar. Itu artinya selama ini Miracle juga memikirkannya. "Melione, dia sangat cantik."

HimmelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang