🔞♎🔞

543 19 3
                                    

Alpha x Omega
.
.
.
.
Warning 18+
🔞
Bagi yang dibawah umur jangan baca cerita ini ya 🙏🏻



Di pagi hari yang cerah dimana mentari pagi menampakkan sinarnya, sebelum berangkat sekolah, Tanjiro tengah sibuk membantu sang Ibu menyiapkan sarapan di meja makan.

"ini dia, sudah siap. Yang satu ini punya mu bunda." Ucap Tanjiro meletakkan omelette miliknya dan juga Giyuu di atas meja.

"Itadakimasu" ucap keduanya sebelum menyantap makanan yang ada.

.
.
.
.

"Terimakasih banyak bunda karena sudah menepati janjimu kalau kamu tidak akan bekerja saat ulang tahunku. Dengan begitu kita bisa merayakan bersama dengan tenang di jam 12 malam nanti" ucap Tanjiro memecah keheningan.

Tanjiro merupakan anak angkat Giyuu, meskipun bukan ibu kandung tetapi kasih sayang Giyuu pada Tanjiro begitu besar, sehingga apapun yang diinginkan Tanjiro selalu menjadi prioritas utama Giyuu untuk mewujudkan keinginan putra satu-satunya.
Giyuu yang bekerja sebagai perawat rela membayar temannya untuk menggantikan shift kerjanya demi sang putra tercinta.

Kini anak remaja berwajah rupawan dengan sifat ceria itu sebentar lagi beranjak menjadi pria dewasa.

"Kamu sebentar lagi sudah berusia 18 tahun. Kamu seharusnya merayakan ini dengan temanmu atau pacarmu bukan?
Kamu tidak perlu merayakannya bersamaku, seorang ibu yang bahkan tidak berhubungan darah denganmu". Ucap Giyuu yang masih fokus dengan makanan nya.

"Kamu mengatakan hal itu lagi. Bunda, kamu terlalu merendahkan dirimu.
Kau selalu terbiasa memintaku untuk tidak mengatakan pada orang lain bahwa kau bukan ibuku.
Aku masih sangat kecil waktu itu, tapi kamu membesarkan ku dengan sangat baik.
Kamu bahkan sampai begadang saat aku sakit karena khawatir dengan ku. Kau itu tsundere sekali."

Giyuu menatap dingin ke arah Tanjiro saat saat sang anak mengatakan kata 'tsundere' padanya.

Tanjiro yang bergidik ngeri akibat tatapan sang ibu akhirnya cepat-cepat menyelesaikan makannya.

"Um..oke, makannya sudah selesai!. Terimakasih atas makanannya."

Tanjiro lalu bangkit dari duduknya dan meletakkan piring bekas makannya ke dalam wastafel cuci piring.

"Bagaimanapun juga bagiku kamu adalah ibu terbaik yang pernah ada, di samping fakta bahwa kita bukanlah keluarga kandung."

Melihat jam tangannya telah menunjukkan pukul 07.00 Tanjiro kemudian bergegas pergi.

"Aku mencintaimu bunda, aku pergi dulu."

Chup..

Tanjiro mencuri ciuman di bibir sang Ibu.

"Itu adalah ciuman selamat tinggal ku padamu sebagai seorang anak yang berusia 17 tahun".

Giyuu yang sedikit risih kemudian mengelap bekas kecupan Tanjiro di bibirnya.

"Saat kamu sudah 18 tahun, kamu harus mengubah kebiasaan mu dan berhenti melakukan hal itu padaku."

"Hehe... Bye, bunda"

Tanjiro melambaikan tangan dan menutup pintu.

"Ibu terbaik, huh?"

POV Giyuu

Nyatanya permulaan kami adalah situasi yang terburuk.

Saat aku berusia 20 tahun dan begitu polos, aku terikat oleh seorang alpha bernama Michikatsu Tsugikuni.

Saat aku berusia 20 tahun dan begitu polos, aku terikat oleh seorang alpha bernama Michikatsu Tsugikuni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tanjiro x GiyuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang