Hai ✨
Terimakasih buat 1,05k pembaca!
💋Happy reading💋
Kedua mata Gladys terbuka dari pingsannya yang lumayan lama. Ternyata ia sudah berada di sebuah kamar bernuansa pink, dengan dekorasi tak jauh dari kata Barbie.
Ia menoleh saat suara tak asing memanggil, "Gladys .. syukurlah lo gak mati," Nadya ternyata.
Dengan kondisi yang menyayangkan yang di alami Gladys, lebam di berbagai area wajah, leher dan lengan membuat Nadya sangat shock.
"Lo kenapa hah? Siapa yang giniin lo?!" Gadis itu menuntun temannya untuk bangun kemudian menyandarkan tubuh Gladys ke dinding. Tubuhnya sudah dibaluti kaos oversize dan celana panjang milik Nadya.
Tak ada jawaban dari Gladys, kepalanya terasa sakit dan tubuhnya begitu lemas, "aw!" ringis gadis itu, membuat Nadya segera mengambilkan air minum di meja kemudian membantu Gladys untuk meminumnya.
"Maaf, udah skip aja pertanyaan gue." Nadya menyimpan kembali gelas tersebut kemudian meraih lengan Gladys menatap kedua netra temannya yang sayu.
"Gue tunggu lo bangun baru minumin obat, karena lo pingsan udah cukup lama. Lebam dan luka lo tadi gue udah kompres .."
Gladys berusaha mencerna semua perkataan Nadya, kepalanya benar-benar pusing. Ia seperti lupa segala kejadian yang terjadi sebelumnya. Untung saja wajah Nadya langsung ia kenal.
Gadis itu juga berusaha mengingat-ingat sembari melihat lengan dan meraba wajah bahkan lehernya. Kemudian lanjut membuka selimut yang terbalut di tubuhnya, lalu menarik celana panjang polos berwarna abu-abu hingga ka paha.
Awalnya Gladys terkejut, namun ia berusaha fokus mengingat penyebab lebam berwarna biru dan ungu yang ada di paha mulusnya.
Dan seketika terlintas wajah Clara dan Rosa yang membuat Gladys bergidik ngeri. Mata gadis itu seketika berair, hatinya sakit kala mengingat apa yang kedua orang sialan lakukan kepadanya.
Ia mengusap kasar air matanya dan memegang kepalanya frustasi kemudian dan hendak menjambak rambutnya sendiri namun segera ditahan oleh Nadya.
"Gladys!! Sadar!!" pekik Nadya.
Gladys merintih, "mereka bajingan, Nad .."
Nadya menenangkan temannya yang merintih yang ia sendiri tak tahu kejadian apa yang dialami teman baiknya itu, "Dis, cerita sama gue? Siapa yang lakuin ini ke lo!"
Gladys menarik napasnya, mengusap air matanya dengan kasar kemudian menatap serius wajah Nadya, "hmm, Clara dan Rosa." ucap singkat gadis itu.
Gladys mengontrol dirinya, ia memelankan nada suaranya, kemudian menceritakan semua kejadian yang ia alami.
"Mereka siksa aku, jambak, ngatain lonte, tampar aku. Nad," ungkap Gladys sembari menekan setiap kata yang ia keluarkan.
Nadya mendengarnya serius, "terus?"
"Tangan aku diiket, kaki juga .. terus mereka-" perkataan Gladys terhenti kala mengingat satu kejadian hina dan busuk yang dilakukan Clara dan Rosa.
Hatinya sakit, ia tak bisa menahan air matanya yang sebelumnya ia tahan dan menguat-nguatkan dirinya.
Nadya meraih tubuh Gladys lalu memeluknya, "Gladys, lanjutin. Lo gak sendirian, lo bukan orang yang selemah itu!" Nadya menguatkan temannya, memberi semangat Gladys hingga ia kembali melanjutkan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEO
Teen FictionBaca aja dulu, siapa tahu kepincut. Nggak usah banyak gaya mau copy ceritaku. Langsung aja sharelock. Biar betumbuk kita. Follow my acc, biar bisa dapat notif kalo setiap update!💋 ____________________________________ Gladys Anetha harus memasuki ke...