chapter 27

520 47 2
                                    

Author POV

            "how can this be?" ucap Jeanne yang tak percaya dengan apa yang ia lihat.

            "apa kau baik-baik saja Frank?" ucap Violet.

            Tapi Frank tidak menjawab nya sama sekali, ia hanya terdiam di tempat tidur wajahnya terlihat sangat shock.

            "I remember everything.." ucap nya.

            "kau ingat kejadian tadi malam syukurlah ku kira kau kehilangan ingatan mu." ucap Guill.

            "my lord.. my lord!!" ucap Frank menyebut kata-kata itu berulang kali.

             kemudian bergegas bangun dari tempat tidurnya, berjalan ke arah Luxi lalu berlutut di hadapannya.

            "my lord.." ucap Frank yang masih berlutut.

            "Frank apa yang kau lakukan?" ucap Guill.

            "berdirilah Frank kau tak perlu melakuakan itu.." ucap Luxi menyuruh nya berdiri.

            "I remember everything.." ucap nya.

            "ada apa?" ucap Bell yang baru saja masuk.

            "Bellzebub?" ucap Frank.

            "frankenstein you got your memory back?" ucap Bell.

            "hmmm..." ucap Frank.

            "is that blood?"ucap Lascrea

            "don't worry it's not mine.." ucap Bell tersenyum ke arah Lascrea.

            Frank mendapatkan memori nya sebagai iblis dan kekuatanya sedikit demi sedikit kembali. Ia langsung mengetahui Luxi sebagai tuannya, tetapi Luxi masih belum bisa mengingat kehidupannya sebagai Lucifer dan hal ini sedikit membuatnya frustasi.

            Frankenstein menceritakan ingatannya dulu sebagai iblis, dahulu ia adalah manusia, ia menjual jiwanya kepada Lucifer dan menjadi iblis karena suatu kontrak.

            "apa kekuatan mu kembali?" ucap Bell.

            "hmm tak sepenuhnya, kekuatan ku di segel oleh tuan ku." ucap Frank.

            "kenapa aku tak bisa mengingat nya.." ucap Luxi wajahnya sedikit tertekan. Kemudian ia pergi meninggalkan ruangan Frank dan kembali ke kamar.

Luxi POV

            "ck.. kenapa aku tak bisa mengingatnya.. arghhh!!" ucap ku sambil mengusap-usap kepalaku.

            "Luxi aku tahu kau sedikit tertekan soal ini.." ucap Giselle mengelus rahang ku.

            "masih ada cara lain.." ucap Haley ia duduk di pangkuanku.

            "im scared.. aku takut mereka akan mengincar mu.." ucap ku.

            "that's why sampai anak ini lahir kau harus berjanji untuk menjaganya!" ucap Giselle.

            "aku tahu kau bisa melakukannya dan aku tahu kau pasti akan menjagaku.." ucap Haley menciumnya.

            "apa kau yakin Haley?" ucap ku melingkarkan tangan ku di pinggang nya.

            "do I look like a joke to you? aku ingin kau menaruh benih mu di dalam ku Luxi" ucap Haley sambil memajukan satu paha nya ke selangkangan ku.

            "akhh... Haley!" desah ku.

            aku mempererat tangan ku di pinggulnya dan menciumnya,  satu tangan ku menarik Giselle yang ada di sebelah ku untuk kucium. I miss this feeling, Haley membuat beberapa di tanda di leher ku selagi aku berciuman dengan Giselle.

            "aku merindukan mu Luxi.." ucap Haley kemudian ia menarik celana ku dengan brutal dan membuangnya ke sembarang arah.

            "I will make you hard.." ucap Giselle ia mencium ku sekilas.

            Haley dan Giselle mulai menjilat penis ku yang semakin mengeras, mereka bedua bergantian menghisap penis ku yang membuat ku benar-benar nikmat. Pemandangan seperti ini sangat erotis and I like it.      

Slurp..slurp..slurp

            "ahhh..mmhh.. it's good! Hah.." desah ku sambil meletakan kedua tangan ku di kepala mereka.

            "akhhh fuckkk!! Mmh.."

            "hah..ahh..hah"

            Mereka berdua melepas baju mereka, aku membantu mereka berdua melepaskan branya. Dada Giselle semakin membesar, mungkin karena dia sedang hamil.

Slurp..slurp..slurp

            "akhhhh it's ughh..." desah ku.

            "akhhhh...fuck..fuck..fuck.. aku bakal muncrat!" ucap ku.

            "ahh shit.."

            Aku bangun dari duduk ku lalu mengocok-ngocok penisku dan mengarahkannya ke wajah mereka berdua.

Croot..Croot..Crott!

             "cairan mu keluar banyak banget sayang.. wajar saja semenjak kau pergi kau belum mengeluarkannya." Ucap Giselle menjilat sisa-sisa cairannta di penisku.

Gulp!!

            Kalau aku bilang ke mereka apa mereka berdua bakal marah ya? huhh.. sebaiknya aku menutup mulut ku rapat-rapat.

            "Giselle kau dulu saja.." ucap Haley dia selalu mengalah kalau soal ini.

            "t-tidak kau saja yang duluan.." ucap Haley.

            "hmm kau yakin? Kau sudah basah di bagian sini.." ucap Haley ia memegang Vagina Giselle yang tampaknya sudah benar-benar basah.

            "akhhh Haley.." ucap Giselle.

            "Giselle kau lagi hamil dorongan untuk melakukan seks akan lebih besar hmm.." ucap Haley dengan senyuman nakal, satu tangannya memutar-mutar klitoris milik Giselle.

            "akhhh..ahhh Haley.." desah Giselle.

            "is that good?" ucap Haley kemudian dua jarinya masuk ke dalam lubang vagina milik Giselle.

            "mmhh...ahhh.. Haley your hand it's ugh.. good" ucap Giselle.

            Astaga ntah kenapa melihat mereka berdua melakukan ini membuatku sangat nafsu melihatnya. they made me turn on again, aku melihat mereka berdua melakukan adegan erotis, sambil mengocok penis ku sendiri.

            "ahhh Faster Haley..nnhh.." ucap Giselle.

            "ahh.. im gonna cum Ha..ley! aghh!" ucap Giselle dan Haley mempercepat gerakan tangannya.

            "akhhh....!!"

Serrrrrrr.....!!!

            "ups..! your turn now Luxi!!" ucap Haley tersnyum ke arah ku.

            Aku merebahkan Giselle ke kasur sambil menciumnya dan memasukan penis ku ke dalam Vaginanya. Aku menggoyangkan pinggang ku dengan cepat, saat melihat mereka berdua melakukan nya tadi aku belum mengeluarkan milik ku.


jangan lupa di vote ya!!!

Seeking Life In A World Of The UndeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang