Bab Enam

109 7 0
                                    

Cho Kyuhyun mengurut keningnya yang berdenyut. Pria itu telah menjadwalkan ulang wawancara dengan tiga kandidat sekretaris. Tapi ternyata satu kandidat yang lain tidak datang karena telah diterima di perusahaan lain. Tinggal Jung Jia dan satu kandidat yang lain. Namun dari hasil wawancara yang Kyuhyun lakukan dengan menjunjung tinggi sikap profesional, pria itu mengakui bahwa ternyata Jung Jia memang jauh lebih baik dari pesaingnya. Kyuhyun sempat berpikir negatif bahwa mungkin saja sekretaris Ahn bias saat wawancara. Tapi kini Kyuhyun mengakui, bahwa ternyata Jung Jia memang yang terbaik.

Tapi tetap saja. Bagaimana mungkin pria itu memperkerjakan mantan kekasihnya sebagai sekretaris?

Kyuhyun mengembuskan napas panjang sambil menyandarkan punggungnya di kursi. Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukannya sekarang?

Namun kemudian perhatian Kyuhyun tertuju pada resume Jia. Diambilnya berkas milik Jia di atas meja dan dilihatnya dengan saksama. Di sana tertulis bahwa Jia lulus dari Yale University. Jia pernah bekerja cukup lama sebagai sekretaris di salah satu perusahaan besar di Amerika. Diam-diam kepala Kyuhyun menerka. Jadi selama ini Jia menghilang karena gadis itu pergi ke Amerika? Di resume tidak menyebutkan bahwa Jia pernah kuliah di Seoul National University. Jadi saat itu Jia benar-benar memutus pendidikannya di Korea? Tapi kenapa?

Kemudian Kyuhyun juga ingat pertanyaan yang ia lemparkan ketika wawancara tadi. Pertanyaan formal, yang diam-diam memantik rasa penasaran Kyuhyun akan hal yang lebih pribadi.

“Kenapa Anda memutuskan keluar dari pekerjaan lama Anda?”

“Saya sudah bekerja cukup lama di perusahaan itu. Semua hal sudah saya kuasai, hingga tiba suatu titik saya merasa harus mencoba tantangan baru di tempat yang baru.”

“Kenapa Anda memutuskan untuk bekerja di Korea?”

“Tak peduli betapa senangnya saya di Amerika, Korea Selatan adalah negara kelahiran saya. Dan melihat gejolak negara ini yang berkembang begitu pesat, saya merasa tertantang untuk ikut serta di dalamnya melalui peran sekecil apa pun yang saya bisa.”

“Lalu dari sekian banyak perusahaan, kenapa Anda mendaftar di tempat ini.”

Kyuhyun bisa melihat sorot mata Jia goyah selama sepersekian detik, sebelum gadis itu kembali menatap Kyuhyun dengan percaya diri.

“Karena Cho Corporation adalah perusahaan terbaik yang pernah saya lihat. Dan ada satu hal yang hanya bisa saya temukan di tempat ini.”

“Apa itu?”

“Pemimpin yang luar biasa, seperti Anda.”

Kyuhyun membanting berkas Jia di atas meja lalu mendesah panjang. Entahlah. Ia lelah berpikir. Sepertinya Kyuhyun harus pulang, mandi, bermain dengan Haesoo sebelum bermanja-manja bersama Hyona sepanjang malam. Ia butuh istrinya untuk menenangkan pikiran.

Pria itu bangkit. Memakai jas yang tersampir di kursi, lalu keluar dari gedung Cho Corporation. Namun ketika melewati lobi, pria itu melihat Jia berdiri dari sofa. Gadis itu tampak seperti menunggu Kyuhyun. Karena begitu Kyuhyun muncul, Jia segera mendekati.

“Kyuhyun Oppa—maksud saya, Daepyeonim,” sapa Jia ketika berdiri di hadapan Kyuhyun.

Kyuhyun diam tak menjawab. Namun pria itu berhenti.

“Apa Anda punya waktu? Ada yang ingin saya bicarakan.”

Kyuhyun masih tidak menjawab. Apa yang ingin Jia bicarakan? Apakah alasan itu? Lalu ingatan Kyuhyun kembali pada nasihat Hyona.

“Dengarkan saja kalau kau memang ingin tahu. Agar segala rasa penasaranmu tentangnya lenyap.”

“Daepyeonim?”

War of Life (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang