Chapter 39 - A Betrayal?

1 1 0
                                    

Hari-hari berlalu, dan Kasha berusaha menjalani hidupnya dengan penuh semangat. Ia berusaha menikmati setiap momen bersama teman-temannya, meskipun di dalam hatinya ada kegelisahan yang terus mengintai. 

Suatu hari, mereka semua memutuskan untuk pergi ke desa terdekat untuk berbelanja persediaan. Desa itu penuh dengan kehidupan, dengan anak-anak yang bermain dan orang-orang yang sibuk dengan kegiatan sehari-hari mereka.

Di tengah keramaian itu, Kasha merasa ada sesuatu yang familiar. Ia melihat seorang wanita muda dengan rambut putih serta telinga panjang yang duduk di sudut pasar, menjual ramuan-ramuan herbal. Wanita itu menatap Kasha dengan tatapan yang tajam dan penuh arti. Kasha merasa seolah-olah ia mengenal wanita itu dari suatu tempat, namun ia tidak bisa mengingatnya.

Ketika mereka melewati wanita itu, wanita tersebut memanggil nama Kasha dengan suara yang lembut namun penuh dengan kekuatan. "Kasha, anakku. Kau kembali."

Kasha terkejut dan menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan melihat wanita itu dengan lebih seksama. "Apakah aku mengenalmu?" tanyanya, bingung.

Wanita itu tersenyum lembut. "Aku adalah Liana, penjaga rahasia yang kau percayakan sebelum kau tidur panjang. Aku tahu semuanya tentangmu, tentang kenanganmu yang hilang. Aku bisa membantumu mengingatnya kembali."

Kasha merasa jantungnya berdegup kencang. "Apa yang kamu tahu tentang aku? Tolong ceritakan," pintanya dengan penuh harap.

Liana mengangguk. "Ikutlah denganku, dan aku akan memberitahumu semuanya," ucapnya, sambil bangkit dari tempat duduknya dan mulai berjalan menuju sebuah rumah kecil di pinggir desa.

Kasha mengikuti Liana dengan cemas, diikuti oleh Asahi, Celia, dan Rei yang juga merasa penasaran. Sesampainya di rumah kecil itu, mereka duduk di sekitar meja kayu yang sederhana, dan Liana mulai bercerita.

"Kasha, sebelum kau tidur panjang, kau adalah seorang pejuang yang hebat. Kau melindungi dunia ini dari kekuatan gelap yang ingin menghancurkannya. Namun, dalam pertempuran terakhir, kau harus mengorbankan dirimu untuk menyegel kekuatan jahat itu. Sebelum kau melakukannya, kau datang padaku dan memintaku untuk menyimpan kenanganmu yang paling penting, sehingga ketika kau kembali, kau bisa mendapatkan kembali kekuatanmu dan melanjutkan perjuanganmu."

Kasha mendengarkan dengan seksama, matanya mulai berkaca-kaca. "Kenangan apa yang kau simpan?" tanyanya dengan suara bergetar.

Liana mengeluarkan sebuah kotak kecil dari bawah meja dan membukanya. Di dalamnya terdapat sebuah kristal yang berkilau. "Ini adalah kenanganmu yang paling penting. Dengan menyentuh kristal ini, kau akan mengingat semuanya."

Kasha meraih kristal itu dengan tangan yang gemetar. Ketika ia menyentuhnya, aliran kenangan mulai membanjiri pikirannya. Ia melihat dirinya bertarung dengan kekuatan jahat, merasakan rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa. Namun, ia juga melihat momen-momen indah bersama teman-temannya, merasakan cinta dan kebahagiaan yang mendalam.

Tiba-tiba, Kasha tersadar akan sesuatu. Ia melihat wajah pria yang muncul dalam kenangannya sebelumnya. "Morath," bisiknya, matanya melebar. "Dia masih hidup. Dia kembali."

Asahi, Celia, dan Rei terkejut mendengar ini. "Siapa Morath?" tanya Rei dengan nada serius.

Kasha menjelaskan dengan cepat. "Dia adalah musuh terbesarku. Dia ingin menghancurkan dunia ini dan menguasainya dengan kekuatan gelap. Aku pikir aku telah menyegelnya, tapi ternyata dia masih hidup."

Asahi, Kasha, Celia, dan Rei duduk di ruang tamu rumah Liana, mendengarkan dengan seksama saat Liana melanjutkan ceritanya. Suara lembutnya dipenuhi dengan beban sejarah yang mendalam, membawa mereka kembali ke masa lalu yang penuh dengan konflik dan perjuangan.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang