Entah ini yang ke berapa kalinya. Sosok jelita itu singgah lagi dalam bunga tidurnya.
Diatas danau yang membeku ia berselancar dengan lihai dan menjadi qurrota a'yun. Meski licin ia dengan indah menari disana bak balerina.
Menyadari apa yang terjadi, kala ini bermula Togame selalu terhenyak. Ini bunga tidurnya. Alam bawah sadarnya.
Lelaki itu menunduk beralih memperhatikan dirinya.
'ah..kita bertemu di musim dingin ya..?' batinnya sewaktu tahu ia mengenakan mantel dan juga syal lalu di pijakan kakinya berhambur salju.
Netra hijau daun itu kembali menoleh ke depan, tepat kearah gadis mimpinya, yang sekarang tengah melambai beserta senyuman secerah mentari.
Rona merah merambat tipis di pipi sang Adam.
Lambaian itu berarti isyarat mengajaknya mendekat 'kan?
Lelaki itu mulai berdiri. Menurutnya ini adalah sebuah pencapaian dimana ia akan bisa berdekatan dengannya.
Selama ini, walau sering singgah di bunga tidurnya pun ia tak bisa mendekat, seakan bersekat diantara mereka.
Pernah suatu ketika Togame berada didekatnya, tetapi ia tetap tidak bisa mengeluarkan suara bak bisu. Dan yang membuatnya gundah, sesaat mereka dekat malah tampilan gadis itu blur. Padahal si dara jelas antusias padanya, terlihat seperti berceloteh ria dan gerak-geriknya seperti hendak mengajak Togame.
Namun sekarang mungkin sudah ada kemajuan, Togame mulai bisa mendekat jika berhasil ada banyak hal yang ingin ia lakukan, tidak lagi seperti sebelum-sebelumnya dimana ia hanya menontoni tanpa interaksi.
Saat tangannya hendak menyentuh sosok yang tertawa riang itu tiba-tiba saja badai salju menerpa didepannya. Membuat Togame menarik tangan untuk menutupi wajahnya.
Beberapa detik. Kemudian ia sadar, lantas kembali menoleh ke depan dimana harusnya si gadis berada. Akan tetapi sekarang didepannya ini adalah gundukan salju badai tadi.
Matanya membelalak. Ish dia baru berpikir bisa deketan masa' udah di pisahin lagi?
Mimpi yang tidak ramah, bintang satu.
"Uh.. dingin ya?...."
Awalnya ia tak sadar akan suara itu-angin lewat semata pikirnya. Tetapi kemudian kepalanya menoleh pelan ke samping kiri.
"Ah..." siapa sangka gadis yang tadi harusnya ketimbun salju sudah ada disisinya.
'oh iya, kan mimpi, hal yang tak masuk akal selalu terjadi.'
Kurva manis ditarik Togame, kakinya secara otomatis mengikuti langkah sang gadis entah kemana.
"Hai." akhirnya ia bisa bersuara menyapa, langkahnya pun sudah sejajar dengannya.
Tapi saat gadis itu menoleh padanya 'malah blur lagi ASW!-' batin lelaki itu yang sekarang penglihatannya balik mode pabrik mimpi, yakni cuma bisa melihat tubuhnya saja, bisa dibilang muka gadis itu tak masuk rekaman-
Sungguh jika Togame bukan orang sabaran ia akan mengreog disini juga.
"Selamat musim dingin..!" suara gadis itu sayup-sayup terdengar. Lalu
Pluk!
Wajah Togame di lemparinya bola salju.
"Hei-!" tapi lelaki itu tampak senang.
Pluk!
Pluk!
Gadis itu terus melemparinya meski Togame menutupi wajahnya dengan tangan. Lelaki itu terkekeh geli sambil membuat bola salju juga, lalu membalas lemparan ke si gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐊𝐇𝐀𝐘𝐀𝐋𝐀𝐍 𐔌Togameᐟ 。𝓙
Short Story╶╸╶╸╾┄﹙♜﹚Togame Jou si darka ꒧ yang ketutupan ꇊ penampilan dan ꒧ pergaulannya. 〔 arabian 〕˙𓊘 Qurrota a'yun ✮ ── Penyejuk Mata Hati .ᐟᝰ ↻ ◁...