~~~
"Kak! Ayo" ajak Kamal, ia baru saja menuruni tangga dan menghampiri sang Kakak yang masih setia menatap kedua sahabatnya itu dari jendela
"Pasti kamu kan? Yang cerita ke Bunda" geramnya
"Cerita apa? Udah ah cepetan, Abil sama Kang Hadad udah nungguin di depan" ucap Kamal dengan santainya
"Hah?! Kamu jadi dianterin sama... Siapa tadi?" tanyanya yang mendadak lupa
"Kang Hadad" ucap Kamal mengingatkan "Mereka udah nyampe dari tadi, tuh" ia menunjuk Hadad yang sedang berbicara dengan Abil dan juga sang Ayah
Mata Khazna mengikuti arah telunjuk sang Adik "Adekk... Kakak gak mau" rengek Khazna sambil menggelengkan kepalanya
Kamal duduk di salah satu kursi meja makan, ia mengambil roti yang ada di atas meja "Kenapa Kak?" tanyanya sambil mengunyah
Khazna mendekati sang Adik "Malu, Dek" bisiknya
"Lah? Kan Adek juga ikut" herannya, ia menggaruk kepalanya yang tidak gatal
"Iya, nantikan kalo udah nganterin Adek, cuman kakak sama Kang Hadad aja kan?" tanyanya yang diangguki oleh sang Adik
"Pokonya gak mau!" teriaknya
"Shtt.." reflek Kamal, ia menutup mulut sang Kakak
"Ada apa, Kak?" tanya sang Ayah yang mendengar teriakan Khazna
Khazna melepas lengan Kamal dari mulutnya, ia mendekati sang Ayah dan memeluknya "Ayahh, Kakak gak mau nganterin Adek" pintanya sambil memelas
"Ayah sama Bunda gak bisa Kak" ucapnya memberitahu
Pria tua itu tersenyum "Kamu anterin ya? Sebentar kok. Nanti pulang dari kantor Ayah bawain makanan kesukaan Kakak deh, ya?" usulnya
Khazna menggeleng "Gak mau, Ayah" tolaknya
"Masa Kakak yang gantiin Ayah meeting?" gurau sang Ayah, ia tersenyum menatap kedua anaknya
"Kan Kamal udah gede Ayah, gak usah di anterin lah" ucap Khazna
"Dih," Kamal mendelikkan matanya mendengar ucapan sang Kakak
"Masa Nak Hadad sendiri? Ayah gak enak kalo gak ada yang anterin Adek. Udah ya Kak. Sekarang Kakak ganti baju, sebentar lagi kalian berangkat" tangan sang Ayah terulur untuk mengusap puncak kepada anak gadisnya itu
Kamal memegang pundak Khazna "Ayo, Kak" ia mengantar sang Kakak ke kamarnya untuk bersiap-siap
Dengan malas Khazna melangkahkan kakinya menuju ke lantai dua "Awas ya kamu!" ancamnya
"Tenang aja Kak, Adek gak akan ngomong apa-apa kok" ucapnya yang terkekeh dibelakang sang Kakak
~~~
Pagi hari ini, seluruh penghuni sekolah akan berbaris rapih di lapangan untuk melaksanakan upacara penaikan bendera. Tak sedikit keluhan yang keluar dari mulut para siswa/i. Pasalnya mereka akan merasa bosan dan juga pegal ketika kepala sekolahnya itu berbicara, biasalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yakhtaru (memilih)
Teen FictionSeorang gadis yang mempunyai trauma ketika mencintai seorang laki-laki. Tiga tahun kemudian, rasa trauma itu perlahan memudar, ia mencoba membuka hatinya kepada seorang teman laki-laki yang menyukainya. Tapi rasa takut itu kembali ketika dia bertem...