008

268 36 4
                                    

"Gak mungkin Bin" Jawab Minho sambil menggelengkan kepalanya.

Changbin menaikan alis sebelahnya, lalu melirik ke arah Jisung yang tertidur di kasur pasien.

Changbin menghela nafasnya panjang.

"Dari pergerakan lu, lu kayak suka sama Ji-"

Sebelum menyelesaikan pembicaraannya. Sebuah jari telunjuk yang dingin mengenai bibir tebalnya itu.

"Diem, si Jisung masih bobo" Minho menyuruh Changbin diam, sambil melirik Jisung dengan waspada.

Changbin memutar bola matanya. Ia tahu kalau Minho sedang mengalihkan topik ini. Dan tentu Changbin tidak bodoh.

Changbin menepis jari telunjuk kotor Minho dengan kasar.

Pemilik jari mengadu kesakitan.

"Anjir, kasar amat lu" aduh Minho sambil nenggosok jarinya yang kesakitan.

"Gue gak bego, tambah si Jisung gabisa denger percakapan kita. Kita mau teriak pun dia gak akan dengar." Jelas Changbin panjang lebar.

Bulu kuduk Minho bergidik, melihat rekan kerjanya yang terlihat serius sekarang.

Minho meringis pelan.

"Lu napa si? sewot amat hari ini" Tanya Minho.

"Gue nanya ke lu tadi. Lu suka sama Jisung?" Tanya ulang Changbin dengan serius.

Melihat rekan kerjanya serius. Minho yang awalnya duduk membungkuk kali ini, menegakan tubuhnya.

"Gak akan gue jatuh cinta sama pasien, bin." Jawab Minho dengan serius.

"Pasien atau demen?" Tanya Changbin.

Minho memukul lengan Changbin dengan kencang.

Changbin meringis kesakitan. Dengan refleknya, Changbin membalas perbuatan Minho dengan menendang areah kelaminnya dengan kencang.

Kali ini, Minho berteriak.

"ANJING!" Teriak Minho dengan cukup keras.

Disisi lain, Jisung yang merasakan ada pergerakan di belakangnya. Ia terbangun.

Dengan susah, Jisung bangkit dadi tidurnya. Kini posisibya terduduk sambil lemas.

Minho dan Changbin yang awalnya rusuh, kini menciut.

Minho dengan cepat membantu Jisung untuk menyamankan posisinya.

Jisung mengucek matanya pelan.

"Kamu gapapa?" tanya Minho kepada Jisung yang masih terlihat belum tersadar dsri tidurnya.

Jisung hanya menganggukan kepalanya, lalu melihat sekitar ruangannya. Bau ruangan pasien selalu membuat dia pusing dan mual. Dia benci aroma itu.

Jisung menggelengkan kepalanya, lalu menutup hidungnya.

Changbin yang melihat gelagat Jisung yang agak aneh meringis.

"Suruh dia buat pulang ke rumah, ho" Suruh Changbin.

Minho yang disuruh terlihat bingung dengan Changbin yang tiba-tiba mengusir Jisung saat ia baru terbangun.

"Kenapa tiba tiba lu usir Jisung?" Tanya Minho.

Changbin merupakan orang yang cukup peka dengan situasi sebenarnya. Ia tahu jika Jisung tidak nyaman di ruangan ini. Changbin seolah-olah tahu, jika Jisung mempunyai trauma diruangan pasien dan kejadian tadi yang menimpanya.

Changbin menghela nafasnya, sudah cukup lelah meladeni Minho yang cukup keras kepala.

"Ikutin aja kata gue, ho."


































MY DEAF PATIENT [MINSUNG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang