kepulangan Laras

307 15 0
                                    

Hari sudah menunjukkan pukul 16.00. Jika tidak ada halangan, pesawat Laras akan landing sekitar satu jam lagi. Teddy juga sudah bersiap untuk menjemput kekasihnya ini Bandara.
"Rapi amat yang mau ketemuan sama Helena? " Ucap hera
"Ketemuan? Nggak ma, teddy ada janji sama seseorang. "
"Trus Helena? Kata tante Sofi, Helena pengen banget lo ketemu kamu"
"Mama bilang ke tante sofia atau ke anaknya,siapa itu namanya,teddy lupa,,batalin ya, teddy nggak bisa"ucap teddy enteng
"Ted, tapi mama nggak enak lo, beneran, temuin gih, sebentar aja"
"No mam,,,teddy ada janji,,"
"Tapi Ted". Hera tidak melanjutkan ucapannya karena putranya segera pergi.
" Bye mam,,, jangan kemana mana ya mama cantikku, Teddy cuma sebentar trus balik lagi"ucap teddy berlalu meninggalkan mamanya, sementara Hera memandang kepergian putranya dengan menggelekan kepala.

Perjalanan teddy termasuk lancar, dan sekarang laki-laki itu tengah duduk di ruang tunggu kedatangan dengan memainkan ponselnya. Ia menggunakan kaos polo berwarna cream dengan celana coklat, lengkap dengan kacamata hitam bertengger di wajahnya. Sungguh membuat perempuan manapun terpesona olehnya.
Sesekali ia melirik ke arah jam tangannya, sudah pukul 17.15,ia sungguh tak sabar menanti kekasihnya.
Tiba tiba bibirnya menyunggingkan senyum ketika ada announcement jika pesawat dari London telah landing. Ia segera berdiri untuk menyambut kekasihnya. Dari kejauhan ia melihat seorang perempuan dengan celana jeans putih dan blazer coklat menggeret kopernya. Perempuan ini terlihat sangat cantik,dengan kacamata hitamnya,ia melambaikan tangannya kearah teddy.
"Sayang... "
"Beib.... "
Laras segera berlari ke arah teddy, dan teddy bersiap menyambut laras yang akan segera memeluknya. Tapi setelah mendekat, laras tidak memeluknya, perempuan ini hanya tersenyum ke arah teddy.
"Beib, kok nggak peluk, nggak kangen, aku udah siap loh padahal"
"Pengen sih, tapi kamu nggak liat itu, banyak kamera kamera ponsel yang lagi motoin kamu? "
Seketika teddy melirik sekitar, memang benar banyak sekali kamera yang mengabadikan keberadaannya di bandara sore ini.
"Ck,,, kapan berakhir sih, aku juga pengen bebas"
"Peluk di mobil aja ya, jangan disini, ntar fyp lagi"ucap Laras yang dibalas anggukan oleh Teddy. Laki-laki ini mengambil alih koper Laras dan mendorong nya hingga ke mobil.

"Ihh,, udah mas,, geli tau" Ucap Laras ketika teddy menghujani wajah Laras dengan ciuman.
"Kangen banget beib"
Sesampainya di mobil, teddy langsung menubruk tubuh Laras dan memeluknya dengan erat. Begitu pula dengan laras yang memeluk kekasih ini. Laki laki ini menciumi wajah kekasih yang sangat ia rindukan itu.
"Udah dong, ntar kamu bosen loh"
"Mana ada bosennya sih beib yang ada aku tiap hari jatuh cinta sama kamu"
Laras tertawa mendengar teddy "gombal aja kamu, udah jalan yuk. Udah hampir malem loh"
Akhirnya teddy menyudahi aktivitas nya dan menuju ke kediaman mamanya.
"Mas, kamu udah cerita kalau kita udah ketemu?"
"Belum beib, kemarin sebenarnya mau cerita, tapi aku tahan dulu"
"Kenapa? "
Teddy tersenyum "beib, sebelumnya aku minta maaf ya, aku mau jujur sama kamu"
"Soal apa? "
"Jadi kemarin itu, temennya mama kesini, bawa anaknya namanya Helena"
"Yang kamu cerita dia minta foto itu? "
Teddy mengangguk"aku nggak tau apa maksudnya, aku mencium bau bau perjodohan,dan aku udah tegas bilang ke mama kalau aku menolak segala bentuk perjodohan"
"Emang, tante hera ada ngomong mau jodohin kamu sama dia? "
"Nggak sih, cuma mama Minta aku untuk coba membuka hati dan hari ini aku diminta nemuin dia di frozen kafe,karena Helena pengen banget kenal aku lebih dekat, "
"Terus kamu temuin dia? "
Teddy menggeleng "ya nggak lah beib"
"Tck, kenapa jadi rumit gini sih,"
"Kamu tenang aja ya beib, semua pasti baik baik aja" Ucap teddy mencium tangan laras.

*di rumah teddy*
"Iya sofia maaf ya, hari ini teddy nggak bisa, mungkin lain kali. Sampaikan maaf saya untuk Helena ya. Bye"Ucap Hera menutup teleponya.
Pip
Perempuan ini segera menghubungi Sofia, jika teddy tidak bisa datang ke kafe untuk menemui Helena. Tadinya Sofia meminta tolong pada Hera, supaya teddy menemui Helena. Sofia sudah ingin sekali mempunyai menantu seperti teddy.
"Kenapa ma? " Tanya Julian
"Ini tadi Sofia minta teddy menemui helena, tapi teddy tetep keukeuh nggak mau, malah pergi dia nggak tau kemana"
"Biarin aja lah ma, biar teddy yang menentukan jalan hidupnya nanti"
"Tapi mama juga pengen melihat teddy menikah pa, papa nggak pengen lihat dia nikah dan punya anak,, "
"Iya tapi biarkan dia cari sendiri pasangannya, nggak perlu kita repot repot carikan,,, "
"Papa benar ma,," Sahut teddy dari ambang pintu dan melangkah masuk.
"Itu anaknya, dari mana aja kamu, "
Teddy tersenyum "mama tenang aja, teddy pasti nikah kok, dan teddy akan hidup bahagia sama keluarga kecil teddy nanti."
"Mau nikah sama siapa Ted? " Tanya vita yang sedari tadi diam akhirnya ikut bersuara.
Teddy tersenyum
"Iya, mau nikah sama siapa, calon aja nggak punya"
"Ada kok, bentar aku panggil" Teddy menoleh ke arah pintu"beib,,, masuk"
Hera, Julian dan vita seketika menoleh ke arah pintu dan terkejut melihat kedatangan perempuan cantik ini dirumahnya.
"Laras? Kamu laras kan? " Ucap hera yang mendekati laras.
Laras mengangguk "ini laras tante,, maafin laras tante" Laras segera menunduk dan mencium tangan Hera, perempuan ini terisak "maafin laras tante, maafin laras karena laras pergi tanpa berpamitan dengan tante, "
Hera mengangkat bahu laras dan memeluknya"akhirnya kamu kembali nak,"ucap hera sambil mengusap punggung Laras. "Kamu kemana aja, tante kangen banget sama kamu,"
"Maafin laras tante"
"Kamu nggak seharusnya minta maaf, tante yang seharusnya minta maaf, karena teddy sudah mengkhianati kamu"
Laras mengangguk sambil melepas pelukannya.
"Tante hera benar laras, kita yang seharusnya minta maaf, jujur, om malu sekali dengan ulah teddy, om malu dengan papa kamu"
Laras mengangguk dan tersenyum "semua sudah berlalu om tante, dan saya harap mas teddy nggak akan nglakuin itu lagi" Jawab laras menoleh ke arah teddy.
"Nggak akan beib,, janji" Ucap teddy memeluk pinggang laras.
Julian dan hera tersenyum
"Kakak kagum sama kamu ras, terbuat dari apa hati kamu,, disaat kamu dikhianati, kamu masih memaafkan dan menerima teddy lagi"
Laras tersenyum "setiap manusia pasti punya kekhilafan kak, kedatangan mas teddy di London udah cukup meyakinkan aku, kalau mas teddy benar-benar serius meminta maaf, dan mas teddy berhak mendapatkan kesempatan,dan aku yakin mas teddy nggak akan ngulangin lagi"ucap Laras dan Vita pun segera memeluk calon adik iparnya ini.

Kini mereka duduk bersama di ruang keluarga, situasi hangat tercipta malam itu. Teddy yang terus berada di sebelah laras, laki-laki ini seolah tak ingin jauh dari kekasihnya ini.
"Terus rencana kalian gimana? "
"Tetap pa, kita akan tetap menikah di tanggal yang sudah ditentukan"
"Ted, apa nggak terlalu mepet, kamu belum ada persiapan kan? Kenapa nggak diundur sebulan? "
"Nggak ma, kelamaan,"
"Ngebet banget sih" Ucap vita
"Bukannya gitu kak, tapi aku nggak mau aku sama laras berpisah lagi, aku ingin segera hidup dengan dia, menghabiskan waktu ku sama dia" Ucap teddy mencium tangan laras
"Iya iya,, dasar bucin"
"Terus gimana persiapannya? "
"Aku sama laras udah foto prewedding kemarin pas kita di London, dan teddy juga sudah membeli beberapa barang untuk hantaran, undangan sudah dalam proses cetak, kalau untuk baju pernikahan, alhamdulillah bu Sahara bisa bantu, sekalian vendor dan MUA nya, kita tinggal pesen souvenir, booking gedung, sama beli hantaran lagi aja ma"
"Lhoh, kamu kok udah persiapan sejauh ini tanpa ngasih tau mama".
Laras tersenyum" Semua mendadak tante, jadi kemarin sewaktu di London, mas teddy minta untuk tanggal pernikahan jangan diundur, dan mumpung kita ada kesempatan kita buat prewedding disana, sekalian nyicil buat hantaran"
"Terus, pengajuannya kapan ted? "
"Secepatnya teddy urus pah"
"Iya, secepatnya kamu ngurus pengajuan, karena waktunya nggak banyak"
Teddy mengangguk "o iya, ma, pa, malam ini laras boleh nginep sini kan, soalnya besok kita mau ke Bandung ke rumah orang tua laras, kalau dia pulang, teddy khawatir dia pasti sendirian"
Hera mengangguk "iya boleh, tapi jangan sekamar ya, belum sah"
Teddy dan laras saling memandang dan mengangguk.
"Yahh,, mama,,, gagal nih pemanasan"ucap teddy dalam hati.
" Kenapa ted? Kecewa ya ngga bisa sekamar?"Goda Vita
" Apaan sih kak"

*dikamar tamu kediaman orang tua teddy "
"Berani kan tidur sendiri? " Tanya vita
"Berani lah kak, selama di London aku juga sendiri."
"Ya udah, kakak tinggal ya, o iya jangan lupa kunci pintu, biar teddy nggak bisa nyelinap kesini"
"Kakak apaan sih" Ucap teddy yang di balas tawa oleh laras.
"Ted, cepetan keluar laras mau istirahat"
"Bentar kak, "
"Ok, tapi awas kalau kamu macem 2"
"Iya kak"
Setelah memastikan kakaknya keluar, teddy segera menutup pintu dan memeluk kekasihnya dari belakang.
"Mas,, apaan sih, lepas nggak"
"Bentar beib, aku kangen bangett tau, tau gini tadi aku bawa kamu kerumah ku aja biar kita bisa pemanasan"
Plakkk
"Aw.. Kamu KDRT mulu beib, sakit tau"
"Lagian kamu, mesum banget,"
"Ya udah,cucu dulu ya beib, sebelum aku bobok" Goda teddy
"Ihh, apaan sih, nggak,,nggak,, nggak mau"
"Bentar beib, ya,, biar aku bobok nyenyak"
Disaat teddy merengek minta jatah susu malam, Tiba-tiba ponsel laras berdering, perempuan ini segera menuju ke nakas dan mengambil ponselnya.
"Siapa beib? "
"Daniel, bentar, aku angkat dulu"
"Halo Daniel? "
"Hei, Laras,, gimana kamu udah sampai, udah dirumah? "
"Udah Daniel,aku udah sampe"
"Maaf ya, aku nggak bisa jemput, ada meeting tadi, kamu pulang sama siapa? "
"Aku dijemput sama mas teddy"
"O,, ya udah,, istirahat ya kamu"
"Makasih Daniel"
Laras menutup teleponnya dan menoleh ke arah teddy. Laki-laki ini menatapnya dengan ekspresi yang sulit ditebak.
"Kenapa? Cemburu? Kita baru aja memulai lembaran baru, kamu mau marah marah lagi, nggak percaya sama aku? "
"Kok Daniel tau beib, kalau kamu hari ini pulang"
Teddy menghembuskannya nafas kasar"aku kira cuma aku yang tau kamu hari ini pulang"ucap Teddy
"Gr kamu, udah jangan ngambek, dia cuma mastiin aku udah sampai apa belum,itu aja" Ucap Laras tapi teddy masih dengan ekspresi cemburu yang menurut laras itu menggemaskan "jadi nggak cucu segar nya? " Goda Laras
Mendengar itu sebenarnya teddy ingin menerkam perempuan dihadapan nya ini, tapi ia masih cemburu dengan Daniel.
"Nggak jadi" Ucapnya segera keluar.
Laras hanya bisa tertawa melihat teddy,laki laki ini seperti anak kecil yang sedang merajuk. Perempuan ini pun memilih segera membersihkan diri dan segera tidur.

Antara Aku, Kamu dan Mas TentaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang