[Bab 34] Menghabiskan waktu bersamamu

2.4K 278 39
                                    

Happy reading!

====

Malalui cermin, pandangan mata Naora turun pada pantulan tubuh wanita terbalut blus sifon model ruffle v-neck berlengan pendek dengan motif bunga warna pastel. Tatapan mata Naora mendaki dan jatuh ke atas cuping telinga di mana sepasang stud earrings berbentuk bunga warna biru safir menyembul cantik dari balik kerimbunan rambut. Hingga akhirnya Naora melabuhkan tatapannya pada sepasang mata yang kini balik memandang dirinya dengan sorot berbinar.

Antusiasme diam-diam menyelinap ke dalam hati Naora, membuat rona merah perlahan menjalar di kedua pipi wanita itu. Sejak bangun tadi pagi, Naora melihat dunia sekitarnya berubah menjadi lebih berwarna. Naora sampai lupa kapan terakhir dirinya begitu bersemangat untuk melihat matahari esok hari.

Setelah meyakinkan penampilannya sudah sempurna, Naora memadukan rok span magenta yang ia kenakan dengan t-strap heels warna hitam. Detail tali berbentuk huruf T yang melekat di punggung kakinya sudah membuat dirinya merasa seksi. Naora tersenyum sekali lagi kepada wanita yang memantul dari cermin sebelum memutar tumit dan mengayunkan kaki menuju ruang makan.

Naora mendapati Leoni tengah menikmati nasi goreng dengan telur mata sapi di atas piring. Tidak ada Arzan di tengah mereka. Seperti biasanya, Arzan selalu pergi pagi-pagi dari rumah. Bahkan pukul enam tadi pagi Naora sudah tidak mendapati Arzan di meja makan.

"Selamat pagi, Sayang." Naora mengelukkan punggung ke atas kepala Leoni untuk mencium pucuk kepala putrinya. "Hari ini Mama akan antar kamu ke sekolah."

"Hore! Mama tumben antar aku ke sekolah sih, Ma?" tanya Leoni. Mata bulat Leoni mengikuti pergerakan Naora yang duduk di sebelah kursinya. Naora meraih dua lembar pancake ke atas piring dan menyiram bagian atasnya dengan sedikit sirop maple.

"Nanti malam Mama pulang agak malam, Sayang. Kamu boleh tidur duluan, nanti Mama susul. Okay?" Naora mengusap kepala Leoni sebentar sebelum melanjutkan memotong pancake di atas piringnya. Leoni mengangguk.

"Nanti malam selesai belajar, aku boleh main lego lagi, Ma?" tanya Leoni.

"Boleh. Tapi jangan malam-malam, Leoni." Naora memandang lembut ke arah Leoni dan dibalas dengan anggukan patuh oleh putrinya tersebut. Mereka melanjutkan obrolan sembari menghabiskan sarapan. Tiga puluh menit kemudian, mobil Naora sudah menggilas aspal menuju sekolah Leoni.

"Mama tumben menyanyi di mobil, Ma?" Suara Leoni mengejutkan Naora.

"Hah? Masa?" Naora merasa hanya bergumam saja, ternyata suara wanita itu terdengar hingga telinga Leoni. Sebenarnya secara spontan saja tadi Naora mengikuti alunan musik dari radio, dia sendiri malah tidak tahu tengah bersenandung lagu apa.

"Tidak apa-apa, Ma. Suara Mama bagus kok," kata Leoni sambil cekikikan sendiri seolah ingin membesarkan hati Naora. Tak tahan dengan pujian Leoni, Naora mengulurkan tangan dan mengusap pucuk kepala putrinya sebelum mengekor Leoni dengan tawa kecil sendiri.

Perjalanan menuju sekolah Leoni memakan waktu kurang dari tiga puluh menit ketika roda mini cooper Naora merapat di depan sekolah Leoni. Wanita itu mengantarkan Leoni hingga di depan gerbang sekolah. Hati Naora mengembang dalam bahagia saat menatap putrinya berlari-lari kecil melintas halaman sekolah, dan dia terkejut dengan sendirinya. Sudah lama sekali Naora tidak merasakan kebahagiaan seperti ini lagi.

~oOo~

Naora tidak melihat pajero putih milik Galen yang biasanya terparkir di dekat mobilnya. Bagus, kalau memang Galen belum tiba di kantor Simple and Beauty. Semua akan terasa canggung bagi Naora bila mereka bertemu sebelum closing meeting yang akan diadakan nanti siang pukul dua.

[END] Dangerous AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang