𝟐𝟔. 𝐅𝐄𝐋𝐈𝐗'𝐒 𝐌𝐀𝐃𝐍𝐄𝐒𝐒

742 93 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Setelah Charlotta pergi dari kediaman Peterson, Felix sudah menunggu di sebuah apartemen mewah yang ia siapkan untuk wanitanya itu.

Walaupun ia sempat menolak mati-matian, Charlotta terpaksa menerima pemberian dari Felix, karena pria itu bersikukuh untuk meminta Charlotta menempati apartemen tersebut.

Baru saja ia memasuki apartemen itu, Charlotta sudah di buat tercengang akan seisinya yang begitu mewah. Tak terbayangkan jika Felix benar-benar mendekorasi semaksimal mungkin.

Ia merasa tak pantas menerima semuanya namun ia tak dapat untuk menolaknya.

"Aku begitu banyak merepotkanmu" keluh Charlotta yang menatap sekeliling.

Felix memeluk Charlotta dari belakang dan menelusupkan wajahnya di ceruk leher Charlotta, menghirup aroma feromon yang begitu manis di indera penciuman Felix.

"Kau sama sekali tidak merepotkanku, justru aku senang melakukannya untukmu, kedepannya kau bisa merepotkan dalam segala hal" bisik Felix yang tak henti-henti mengecupi kulit leher Charlotta.

Charlotta melepaskan rengkuhan tangan Felix pada perutnya lalu berbalik menghadap pria itu dengan kedua tangan yang mengalung di leher Felix, kini keduanya saling tatap dengan penuh cinta.

"Terimakasih atas semuanya" ucap Charlotta lembut.

"Tidak perlu berterima kasih, ini pantas kau dapatkan" sahut Felix.

"Tidak. Aku harus berterima kasih pada kekasihku ini" bisik Charlotta dengan sensual dan seketika Felix seakan terhipnotis begitu saja pada wanita manisnya.

"Ku pikir manismu itu hanya pelengkap, ternyata hanya perangkap, perangkap yang membuatku nyaris gila" desis Felix yang mulai kacau.

"Apa aku sungguh manis?" Goda Charlotta dengan sengaja menyatukan hidung mereka.

"Kau bukan hanya sekedar manis, tapi juga amat sangat beracun" sahut Felix mengecup sekilas bibir plum Charlotta.

"Itu pujian!?"

"Pujian. Aku akan memujimu sampai kapanpun"

"Sebaiknya kau tidak melakukannya, karena itu akan membuatku malu" kekeh Charlotta yang kegelian saat Felix menelusupkan jemarinya ke dalam kaos Charlotta mengelus lembut kulit punggungnya.

Charlotta menahan lengan Felix menginterupsi jemarinya yang ingin melepaskan pengait bra miliknya.

"Kau tidak sibuk?"

"Hari ini aku tidak sibuk, tenang saja, pekerjaanku sudah beres dan Edmund tidak akan menghubungiku. Namun hari ini aku akan di sibukkan untuk mengukungmu seharian" bisik Felix di akhir kata.

"Dasar gila!" Desis Charlotta.

"Aku memang gila, kau lah alasan mengapa aku segila ini"

Felix mengangkat tubuh Charlotta dengan mudah, lalu membawa wanitanya ke dalam kamar.

FELIX ZEKALION✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang