00

213 27 19
                                    

𝓐 𝓜𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓵𝓵𝓮𝓭 𝓦𝓪𝓷𝓰 𝓨𝓲

Dia adalah orang yang sama sekali tidak pernah dipikirkan sebelumnya. Orang yang datang tiba-tiba, juga pergi dengan sangat tiba-tiba. Orang yang selalu menyangkal bahwa itu bukan hari terakhir mereka bertemu, tetapi satu-satunya orang yang ternyata telah mengakhiri semuanya. Dia benar-benar orang yang sulit ditebak sehingga membuat pihak lain tiada henti memikirkan sesuatu apa yang tersembunyi di dalam hati orang itu.

Terkadang dia terasa sangat dekat, nyatanya tampak sangat jauh. Pihak lain berpikir bahwa dia sangat mengetahui orang itu, nyatanya yang diketahui tidak lebih dari segenggam tangan. Ada kalanya rasa muak itu singgah, ingin menghilang dan mengakhiri semua. Namun, dia akan kembali menerobos masuk, berniat meruntuhkan dinding kuat yang melapisi hati.

Pada suatu malam, pintu kamar dengan angka 501 terbuka, tampak gelap, sunyi dan tenang. Seorang lelaki manis menemukan bayangan samar di mana terdapat dua orang yang saling bertukar kehangatan. Sederhana, tetapi tampak sangat menyenangkan merasakan dekapan yang tidak pernah terlepas sepanjang malam. Senyum tipis yang menggantung pada bibir ranum, tidak pernah menang dari lapisan kabut yang membasahi manik rusa. Hawa dingin seolah tidak mau kalah, membelai jiwa rapuh yang membuatnya semakin lemah berkali-kali lipat. Lutut bergetar dengan hebat hingga membuat dia merasa tidak kuasa menetap di depan kamar 501. Dia tidak bisa lagi melangkah lebih jauh sebab tidak tahan dengan memori yang berusaha mengambil alih kendali diri.

Segera setelah itu, dia berbalik badan. Tangan yang mengepal erat menarik kuat gagang pintu untuk membatasi memori yang muncul satu demi satu. Pada detik berikutnya, lutut lelaki manis itu menghantam lantai, menciptakan memar kemerahan yang jelas menyakitkan. Namun, dia tidak bisa merasakan sakit pada lutut sebab luka di hati jauh lebih besar dan berpengaruh.

Gelengan kuat dipertontonkan, sebelum akhirnya suara lembut yang dinodai oleh banyak getaran mengalun, menyerukan, "Our memories will not fade away."

Tidak peduli seberapa keras dia mencoba melupakan, semua kenangan justru semakin hidup di dalam benaknya. Dia tidak tahu kenapa segala hal tentang mereka tidak mau pudar, bahkan aroma tubuh orang itu masih melekat kuat dan menyertai setiap langkahnya.

𝓐 𝓜𝓪𝓷 𝓒𝓪𝓵𝓵𝓮𝓭 𝓦𝓪𝓷𝓰 𝓨𝓲

Jangan terlalu berharap dengan FF ini. Anyway, cerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata seseorang (seperti biasa, ada bagian yang dilebih-lebihkan).


[0925, 2024]

A Man Called Wang Yi (YIZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang