# PAPER HEARTS
.
.
.Sohyun menautkan kedua tangannya di atas perut dengan gelisah. Sorot matanya terus menatap langit-langit ruangan, tempat dia akan menjalani kemoterapi di hari pertama.
Sudah berulang kali menghembuskan nafas, namun rasa gelisah itu kian menjadi tak karuan. Padahal ini bukanlah operasi yang harus ia takutkan, tapi rasanya bahkan tetap resah seperti ia akan menghadapi medan pertempuran.
Sohyun masih termenung di tempatnya bahkan setelah dokter tiba Sohyun masih termangu jika tak ada yang menyadarinya dari lamunan.
Sang dokter tersenyum simpul, "Kau siap Sohyun-ssi?"
Sohyun meneguk salivanya berat dan mengangguk. Setelahnya, dokter dan suster melakukan tugas mereka selayaknya petugas medis.
Sohyun mengalihkan pandangannya ke arah pintu yang terdapat kaca di atasnya. Di sana terlihat Taehyung yang tengah menunggu nya di luar.
Sohyun diam saja saat bagaimana suster memasang beberapa kabel di lengannya dan juga kabel untuk mendeteksi detak jantungnya di dada.
Entah kenapa Sohyun merasa takut dengan kemoterapi yang akan ia jalani sekarang. Takut saat merasakan bagaimana obat-obatan itu mengalir ke seluruh tubuh nya dan menghantarkan rasa sakit yang teramat dalam.
Rasanya seperti ada ribuan jarum yang menusuk nusuk di setiap bagian tubuhnya.
Sohyun mengepalkan kedua tangannya yang berada di atas perut. Berulang kali menarik nafas dalam-dalam untuk menormalkan rasa takutnya.
"Sudah selesai. Kau akan seperti ini selama satu jam penuh, dan mengalami efek samping yang bisa di katakan cukup sakit. Jadi saya harap Sohyun -ssi bisa menahannya sampai satu jam ke depan. Kalau ada apa-apa, ada suster jaga di depan." tutur dokter setelah melakukan kegiatannya memasang beberapa kabel di tubuh Sohyun.
Sohyun yang masih membuka matanya lebar, hanya mengangguk. Tidak sanggup lagi bersuara, karena jika bersuara sedikit saja, rasanya seperti ingin berteriak meluapkan rasa sakit yang ia rasakan saat ini.
🥀🥀🥀
Taehyung yang sedang menunggu di luar seketika mengalihkan pandangan ke arah dokter yang baru keluar dari ruang kemoterapi Sohyun.
"Dok! Bisakah saya menemani Sohyun?"
Terlihat dokter itu menoleh ke arah Sohyun yang terlihat dari luar jendela, mengangguk dan tersenyum tipis, "Karena reaksi dalam kemoterapi cukup signifikan dan memiliki efek samping, jadi untuk keluarga bisa membantu dengan support. Ku harap, ini berhasil."
Taehyung mengangguk yakin. Kemudian setelah dokter berlalu pergi, Taehyung pun segera beranjak masuk. Berjalan dengan pelan menuju tempat di mana Sohyun berbaring.
Tangan dan dadanya terpasang infus berisi obat-obatan dan juga pendeteksi detak jantung. Matanya terpejam rapat dengan nafas yang memburu, kedua tangan yang berada di perut mengepal kuat.
Walaupun Taehyung tidak berada di posisi Sohyun, namun dia bisa merasakan bagaimana rasa sakit itu seperti menggerogoti nya. Ingin rasanya dia yang menggantikan posisi Sohyun. Namun saat ini tidak ada yang bisa ia lakukan.
Menjalani kemoterapi adalah pilihan Sohyun sendiri. Masih untung Sohyun masih menekan egonya untuk tetap menjalani pengobatan daripada tidak sama sekali walaupun kemoterapi hanya menghambat, dan bukannya menyembuhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAPER HEARTS ✔️
Fanfiction[E N D] °°°° Kisah menyentuh hati tentang dua saudara yang saling mencintai dan terhalang oleh status. Akankah takdir membawa mereka pada kebahagiaan?