34

42 4 3
                                    

Taehyun tidak sepenuhnya mendengarkan apa yang Jungkook katakan selama company tour karena dia terlalu sibuk kaget. Jeon Jungkook? Ya memang nama Jungkook bukan cuma satu saja tapi tidak mungkin ada orang yang sangat mirip seperti ini dan juga Jungkook berkata bahwa dia sudah menjadi manusia seutuhnya kan? Tapi menjadi asisten Vice CEO? Secepat ini? Taehyun berulang kali mencubit lengannya dan tanpa disadari tour pun berakhir dan Jungkook sudah menunjukkan pada Taehyun ruangan Vice CEO. Ruangannya juga berdinding kaca dan terdapat ruangan yang sedikit lebih kecil saat mereka memasuki ruangan itu dan Taehyun melihat nama Jungkook di papan nama kecil di atas meja kerja yang ada di ruangan itu. Jungkook menuju ke ruangan yang lebih luas yang merupakan ruangan Taehyun bahkan papan namanya sudah terpasang di meja kerjanya.

Taehyun akhirnya menatap Jungkook tapi pemuda tersebut hanya balik menatapnya.

"Seriously Jungkook?" Taehyun tersenyum tidak percaya "Kamu akan pura-pura tidak mengenalku?"

"Aku hanya menunggu sampai kamu tenang. Atau kamu masih terkejut sekarang?" jawab Jungkook tenang, dan dia tersenyum.

Taehyun mengeluarkan tawa setengah hati "Ini bukan realita buatan lagi kan? Karena jika iya, aku benar-benar akan membunuh ne-"

"Ini kenyataan yang sesungguhnya, Taehyun. Aku bekerja di sini. David terkesan dengan resume-ku."

"Kamu sebelumnya setengah malaikat, Jungkook. Kamu tidak punya resume apapun."

Jungkook hanya mengangkat bahunya sambil tersenyum, "Hidup itu lucu, Taehyun. Aku benar-benar akan membantumu, aku sudah bersama David sejak dia merintis perusahaan ini."

"Jadi sekarang tidak ada malaikat yang membantu David."

"Nephilim tidak hanya aku dan kakakku. Ke sini, Taehyun, aku akan mulai memberitahumu apa yang perlu kamu ketahui tentang perusahaan ini."

Taehyun tahu Jungkook menyembunyikan sesuatu tapi dia memilih tidak mendesak Jungkook. Dia memilih untuk fokus dengan hari pertama dia bekerja.

***

Taehyun termenung di meja kerjanya suatu hari saat jam kerja hari itu berakhir. Jungkook sedang di ruangannya sendiri. Taehyun sudah tiga bulan bekerja dan dia sudah mengakhiri masa trainingnya dengan hasil yang sangat memuaskan.

David sangat bangga dengan Taehyun dan akan segera mengurus surat-surat yang berkaitan dengan peresmian Taehyun menjadi Vice CEO and the sole heir of the company later.

Jungkook dan Taehyun make a great team. Taehyun masih merasa ada yang disembunyikan Jungkook, tapi dia berusaha mengesampingkan itu dan lebih mengutamakan perusahaan saat itu. Jungkook juga tidak mengatakan apa-apa dan dia tetap sama santun dan baiknya dalam versi manusia, sangat professional juga.

"Kai." kata Taehyun pelan, dia tidak tahu kenapa dia selalu melakukan ini, berbicara kepada Kai seolah sahabatnya itu masih hidup. Yang dia tahu, dia merasa sedikit lebih tenang setiap dia melakukan ini.

"Kamu akan membantuku kan? Tanggung jawabku di perusahaan ini sangat besar. Aku tidak mengeluh, aku hanya merasa aku merebut ini darimu karena kamu tidak tahu tentang ini semua dan kamu meninggal dan ayah kamu memberikan semuanya kepadaku hanya karena aku sahabatmu yang bisa dia percaya."

"Aku akan berusaha sekuat tenaga." lanjut Taehyun setelah dia menarik napas panjang, "Aku hanya ingin kamu di sini, bekerja bersamaku."

"Kata siapa kamu akan sendirian? Kan kita sudah berjanji bekerja di tempat yang sama."

Mata Taehyun membesar dan dia menegakkan tubuhnya. Matanya menyapu sekitar. Jantungnya berdegup kencang. Kantor sudah hampir sepi karena sudah banyak karyawan yang pulang, dan itu juga merupakan hari Jumat dimana semua ingin segera melepas penat dan menyambut akhir pekan.

Taehyun meyakinkan dirinya bahwa suara tersebut bukan dari seseorang yang sangat dia kenal karena tidak mungkin kan? Tapi sejak kapan hidupnya masuk akal sih? Pemuda tersebut akhirnya memutuskan untuk memastikan. Dia berdeham sebelum memanggil.

"Jungkook?"

Separuh badan Jungkook terlihat dari balik dinding ruangannya "Kamu memanggilku?"

"Apa barusan kamu berkata sesuatu?"

Jungkook hanya menggeleng dan setelah menunggu Taehyun yang tidak lagi berkata apapun, dia kembali ke pekerjaannya. Sedangkan Taehyun bangkit dari duduknya dan dia berjalan ke arah jendela besar yang terletak di belakang meja kerjanya. Lagit sudah mulai gelap dan mata pemuda itu membelalak saat dia melihat dari pantulan samar di kaca tersebut terdapat dua orang. Ada sosok tinggi di belakangnya. Dengan cahaya yang membentuk sayap di punggungnya.

Taehyun segera menoleh dan dia melihat senyuman yang sangat familiar. Taehyun hanya terdiam dengan mulut terbuka. Otaknya berhenti berfungsi. Terlalu terkejut dengan apa yang dilihatnya. Kai, sahabatnya, sedang berdiri di hadapannya, tampak sehat, tampan, dengan iris mata berwarna biru muda cerah dan sayap berwarna keperakan.

★━━━━━━━━━━━━★

Are You My Guardian? [INDONESIAN LANGUAGE] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang